HIDUPKATOLIK.COM – Paus Leo XIV bergabung dengan hadirin dalam “Konser Bersama Kaum Miskin” Vatikan di Aula Paulus VI mengungkapkan kegembiraannya dapat menikmati sukacita mendengarkan musik, yang “bukanlah kemewahan bagi segelintir orang, melainkan anugerah ilahi yang dapat dinikmati semua orang.”
Sabtu malam (6/11) menjadi momen istimewa di Vatikan ketika Paus Leo XIV menyambut para seniman, relawan, dan lebih dari 3.000 tamu kehormatan—pria dan wanita rentan dan terpinggirkan yang membutuhkan bantuan dari berbagai kebangsaan, bahasa, dan agama—yang memenuhi Aula Paulus VI untuk “Konser Bersama Kaum Miskin” keenam.
Menyambut para peserta dan tamu di akhir acara yang diselenggarakan oleh Dikasteri untuk Pelayanan Amal dan bekerja sama dengan Keuskupan Roma serta sejumlah asosiasi dan kelompok yang peduli terhadap kaum miskin, edisi tahun 2025 ini menampilkan seniman internasional Michael Bublè, bersama band-nya, Paduan Suara Keuskupan Roma, yang dipimpin oleh Monsinyur Marco Frisina, dan Orkestra Nova Opera.
Paus duduk santai sepanjang konser sambil tersenyum, tampak menikmati musik, bertepuk tangan dengan antusias di akhir setiap lagu, dan bahkan bernyanyi bersama Michael Bublè sebelum meluangkan waktu sejenak untuk mengungkapkan rasa senangnya karena dapat bergabung dalam acara yang “lahir dari hati Paus Fransiskus.”
Paus menekankan anugerah musik yang universal, dengan mengatakan, “Malam ini, ketika melodi menyentuh hati kita, kita merasakan nilai musik yang tak ternilai: bukan kemewahan bagi segelintir orang, melainkan anugerah ilahi yang dapat dinikmati semua orang, kaya maupun miskin.”
Sukacita Istimewa
“Saat saya menyapa Anda semua, saya merasakan sukacita istimewa menyambut Anda, saudara-saudari, yang untuknya kita telah menyaksikan konser hari ini: terima kasih atas kehadiran Anda!” ujarnya saat menyambut para hadirin yang dituju, sebelum berterima kasih kepada para penyelenggara dan kontributor, termasuk Kardinal Vikaris Baldo Reina, Kardinal Konrad Krajewski, Prefek Dikasteri untuk Pelayanan Amal, dan berbagai organisasi amal yang, ujarnya, telah memungkinkan terselenggaranya acara ini.
Michael Bublé: Ketika saya mendengar musik, saya mendengar suara Tuhan
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada para penampil: “Rasa terima kasih kami tentu saja kepada mereka yang telah membawakan musik dan lagu dengan seni dan semangat.”
Bagaikan jembatan yang menuntun kita kepada Tuhan
Merenungkan makna spiritual musik, Paus berkata, “Musik bagaikan jembatan yang menuntun kita kepada Tuhan. Musik mampu menyampaikan perasaan, emosi, bahkan gejolak jiwa yang terdalam, mengangkatnya, dan mengubahnya menjadi tangga imajiner yang menghubungkan bumi dan surga.”
Musik, lanjutnya, tidak sekadar mengalihkan perhatian dari penderitaan, tetapi juga mengingatkan umat manusia akan identitasnya yang lebih agung: “Kita bukan hanya ini: kita jauh lebih dari sekadar masalah dan kesulitan kita, kita adalah anak-anak terkasih Tuhan!”
Paus juga menyoroti hubungan erat antara musik dan perayaan Natal, dengan menyatakan bahwa “Bukanlah suatu kebetulan bahwa perayaan Natal sangat kaya akan lagu-lagu tradisional, dalam setiap bahasa dan setiap budaya. Seolah-olah Misteri ini tidak dapat dirayakan tanpa musik, tanpa kidung pujian.”
Persiapkan Diri untuk Kedatangan Kristus
Mengajak semua orang untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus selama Masa Adven, Paus mengakhiri, “Marilah kita pastikan hati kita tidak terbebani, tidak disibukkan oleh kepentingan pribadi dan materi, melainkan terjaga, memperhatikan sesama, dan mereka yang membutuhkan; marilah kita siap mendengarkan kidung kasih Allah, yaitu Yesus Kristus. Ya, Yesus adalah kidung kasih Allah bagi umat manusia. Marilah kita dengarkan kidung ini! Marilah kita mempelajarinya dengan baik, agar kita juga dapat menyanyikannya dengan hidup kita.” (Vatican News/fhs)






