Dua Pastor Raih Penghargaan Ikon Keteladanan dan Prestasi UKP-PIP

3004
Ketua UKP-PIP Yudi Latif sedang memberikan sambutan. (Dok. UKP-PIP)
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-72, Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) mengadakan Festival Prestasi Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 21/8.

Dalam sambutannya, Ketua UKP-PIP Yudi Latif mengatakan bahwa lambang negara Indonesia Pancasila merupakan energi positif sebagai pemersatu bangsa. Menurut Yudi, Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang besar namun banyak warganya yang masih merasa bahwa Indonesia kecil karena terpengaruh budaya negatif. Jika hal-hal negatif terus menerus dipelihara dikhawatirkan dapat merusak mental bangsa. Maka lewat peringatan kemerdekaan RI ke-72 ini, Yudi mengajak segenap elemen bangsa untuk bangkit bergerak membangun budaya positif.

“Bangsa ini mewarisi sesuatu yang sangat positif dari para pendiri bangsa yaitu warisan terbaik dari para pendiri bangsa ini. Bukan politik ketakutan, tapi politik harapan. Oleh karena itu sudah saatnya saya kira kita sekarang mengutamakan hal-hal yang positif dengan cara yaitu menyelenggarakan festival prestasi Indonesia,” ujar Yudi.

Maka di festival ini, UKP-PIP memperkenalkan 72 ikon keteladanan dan prestasi dari berbagai bidang yang dimiliki bangsa Indonesia mulai dari Papua sampai Aceh. Kriteria yang dipilih menjadi ikon adalah warga negara Indonesia yang pernah memperoleh penghargaan atau juara tingkat nasional dan internasional.

Di antara dari 72 ikon keteladanan dan prestasi tersebut ada dua pastor yaitu Romo Charles Patrick Edward Burrows OMI atau sering dipanggil Romo Carolus dan Romo Vincentius Kirjito. Melalui Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS), Romo Carolus merintis banyak karya sosial kemanusiaan untuk mengangkat martabat orang miskin. Karya sosialnya ada dalam bidang pendidikan dan pelatihan direalisasikan dalam enam sekolah Taman Kanak-kanak (TK), dua Sekolah Dasar (SD), Tujuh Sekolah Menengah Pertama (SMP), lima Sekolah Menengah Atas (SMA) dan lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ia juga mendirikan Lembaga Kerja Praktik (LKP) Yos Sudarso Sokaraja, Jawa Tengah (Jateng).

Romo Charles Patrick Edward Burrows OMI. (Dok. Maarif Institute)

Romo Carolus juga pernah bekerjasama dengan masyarakat Kampung Laut, Cilacap, Jateng membangun sarana jalan, jembatan, irigasi, penghijauan, dll. Sejak 2010, Pemda Jateng juga mempercayakan reboisasi Pulau Nusakambangan kepada Romo Carolus melalui YSBS. Selain itu ia juga mendirikan PT Bank Masyarakat Mandiri Sejahtera Klaten (1999), PT Bina Bahtera Karya Mandiri Cilacap (PJTKI: Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia, 2000), Balai Latihan Kerja (2001), dan PT Bank Masyarakat Mandiri Sejahtera Cilacap (2003).

Sedangkan Romo Kirjito dikenal sebagai pastor diosesan Keuskupan Agung Semarang (KAS) penggerak lingkungan hidup yang aktif mengadakan pekerjaan kemanusiaan sejak tahun 2000 ketika dirinya bertugas di Paroki Sumber, Magelang, Jawa Tengah. Bersama warga Lereng Merapi, waktu itu ia berusaha agar generasi muda Merapi hidup bersama alam dan menjadi penerus budaya tani yang kaya dengan makna. Ia juga memperjuangkan seni budaya setempat untuk membangun kesadaran warga Lereng Merapi agar mencintai alamnya dengan Gerakan Masyarakat Cinta Air (GMCA) Merapi. Setelah tinggal di Pastoran Muntilan, Magelang, Jateng, Romo Kirjito tak berhenti mencintai alam. Ia kemudian meneliti beragam air dari air hujan sampai air kemasan dan menjadi peneliti budaya air. Dalam penelitiannya, Romo Kirjito melihat bahwa air hujan yang sering dimanfaatkan di daerah Kalimantan, Flores, Wonosari Yogyakarta, Papua, dan di daerah lain dapat memenuhi standar sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk air minum.

Berkat pelayanan mereka, kedua pastor ini pernah meraih penghargaan Maarif Award. Romo Kirjito mendapat MAARIF Award tahun 2010, sedangkan Romo Carolus mendapat penghargaan Maarif Award pada tahun 2012.

Romo Vincentius Kirjito (tengah) foto bersama dengan penerima penghargaan 72 Ikon keteladanan dan prestasi Indonesia yang lain. (Dok. Rakasetiaji)

Selain dua pastor, dalam daftar 72 ikon keteladanan dan prestasi terdapat pula nama tokoh olahragawan yang kini menjadi pengusaha yaitu Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti. Juga ada olahragawan aktif bulutangkis Indonesia Liliyana Natsir. Terdapat pula seniman pendiri kelompok Teater Koma Nobertus Riantiarno atau sering dipanggil Nano Riantiarno dan alumnus SMA Kolese De Britto Yogyakarta (2007-2010) Wregas Banutedja yang pernah meraih penghargaan film pendek terbaik dalam Festival Film Cannes 2016 dengan judul “Prenjak”.

Dari kalangan pengusaha juga ada Bambang Ismawan yang dikenal sebagai Petani Pancasila dan penggagas serta pendiri Yayasan Sosial Tani Membangun (YSTM), dan Yayasan Bina Swadaya. Juga masih ada beberapa tokoh penggerak lainnya yang dapat menumbuhkan semangat positif warga negara untuk membangun bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan pemberian penghargaan itu, hadir Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Indonesia ke-6 RI Try Sutrisno, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Istri Gusdur Shinta Nuriyah Wahid, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MK Arief Hidayat dan beberapa pejabat lain.

Para peraih penghargaan berfoto bersama di depan panggung. (Dok. UKP-PIP)

A. Nendro Saputro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here