web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Penggalangan Dana Pembangunan Gereja Stasi St. Monika Ujung Jawi

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Ketua Dewan Pastoral Stasi St. Monika Ujung Jawi, Bengkel Sembiring dalam keperiodisasian kepengurusannya saat ini bersama rekan-rekan panitia pembangunan, sedang berjuang dan berupaya penuh menggalang dana untuk pembangunan Gereja Stasi St. Monika Ujung Jawi Tahap Kelima.

Gereja Stasi ini berdiri di antara perladangan penduduk disekitarnya dan komplek-komplek perumahan yang sedang giat-giatnya dibangun. Tepatnya berlokasi di Jl. Gereja RK, Dusun VII, Desa Namo Bintang, Pancur Batu, kabuapten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Ketua Dewan Stasi Pastoral Stasi St. Monika Ujung Jawi, Bengkel Sembiring (kedua dari kanan) dalam penyampaian sambutannya. 

Gereja ini nantinya akan menjadi gereja sebagai pemekaran karya dan pelayanan pastoral di seputaran atau sekitaran Jalan Pancur Batu – Delitua, sejak berdirinya tahun 1988. Kurang lebih berjarak 5 km dari pusat Kecamatan Pancur Batu serta merupakan bagian dari Paroki St. Yohanes Paulus II Namopecawir, Tuntungan, Keuskupan Agung Medan.

Saat ini kondisi Gereja yang dibangun kembali mencapai 70%, pada rencana pembangunan di tahap kelima ini yang akan dikerjakan adalah:

Pemasangan Plafond, Menara, Pengadaan Bangku Gereja, Sound System dan Genset, Canopy dan Talang, Kamar Mandi, Lonceng Menara, Organ, Ruang Sakristi, Gudang Gereja dan Sacrarium, Lemari Pakaian Petugas, Ruang Pengakuan Dosa, Patung Maria, Patung Yesus, Pakaian Petugas Liturgi, Ruang Rapat/Aula dan Peralatan Liturgi.

Di sepanjang rencana pembangunan tahap kelima ini Ketua DPS bersama DPSH beserta umat stasi juga mengadakan pengalangan dana secara finansial dengan kesanggupan dana per kepala keluarga, serta gotong royong untuk demi terlaksananya rumah ibadah yang layak ditempati.

Baca Juga:  Penyuluh Katolik Berkolaborasi dengan Komunitas Doa Santa Faustina Melaksankan Pembinaan Iman di Rutan Wirogunan

Karena besarnya pembiayaan untuk pembangunan gereja tahap kelima ini, setelah di hitung dan di rinci membutuhkan setidaknya dana sekitar Rp 800.000.000,- untuk melanjutkan kembali pembangunan gereja stasi St. Monika Ujung Jawi.

Bersatu Hati

Dalam rangka pembangunan tahap kelima Gereja Stasi Santa Monika Ujung Jawi yang sudah berdiri 37 tahun, pada Minggu (07/09/2025) pengurus Gereja Stasi bersama umat Stasi Ujung Jawi melaksanakan Perayaan Pesta Pelindung Gereja Katolik Stasi Santa Monika Ujung Jawi bertempat di Gereja Stasi Ujung Jawi.

Perayaan pesta pelindung ini mengusung Tema: “Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, Ia tidak dapat menjadi murid-Ku (Lukas 14:27)”. Subtemanya: “Meneladani St. Monika yang setia memikul salib, Kita bersatu hati berkorban dan bekerja sama membangun Gereja Stasi St. Monika sebagai tanda kasih dan iman.”

Pesta Pelindung diawali dengan perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Pastor Paroki St. Yohanes Paulus II Namopecawir, Pastor Andreas Elpian Gurusinga, OFM Conv. Perayaan ini dihadiri juga oleh suster-suster dan Pengurus DPPH Paroki Namopecawir dan ratusan umat dari 3 Lingkungan sekitar 80 KK.

Ketua DPS St. Monika Ujung Jawi, Bengkel Sembiring memberikan potongan kue Ulang Tahun kepada Pastor Paroki.

Selanjutnya setelah selesai Perayaan Ekaristi, berlangsung acara ramah-tamah. Acara dimulai peniupan lilin Ulang Tahun dan Pemotongan Kue kepada Pastor, Suster, DPP juga kepada Ketua Dewan Stasi dan umat yang hadir. Selanjutnya acara berlanjut ke acara lelang makanan khas Batak, Buah-buahan dan Lemang yang diperebutkan oleh umat dengan sangat semangat. Kemudian acara lainnya yang mengisi kegiatan pesta pelindung tersebut adalah acara hiburan yaitu tari-tarian dari 3 Lingkungan dan Remaja Katolik (Remaka/BIR).

Baca Juga:  Kongregasi FCh Rayakan 34 Tahun Kemandirian dan Hidup Membiara di Palembang

Suster Veneranda Sembiring, SFD selaku Seksi Liturgi pesta pelindung ini menyatakan senang dan bahagia sekali dimana perayaan ekaristinya sudah berjalan dengan baik dan bagus termasuk para Misdinarnya. Juga, para petugas liturginya.

“Mari kita tetap mempersiapkan diri untuk terus belajar dan belajar, supaya memang setiap perayaan ekaristi maupun ibadat sabda semuanya bisa berjalan dengan baik. Semua demi kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan kita umatNya melalui doa bukan sekedar doa khusyuk saja, tapi pemberian diri juga dalam berliturgi,” ucap Sr. Veneranda.

Pelaksana I DPPH, Petrus Martua Sinaga mengutarakan bahwa bangunan gereja stasi ini sudah 70 % pembangunannya berkat kerja keras dan penuh perjuangan. “Para pengurus DPPH Paroki tetap mendukung akan perjalanan pembangunan gereja stasi ini. Tetapi, perlu diketahui bahwa ada stasi-stasi lain yang juga sedang proses pembangunan gerejanya,” ungkap Petrus Sinaga.

Pastor Andreas Gurusinga

Pastor Andreas Gurusinga mengatakan kita perlu bersinodalitas dan bersama dalam suka dan duka. Maka, untuk itu mari kita bahu-membahu membangun iman umat dan membangun tempat umat beribadah bersama-sama serta bekerjasama dalam mengembangkan iman umat  yang ada di tempat ini.

Darlan Tinambunan, mewakili pengurus Dewan Pastoral Stasi dan Umat Stasi St. Petrus – Pancur Batu menyampaikan  Santa Monika itu seorang pendoa dan pertapa. Dengan harapan memperingati Santa pelindung stasi ini, umat Stasi ini diberkati pertolongan Santa Monika menjadi berkat bagi kita semua. Sehingga pembangunan gereja ini dapat selesai melalui doa-doa Santa Monika sebagai pelindung stasi ini.

Baca Juga:  Pesan Paus di Rumah Sakit di Lebanon: Kita Tidak Boleh Melupakan Mereka yang Paling Rapuh

“Peran Santa Monika sangat luar biasa bagi kita umat Katolik menjadi teladan khususnya bagi umat di Stasi ini, semoga Stasi ini semakin kompak bersatu dan saling bekerjasama untuk melanjutkan pembangunan Gereja,” ucap Darlan sembari menyerahkan bantuan dana dari umat Stasi Pancur Batu kepada panitia pembangunan.

Sejarah singkat

Bengkel Sembiring menjelaskan bahwa Stasi Ujung Jawi merupakan pemekaran dari Stasi St. Petrus Pancur Batu. Awalnya 1 lingkungan dengan 30 KK ingin membuat jadi Stasi yang tempat ibadah, kegiatan ibadah berlangsung di salah satu rumah umat di Desa Namo Bintang. Lalu, dibelilah lahan dan dibangun gereja yang berdinding tepas dan bangkunya terbuat dari pokok/batang kelapa.

Penampilan anak-anak

Namun tidak bertahan lama, sekitar 2 tahun roboh diterpa angin. Kemudian, Pastor Razzoli membangunnya kembali di tahun 1990. Kini, Stasi St. Monika memiliki 3 lingkungan (St. Veronica, St. Bonaventura dan St. Yosep) sekitar 80 KK berjumlah 300 Jiwa.

Gereja Stasi ini berdiri diatas lahan 27 x 61 meter dengan ukuran gereja yang dibangun 12 x 25 meter. Sesuai draf awal pembangunan gereja sekitar 1,8 milyar, jadi kekurangan dana yang dibutuhkan sekitar 800 juta.

Saat ramah-tamah

Laporan: Parulian Tinambunan (Medan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles