Buka Puasa Lintas Agama di Pesantren Nurul Huda

997
Dari kiri: Ketua HAAK Paroki Cikarang Abert Kukuh, Romo Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa Antonius Suhardi Antara Pr, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda setu KH. Atok Romli Musthofa Msi, Ustad Rahmat Hidayatullah dan Pembina Yayasan Pondok Pesanten Nurul Huda Setu KH. Dawam Sartoni, menggelar acara berbuka puasa lintas agama di Pondok Pesantren Nurul Huda Setu, Bekasi. Sabtu (25/05). (FOTO DOK. PPTB/PC-GIT/ LOURENTIUS EP)
3/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com
Gelar acara buka puasa bersama lintas agama yang bertema “Mempererat Persaudaraan, Merawat Kebinekaan dan Berhikmat Untuk Indonesia Bermartabat”, di Pondok Pesantren Nurul Huda, Cisaat, Setu, Bekasi. Sabtu 25 Mei 2019.

Sekitar 400 orang diundang Yayasan Pesantren, juga tak ketinggalan sejumlah tokoh lintas agama dan masyarakat sekitar. “Dengan semangat persaudaraan dan merawat perbedaan, maka bangsa kita menjadi bangsa yang bermartabat, ” kata Ketua Yayasan Pesantren Nurul Huda Setu KH. Atok Romli Musthofa Msi.

Romo Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa memberikan kenang-kenangan berupa pahatan lambang Garuda Pancasila kepada Ketua Yayasan Pesantren Nurul Huda Setu Kyai Haji Atok, Msi.

Hadir juga Romo Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa Antonius Suhardi Antara Pr, Ketua ll Dewan Paroki Cikarang Tri Budi, Ketua Hubungan Antar Agama (HAAK) Paroki Cikarang Abertus Kukuh, Ustad Rahmat Hidayatullah, Pembina Yayasan Pondok Pesanten Nurul Huda Setu KH. Dawam Sartoni dan Ustad Hidyat.

Romo antara pada saat bersamaan mengucapkan syukur dan berterima kasih atas kerjasama selama ini dengan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda dan umat di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa yang berjalan sangat harmonis.

Foto bersama saat buka puasa bersama di Pondok Pesanten Nurul Huda Setu, Bekasi. Sabtu (25/05).
(FOTO/PPTB-PC-GIT/LOURENTIUS EP)

“Ditengah situasi bangsa dan negara dengan intoleransi, saling memfitnah, menyebar hoax dan kebencian, kami disini justru membangun semangat persaudaraan dan persatuan sebagai umat beriman apapun agama kita, latar belakang budaya dan berbagai suku,” ujar Romo Antara.

Pendiri bangsa Indonesia, menyepakati Pancasila sebagai dasar negara dengan pertimbangan yang sangat matang. “Dalam sila ketuhanan yang Maha Esa, tertanam spirit keagamaan adalah kasih sayang yang mengajarkan sesama umat manusia untuk saling berinteraksi dengan baik,” kata Ustad Hidayat.

Pancasila mempererat dan menjadi dasar hidup. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, semua sama di hadapanNya.
Romo Antara menekankan, untuk mewartakan kasih dan persaudaraan, mulai dari rumah, keluarga, komunitas dan dalam masyarakat. “Mari kita bergandengan tangan untuk saling mencintai dan menjadi berkat bagi semua orang,” kata Romo Antara mengakhiri.
(Lourentius EP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here