Fransiskan Asal Kenya Peter Tabichi Dinobatkan sebagai Guru Terbaik Sedunia

3473
4.1/5 - (10 votes)

Inilah Saatnya untuk Afrika
Br Peter mengatakan bahwa sebagian dari tantangan yang dihadapinya adalah membujuk masyarakat setempat untuk mengenali dan mengakui nilai-nilai pendidikan, termasuk mengunjungi keluarga yang anak-anaknya berisiko putus sekolah.

Dia mencoba mengubah pandangan keluarga setempat, yang (semula) berharap agar anak perempuan mereka dapat menikah pada usia dini, tetapi mendorong agar menjaga anak perempuan mereka tetap dapat bersekolah.

Menyinggung tentang apresiasi yang telah ia terima, Br Peter mengatakan bahwa penghargaan itu adalah pertanda optimisme. Sekaligus pengakuan atas komitmen guru yang “luar biasa” kepada murid-murid di bagian terpencil di Lembah Rift Kenya.

“This is Africa’s time.” (Ini saatnya Afrika), kata Bruder Peter Tabichi, guru yang memenangkan penghargaan sebagai Guru Terbaik Sedunia dari Global Teacher Prize, Varkey Foundation. [dok.bbc.com]
“Ini pagi hari di Afrika. Langitnya cerah. Hari baru dimulai dan ada halaman kosong yang menunggu untuk ditulis. Ini adalah waktunya bagi Afrika,” katanya.

Br Peter telah menerima ucapan selamat dari Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta. “Peter, kisah Anda adalah kisah Afrika, benua muda yang penuh dengan bakat. Murid-murid Anda telah menunjukkan bahwa mereka dapat bersaing di antara yang terbaik di dunia dalam sains, teknologi, dan semua bidang usaha manusia,” tutur Presiden Kenya kepadanya.

Meningkatkan Profesi Guru
Kompetisi yang diadakan oleh Yayasan Varkey ini dimaksudkan untuk meningkatkan status profesi guru. Tercatat pemenang tahun lalu adalah seorang guru seni dari London Utara, Andria Zafirakou.

Di antara 10 finalis teratas tahun ini adalah Andrew Moffat, Kepala Sekolah di Birmingham di tengah barisan para orang tua tentang pelajaran mengenai hak-hak LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Pendiri penghargaan “guru terbaik sedunia” ini, Sunny Varkey berharap, kisah Br Peter ini “akan mengilhami siapa saja yang ingin memasuki profesi mengajar dan memberikan sorotan perhatian yang kuat pada pekerjaan luar biasa ini, sebagaimana yang dilakukan oleh para guru di seluruh Kenya dan di seluruh dunia setiap hari”.

Varkey menambahkan, “ribuan nominasi dan aplikasi lamaran yang kami terima dari setiap belahan penjuru bumi ini adalah kesaksian atas prestasi para guru dan dampak luar biasa yang mereka timbulkan terhadap seluruh kehidupan kita.”

Satu pesan yang disampaikan oleh Br Peter kepada kita, “you have to do more and talk less.” (Anda harus berbuat lebih banyak dan sedikit bicara).

 

Sumber: Koresponden pendidikan dan keluarga BBC News/Sean Coughlan; franciscan-brothers.com; NTV Kenya; globalteacherprize.org
Penerjemah: Antonius Bilandoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here