web page hit counter
Sabtu, 6 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Bible Camp 2025: Ziarah Pengharapan untuk Remaja Paroki St. Yosep Palembang

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paroki St. Yosep Palembang kembali mengadakan kegiatan tahunan Bible Camp pada tanggal 20-21 September 2025. Acara ini berlangsung di dua lokasi, yaitu Via Crucis Sukamoro dan Wismalat Podomoro Banyuasin Sumatera Selatan, yang dirancang untuk memberikan pengalaman rohani mendalam bagi remaja Katolik dan calon Krisma. Bible Camp tahun ini menjadi bagian dari perayaan Tahun Yubileum 2025 yang mengusung tema “Peziarah Pengharapan” diikuti oleh 154 peserta remaja dan 50 pendamping serta panitia.

Maria Jelita, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara tahunan Paroki St.Yoseph Palembang dan menjadi kesempatan bagi para Remaka Katolik Paroki Santo Yoseph Palembang untuk belajar Kitab Suci, memperdalam iman untuk semakin dekat dengan Sabda Allah dan mengalami kasih Allah melalui pertobatan dan pengampunan. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu Remaka bertumbuh dalam iman, menumbuhkan semangat kekudusan, pertobatan, dan keterlibatan aktif dalam kehidupan Gereja,” ujarnya.

Baca Juga:  Ketua Lembaga Biblika Indonesia Pastor Albertus Purnomo, OFM: Dibaptis dengan Roh Kudus dan Api
Peserta antusias mengikuti kegiatan selama dua hari di Wismalat Podomoro Banyuasin Sumatera Selatan.

Pastor Yohanes Sigit Winarno, SCJ, Ketua Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Palembang (KKI) dalam menyampaikan materinya kepada para peserta menjelaskan bahwa tujuan utama Bible Camp ini adalah menanamkan kecintaan pada Kitab Suci sebagai pedoman hidup. Para peserta diajak untuk memahami makna di balik perayaan Tahun Yubileum, termasuk konsep Porta Sancta (Pintu Suci), dan bagaimana mendapatkan Indulgensi. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pembelajaran, tetapi juga panggilan untuk pertobatan sejati dan pengalaman rohani yang transformatif.

Menapaki Langkah Ziarah Pribadi

Acara dimulai dengan seremoni “Gerbang Pengharapan”. Setiap peserta menuliskan satu harapan atau doa di selembar kertas kecil dan menggantungkannya pada “Pohon Harapan”. Ini melambangkan dimulainya ziarah pribadi mereka. Setelah itu, peserta mengikuti sesi materi tentang sejarah dan relevansi Tahun Yubileum, yang fokus pada pertobatan dan indulgensi. Materi ini akan diberikan dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami.

Baca Juga:  Hari Studi Struktural 2025: Penguatan Supervisi Formal dan Informal untuk Meningkatkan Pelayanan Pendidikan

Taman Tobat dan Rekonsiliasi

Salah satu kegiatan utama yang paling dinantikan adalah “Taman Tobat dan Rekonsiliasi”. Di area terbuka yang telah disiapkan, peserta akan berkeliling dari satu pos ke pos lainnya. Setiap pos memiliki kutipan dari Kitab Suci yang berisi nasihat, perintah, atau larangan. Peserta akan membaca kutipan tersebut dan merenungkannya, kemudian menjawab pertanyaan refleksi yang ada di Jurnal Peziarah mereka. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mereka mengidentifikasi dosa-dosa dan melakukan pertobatan yang tulus.

Refleksi Harian dan Penutup

Di akhir hari pertama, setiap peserta diwajibkan untuk menuliskan refleksi singkat dalam Jurnal Peziarah tentang hal-hal yang mereka syukuri dan harapan untuk hari berikutnya. Pada hari kedua, kegiatan  ditutup dengan masing-masing peserta melakukan pengakuan dosa dan diakriri dengan  Misa Kudus yang dipimpin oleh pastor paroki. Homili dalam misa ini berfokus pada tema “Peziarah Pengharapan” dan memberikan pengutusan bagi para remaja untuk menjadi peziarah yang berani dan membawa pengharapan bagi dunia.

Baca Juga:  Penyuluh Katolik Berkolaborasi dengan Komunitas Doa Santa Faustina Melaksankan Pembinaan Iman di Rutan Wirogunan
Peserta sedang berbagi pengalaman.

Melalui serangkaian kegiatan ini, Paroki St. Yosep berharap para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teologis, tetapi juga memiliki pengalaman rohani yang mendalam yang akan menginspirasi mereka untuk semakin mencintai dan menerapkan ajaran Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Andreas Daris Awalistyo (Palembang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles