PAUS BAWA 12 PENGUNGSI SURIAH

90
Paus Fransiskus menyambut tiga keluarga pengungsi yang dipilih bersamanya ke Vatikan.
[catholicnewsservicee]
4/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.comDalam kunjungan apostoliknya ke kamp pengungsi di pulau Lesbos, Bapa Suci mengajak tiga keluargamigran Muslim ke Vatikan. Ini simbol penerimaan Negara Vatikan terhadap para pengungsi.

Paus Fransiskus mengunjungi para migran yang masih terjebak di Pulau Lesbos, Yunani. Kunjungan sehari ini disambut gembira para pengungsi. Mereka berlutut dan menangis ketika Bapa Suci mendekati mereka di pusat penampungan Moria, Lesbos, Sabtu,16/4.

Para migran berseru-seru, “Merdeka; kebebasan!” Seorang perempuan berkisah kepada Paus, “Suami saya kini di Jerman; dan saya terjebak di sini bersama dua anak saya.” Seorang gadis berlutut di depan kaki Bapa Suci, menangis tiada henti. Paus mendekati, menyapa dan merangkul mereka. “Para migran adalah orang-orang yang memiliki wajah, nama dan cerita yang perlu didengar,” ujar Bapa Suci.

Panggilan Hati
Bapa Suci tiba di Lesbos dengan pesawat Alitalia. Ia disambut Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, bersama para pemimpin Gereja Orthodoks serta Uskup Agung Athena sekaligus Kepala Gereja Yunani, Ieronymos II. Ia bertemu mereka beberapa saat di Bandara Lesbos, lalu meneruskan perjalanan menuju penampungan sekitar 3.000 pengungsi.

Dalam kunjungannya, Bapa Suci makan siang dengan delapan migran dan mendengar cerita mereka melarikan diri dari perang dan konflik. Ia kemudian mengajak mereka untuk menabur bunga di Laut Aegea, tempat banyak migran meregang nyawa ketika mencari suaka ke Eropa. “Saya bangga akan respon masyarakat Eropa yang tidak mendirikan dinding dan pagar untuk mencegah para pengungsi yang tak berdaya,” ujar Tsipras.

Dalam pidatonya, Bapa Suci mengakui, pengorbanan luar biasa yang dilakukan para migran di kamp-kamp pengungsian menjadi tanda perhatian masyarakat internasional untuk memerangi krisis kemanusiaan ini. “Jangan berhenti berharap. Cinta adalah hadiah terbesar yang dapat kami tawarkan kepada Anda,” kata Bapa Suci seperti dilansir Radio Vatikan 17/4.

Dalam kesepakatan Uni Eropa dan Turki perihal migran dikatakan, migran yang datang setelah 20 Maret akan dikembalikan ke Turki, kecuali mendapatkan status pencari suaka. Setiap pengungsi Suriah yang dikembalikan ke Turki, Uni Eropa akan mengambil mereka dari Turki. Diatur pula bahwa para migran yang datang lewat Laut Aegea akan ditahan sambil menunggu nasib mereka.

Keluarga Beruntung
Kunjungan apostolik yang berlangsung sekitar enam jam itu menjadi kesempatan istimewa bagi tiga keluarga pengungsi di antara 3.000 migran. Mereka terpilih diterbangkan dalam pesawat Paus ke Vatikan. Mereka adalah keluarga Hasan dan istrinya Nour serta seorang anak laki-laki dua tahun. Keluarga insinyur ini datang dari Damaskus. Keluarga Ramy, seorang guru, dan isterinya, Suhila, dengan tiga anak datang dari Deir al-Zour, dekat perbatasan Irak. Sedangkan keluarga Osama dan Wafa berasal dari Zamalka, pinggiran Damaskus ditampung di kamp pengungsi itu bersama dua anaknya. Total pengungsi yang dibawa Bapa Suci ke Vatikan adalah 12 orang. Tiga keluarga yang dibawa Paus ke Vatikan itu beragama Islam.

Pater Federico Lombardi SJ mengatakan, Bapa Suci ingin menunjukkan sikap menerima para pengungsi dan menemani mereka dalam pesawatnya menuju Roma. Vatikan memberikan tempat tinggal bagi mereka. “Komunitas Sant’Egidio telah menyiapkan tempat penampungan,” kata Pater Lombardi.

Paus Fransiskus bersama Patriark Ekumenis Konstantinopel, Bartolomeos I dan Patriark Gereja Yunani, Ieronymos II menandatangani nota kesepakatan mendukung dan memberi perlindungan kepada migran. “Kami mendorong masyarakat internasional untuk memprioritaskan perlindungan terhadap kehidupan manusia dan mendukung kebijakan inklusif bagi migran,” ujar Paus seperti dilansir Catholic Herarld 17/4.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here