Komsos Menyebarkan Iman dan Kebaikan

696
Pertemuan Komisi Komsos, Kepemudaan, dan Majalah HIDUP dengan perwakilan orang muda se-KAJ.
[HIDUP/A. Aditya Mahendra]
3.3/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com - Peran Seksi Komunikasi Sosial tak sekadar menerbitkan majalahParoki dan menang lomba. Seksi ini seharusnya mengajari umat bagaimana menggunakan media sosial untuk menjelaskan kekatolikan.

KEUSKUPAN Agung Jakarta (KAJ) mencanangkan model pastoral evangelisasi untuk lima tahun ke depan. Mengapa pastoral evangelisasi? Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KAJ Romo M. Harry Sulistyo menjelaskan, pastoral saja tidak cukup, karena pastoral hanya mengandung makna kerasulan ke dalam lingkungan Gereja. Dengan menambahkan kata evangelisasi, sasaran yang hendak ditarget adalah pastoral yang keluar untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang ada di luar Gereja Katolik.

Menurut Romo Harry, selama ini kita terlalu fokus pada diri sendiri. Kita lupa bahwa diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menjelaskan iman kepada mereka yang berbeda keyakinan. Bisa jadi, pernyataan, “Tuhan beranak dan bidannya siapa?” muncul karena mereka tidak tahu apa yang kita imani. Tugas Komsos adalah menjelaskan hal itu.

Di sinilah tugas Komsos, baik yang di Keuskupan maupun Paroki. “Tugas utama Seksi Komsos adalah mendorong, memfasilitasi, dan mengevaluasi.Sampai hari ini orang masih menyamakan pekerjaan Komsos dengan nerbitin majalah Paroki dan menang lomba. Bukan itu tujuan kita,” ujar Romo Harry.

Romo Harry menegaskan hal ini di hadapan Forum Komsos Dekanat Tangerang yang digelar di aula Gereja St Laurensius Alam Sutera, Tangerang Selatan, Minggu, 8/1. “Seharusnya Seksi Komsos mengajari umat di Paroki bagaimana menggunakan media sosial untuk menjelaskan tentang iman kekatolikan,” lanjutnya.

Romo Harry bersama anggota Forum Komsos Dekanat Tangerang.[HIDUP/Stefanus P. Elu]
Romo Harry bersama anggota Forum Komsos Dekanat Tangerang.
[HIDUP/Stefanus P. Elu]
Pertemuan itu diperkaya dengan strategi pengembangan website Paroki yang disampaikan Izak Jenie dari Seksi Komsos Paroki St Theresia Menteng, Jakarta Pusat. Izak menjelaskan langkah-langkah membuat website dan memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan kegiatan Paroki serta informasi tentang kebaikan.

Sebelumnya pada Jumat, 6/1, Komisi Komsos KAJ bekerjasama dengan Majalah HIDUP dan Komisi Kepemudaan KAJ mengundang sekitar 150 pengurus Seksi Kepemudaan Paroki se-KAJ di Gedung Karya Sosial, aula Lembaga Daya Dharma, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, para orang muda diperkenalkan sejumlah program baru Majalah HIDUP, antara lain E-Mag, Hidup TV, dan Kartu Hidup yang bekerjasama dengan provider XL. “Mulai Januari 2017, Majalah HIDUP mengalami beberapa perubahan agar semakin menarik dan minat baca umat kian tinggi. Hidup TV berbasis satelit akan tayang Maret dan mengundang OMK untuk ikut berpartisipasi. Keterlibatan orang muda diharapkan mampu menyegarkan wajah HIDUP kelak,” ujar Romo Harry.

Selain itu, bagi umat yang memiliki Kartu Hidup bisa gratis menelepon ke sesama anggota. “Kartu ini ada dua warna, yakni kuning dan biru. Semua bisa untuk telepon gratis ke sesama pengguna Kartu Hidup dari Sabang sampai Merauke. Khusus kartu berwarna kuning mendapat tambahan gratis satu gigabyte,” demikian Romo Harry.

Stefanus P. Elu/A. Aditya Mahendra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here