Gotong Royong Bangun Gereja

1017
Umat bergotong royong membongkar atap Gereja Bayat.
[HIDUP/Laurentius Sukamta]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comSemangat gotong royong sangat diperlukan dalam membangun rumah ibadah. Semangat ini bisa membuat umat semakin guyub dalam iman.

PERKEMBANGAN jumlah umat Paroki Administratif St Maria Ratu Bayat, Klaten, Keuskupan Agung Semarang sangat pesat. Hal ini dirasakan dengan kapasitas gedung gereja yang tak lagi bisa menampung umat lagi. Pada hari raya, seperti Natal dan Paskah, panitia terkadang harus mendirikan tenda tambahan di luar gereja.

Berangkat dari keprihatinan ini, Dewan Paroki Adiminstratif sepakat merenovasi gereja. Renovasi Gereja St Maria Ratu Bayat dimulai dengan pembongkaran atap. Kegiatan ini melibatkan umat dari Paroki St Maria Bunda Kristus Wedi, Kamis, 25/5. Umat tampak sangat antusias menurunkan genteng gereja yang diberkati Uskup Agung Semarang kala itu, Mgr Julius Riyadi Darmaatmadja SJ pada 30 Agustus 1984.

Wakil Ketua Dewan Paroki Administratif Bayat, Paulus Komar Satriyono mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepedulian, serta bantuan umat Paroki Wedi. “Terima kasih atas bantuan tenaga, konsumsi, dan lainlain. Sungguh, kami sangat terbantu,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Paroki Administratif Bayat Romo Andrianus Maradiyo. Menurut Romo Maradiyo, pembongkaran atap ini merupakan proses awal pembangunan Gereja Bayat. “Nantinya, Gereja Bayat akan diperluas. Pembangunan Gereja Bayat ini membutuhkan dana lebih dari dua milyar rupiah,” ujar Romo.

Romo Maradiyo menambahkan, pembangunan Gereja Bayat ini diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari tujuh bulan, maka selama proses renovasi Gereja Bayat, perayaan Ekaristi digelar di kompleks Gua Maria Marganingsih Bayat. “Tempat itulah yang paling cocok dan memungkinkan,” terangnya.

Hal yang sama juga dilakukan umat Stasi St Agatha Kuala Tarai, Paroki St Paulus Labuh Baru, Pekanbaru, Keuskupan Padang. Stasi yang berada di Desa Kualu-Tarai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar ini mendapat bantuan dari Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota (Komcab) Pekanbaru. Bantuan ini berupa semen sebanyak 528 sak yang diberikan langsung oleh Ketua PK Komcab, Pandapotan Sitanggang kepada pengurus stasi yang diwakili Marganda Lumban Gaol.

Pandapotan mengatakan, semua bantuan ini didapat dari sistem gotong royong yang melibatkan seluruh umat di wilayah Pekanbaru. “Gotong royong adalah tradisi yang melekat bagi masyarakat Indonesia sejak dulu. Dengan prinsip gotong royong ini tentu saja segala hal terkait pembangunan, pengembangan, dan pemberdayaan umat bisa terlaksana,” ujarnya.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Riau, Ruslan Tarigan mengatakan, ada rasa bangga dan mengharukan saat melihat warga dari berbagai agama, bahu-membahu membantu pembangunan rumah ibadah. “Hal ini menggambarkan bahwa semangat persatuan dalam kebhinnekaan masih kuat.”

Yusti H.Wuarmanuk
Laporan: Laurentius Sukamta (Klaten)/Daniel Gultom (Pekanbaru)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here