Pagelaran Budaya Fakfak Peringati 33 Tahun Imamat Mgr Datus

231
Mgr Datus Hilarion Lega bersama umat berjoged dengan iringan musik Jai, yang dipandu oleh umat dari Bajawa di halaman Gereja Santo Yosef Fakfak, Papua Barat, Kamis, 15/6. [Bartolomeus Nauri/Dok. KOMSOS Paroki Santo Yosef Fakfak]
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Rahmat tahbisan imamat adalah sesuatu yang istimewa dalam perjalanan hidup seorang klerus. Biasanya, perayaan itu diperingati dengan Misa. Kali ini, perayaan HUT ke-33 Sakramen Imamat Uskup Manokwari-Sorong (KMS) Mgr Datus Hilarion Lega dirayakan bersama umat di seluruh kawasan Tim Pastoral Wilayah (TPW) Fakfak, Papua Barat. Selain Misa Konselebrasi, Mgr Datus bersama ribuan umat, para pastor, dan biarawan-biarawati, juga menghelat pagelaran Seni Budaya di halaman Gereja Santo Yosef Fakfak, Kamis malam, 15/6.

Mengawali acara pagelaran budaya, Mgr Datus diarak dalam prosesi yang diiringi dengan tari-tarian khas Tanimbar menuju halaman Gereja Santo Yosep Fakfak. Wajah sang gembala nampak berseri, menebar senyum kebahagiaan di tengah sambutan meriah umat gembalaannya. Mgr Datus juga ikut berdendang dan menari dalam prosesi tersebut. Pagelaran budaya ini bertajuk “Nomen Tuum Gorificetur”, mengambil moto tahbisan episkopal Mgr Datus, yang menerima tahbisan sebagai Uskup Sorong pada 7 September 2003. Kala itu, Uskup Emeritus Manokwari-Sorong, Mgr Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta OCarm menjadi pentahbis utamanya, didampingi oleh Uskup Agung Jakarta kala itu, Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ dan Uskup Agung Merauke kala itu, Mgr Jacobus Duivenvoorde MSC.

Seorang tokoh perwakilan umat Fakfak, Didimus Temongmere menyambut Mgr Datus dalam acara ramah tamah bersama umat se-TPW Fakfak. Setelah tamu kehormatan berada di lokasi pagelaran, pertunjukan budaya pun dimulai. Empat paroki yang berada di teritori TPW Fakfak bergantian unjuk kebolehan. Paroki Santo Paulus Fakfak mempersembahkan lagu yang dibawakan oleh Gregorian Kids, dengan komandan Tika Liem sebagai dirigen. Paroki Santa Bernadeth Mamur pun menampilkan Tari Tirtir (Tifa Besar) dengan semarak. Paroki Santa Maria Merapi tak mau ketinggalan dengan Tari Timyor yang disambut tawa renyah hadirin.

Selain itu, Tari Yosim Pancar juga dipertunjukkan dengan diiringi lagi dalam bahasa Iha “Dudurik Tawahawaweh” (Pergilah Berdua-dua). Di sela-sela gegap gempita itu, Mgr Datus sempat menerima cinderamata dari umat. Komunitas Flobamora juga memberikan persembahan berupa Tari Jai yang menambah suasana menjadi semarak. Sementara itu, komunitas Kei tampil dengan Tari Sawat; umat dari Kuama dengan Tari Zumba; dan Stasi Santo Agustinus Sungai Gewerpe dengan vokal grupnya “Pakita” (Papua-Kei-Tanimbar) juga unjuk kebolehan.

Walau malam itu diguyur hujan, antusiasme umat untuk bersukacita dan bersyukur bersama Uskup mereka tak pudar sedikitpun. Mereka mengikuti acara demi acara dengan setia dan bersemangat. Santap malam yang dihidangkan ternyata merupakan usaha swadaya umat dari paroki dan Stasi-stasi yang ada di TPW Fakfak. Mereka juga diberi kesempatan untuk bersua dengan sang Uskup untuk mengucapkan selamat atas pesta 33 tahun menerima tahbisan imamat.

Di penghujung acara, Mgr Datus bersama seluruh umat berjoged ramai-ramai. Mereka mendendangkan Tari Jai yang dipandu oleh umat yang berasal dari Bajawa, Flores, NTT. “Kesempatan ini sungguh menjadi kenangan yang indah bagi umat di Fakfak; dan semoga juga menjadi kenangan manis bagi Bapa Uskup. Profisiat, semoga Bapa Uskup senantiasa diberi rahmat kesehatan dan kebijaksanaan dalam menggembalakan kami, umatnya ini,” ungkap salah seorang umat.

R.B.E. Agung Nugroho

Laporan: Marthina Fifin da Lopez (Papua Barat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here