Umat Katolik Hadir di Pesparani I Karena Ingin Bertemu Presiden

309
Gubernur Maluku Said Assegaf bersama Ketua Umum Panitia Zeth Sahuburua dan para pejabat dan tokoh agama saat Geladi Bersih di Lapangan Merdeka [Yusti H.Wuarmanuk]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COMDari ujung Halmahera, sampai Tenggara Jauh, katong samua basudara. Satu nama satu gandong, satu suku Maluku manise.

Demikian lagu berjudul Maluku Tanah Pusaka yang dibawakan oleh sedikitnya 250 paduan suara yang terdiri dari para nona dan nyong yang terlibat dalam acara Geladi Bersih Opening Ceremony Pesta Padua Suara Gerejani (Pesparani) I di Kota Ambon, Maluku, Kamis, 25/10.

Hadir dalam acara itu Gubernur Maluku Said Assegaf, Ketua Panitia Pesparani I Zeth Sahubarua, Pangdam Maluku Mayjen TNI Suko Pranoto, serta para tamu undangan dari pemerintah Provinsi Maluku dan anggota Lembaga Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Nasional (LP3KN), dan masyarakat sekitar. Sedikitnya seribu orang berkumpul di Lapangan Merdeka Ambon dalam acara geladi bersih Pesparani I yang rencananya akan dibuka pada Sabtu, 27/10.

Geladi Bersih Opening Ceremony Pesparani I [Yusti H. Wuarmanuk]

Dalam kegiatan tersebut ragam acara ditampilkan. Acara ini dibuka dengan Misa kemudian diadakan latihan bersama dengan menampilkan devile masing-masing provinsi, Tarian Cakalele, Drama Kolosal, lagu-lagu yang dibawakan oleh Paduan Suara Lumen Christi dan Palesrina, dan kegiatan lainnya. Selain itu kegiatan ini juga menampilkan Fabriana Rosii seorang soprano dari Italia yang membawakan Lagu Ave Maria. “Saya merasa Maluku sudah sangat siap menyambut acara ini. Baru geladi bersih saja sudah memukau apalagi pas acaranya,” ungkap Diakon Saddam Tharob yang berada di podium tamu undangan malam Opening Ceremony itu.

Geladi Bersih Opening Ceremony Pesparani I [Yusti H. Wuarmanuk]

Menarik dari acara ini banyak orang yang datang untuk merasakan sukacita ini. Ahmad Musaki, warga Batu Merah Ambon mengatakan kami sangat antusias mau menyaksikan kegiatan ini. Ini menjadi kesempatan untuk mengenal iman saudara kita yang beragama Katolik. “Katong (kita) cuma mau supaya acara ini dapat berlangsung dengan baik. Masyarakat Ambon merasa ini kesempatan untuk saling mengenal lebih jauh antar masyarakat,” ujar Ahmad.

Di tempat yang sama terlihat banyak masyarakat memberi apresiasi terhadap kegiatan yang sudah dipersiapkan sejak lama ini. Panitia sendiri menjelang H-2 sudah mencetak sekitar 12 ribu nametag yang sudah dibagikan kepada panitia lokal dan para peserta yang sudah tiba di Kota Ambon. “Hal ini mau menjelaskan keseriusan panitia dalam pagelaran Pesparani I ini,” ungkap Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala

Ketua Umum LP3KN saat Konferensi Pers di Aula LDD Katedral [Yusti H.Wuarmanuk]

Adrianus menambahkan selain pejabat dan tokoh masyarakat, sampai  berita ini diturunkan sedikitnya 12 Uskup yang sudah mengkonfirmasi kehadiran dalam Pesparani ini. Sementara soal kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), masyarakat Kota Ambon dan umat Katolik Indonesia berharap Presiden bisa hadir. Hal ini bertujuan untuk semakin menguatkan lagi Maluku sebagai Laboratorium Perdamaian setelah pernah mengalami konflik persudaraan tahun 1999.

Bidang Penyelenggara LP3KN Frederikus Lusti Tulis terkait kehadiran Presiden menegaskan bahwa Presiden sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam Pesparani saat kunjungan di depan para Presidium KWI beberapa waktu lalu. “Karena itu sedikitnya 8000 peserta Pesparani hadir untuk bersukacita bersama Presiden Jokowi dalam Pesparani di Ambon. Hal ini juga menjadi motivasi bagi para peserta dari daerah-daerah untuk hadir dalam Pesparani,” ujar Frederikus.

Senada dengan Frederikus, dalam Konferensi Pers terkait Pesparani di Aula Daya Dharma Lantua Dua (2B), Katedral Jakarta, Jumat 24/10 lalu, Ketua Umum LP3KN Adrianus Eliasta Meliala menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo Adrianus memastikan bahwa sampai saat ini banyak menteri mengkonfirmasi bahwa Presiden akan hadir.

Adrianus Meliala /Yusti H.Wuarmanuk

 

“Presiden Joko Widodo juga sudah menyatakan akan datang dalam pembukaan Pesparani. Beliau sudah menyatakan kesediaannya. Di hadapan awak media, Adrianus mengungkapkan bahwa Pesparani adalah sarana partisipasi umat sangat penting karena even ini mendapat dukungan dari pemerintah, sipil, dan Gereja lewat Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). “Maka umat Katolik sangat berharap kehadiran Presiden,” harap Adrianus.

Umat Katolik khususnya Keuskupan Amboina pernah terlibat aktif dalam penyelenggaran MTQ dan PESPARAWI yang berlangsung dengan sukses. Khusus saat PESPARAWI 2015 di Provinsi Maluku Presiden Jokowi hadir dan membuka gawai Umat Protestan itu. Saat itu kelompok umat beragama lain, termasuk Islam dan Katolik, terlibat dalam penyelenggaraan PESPARAWI itu.

Ketua LP3KN, Adrianus Meliala (kedua dari kiri) melaporkan hasil Rakernas 1 di Bali serta persiapan Pesparani 1 di Ambon kepada Menteri ESDM, Ignasius Jonan (ketiga dari kiri) selaku Dewan Pengarah.

 

Pesparani tahun ini, kerjasama lintas iman juga terjadi saat ini. Keterlibatan ini nampak dari gedung-gedung yang digunakan untuk kegiatan Pesparani bukan hanya milik Gereja Katolik saja. Melainkan milik agama lain dan pemerintah daerah. Bangunan milik Gereja Protestan yang digunakan adalah Gedung Baileo Oikumene, Gedung Cristian Center, dan Islamic Center.

Umat Katolik yang menjadi panitia Pesparani sendiri hanya berjumlah 10 persen. Sisanya umat beragama lain. “Jadi ini sungguh PESPARANI ini mau mewartakan kepada dunia bahwa betapa Indonesia menekankan kerukunan antar umat beragama,” ujar Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi.

Yusti H.Wuarmanuk (Ambon)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here