Kasih yang Merawat Panggilan

305
Para suster yang menerima busana rohani, profesi pertama dan 25 tahun profesi religius foto bersama Uskup Manado, Pemimpin Umum Kongregasi DSY Manado Sr. Veronica Manaan dan sejumlah imam, usai Misa.
[HIDUP/Lexie Kalesaran]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Panggilan tumbuh bukan semata karena kemampuan manusia tetapi cinta Allah. Panggilan harus terus dialami dan dirawat.

Kehadiran Konggregasi Suster-suster Dina Santo Yoseph (DSY) di Keuskupan Manado, ungkap telah memberi telah memberi arti penting. Mereka telah memberi pelayanan setulus hati di tengah masyarakat dan umat. Demikian pesan Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC saat memimpinMisa penerimaan busana rohani, pengikraran profesi pertama, dan perayaan 25 tahun profesi religius beberapa Suster DSY di Gereja Paroki St. Yohanes, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, 21/6.

Pada kesempatan ini sebanyak lima orang gadis diterima menjadi anggota baru komunitas. Selain itu ada empat suster yang selesai menjalani masa novisiat dan delapan suster merayakan 25 tahun hidup membiara.

Kelima suster yang menerima busana rohani adalah Sr Junia Liisa (Sr. Monica) dari Keuskupan Manado, Postulan Mariana Santika Kabrahanubun (Sr. Vincensiana) dari Keuskupan Jayapura, Postulan Maria Linda (Sr. Antoneta) dari Keuskupan Manado, Postulan Novalin Agnesi Saidin (Sr. Mericia) dari Keuskupan Timika, dan Postulan Johana Pekey (Sr. Yovinia) dari Keuskupan Timika. Empat suster Profesi Pertama adalah Sr. Elisabet Bhala (Keuskupan Ende), Sr. Frederika Luturyali (Keuskupan Ende), Sr. Lorenzia Lawe (Keuskupan Jayapura) dan Sr. Marselina Tolo (Keuskupan Ende).

Sementara delepan suster yang merayakan 25 tahun hidup membiara adalah Sr. Cypriana Montang, Sr. Fabiola Palit, Sr. Floriana Dully, Sr. Gratia Jeuyaman, Sr. Hendrinia Karamoy, Sr. Leonie Harbelubun, Sr. Reineldis Sewa, dan Sr. Xaveria Mamesah.

Mgr. Rolly mengungkapkan, dalam karya setiap orang seharusnya memang menempatkan cinta kasih sebagai. Hal ini juga yang menjadikan setiap biarawati mampu setia dalam relasi mereka dengan Tuhan. “Semua karena cinta dan setia kepada Tuhan tentu sangat penting. Hal ini penting tidak saja bagi suster penerima busana, yang mengikrarkan profesi pertama, dan suster yang merayakan 25 tahun profesi religius, namun hal ini juga penting bagi para suster Konggregasi DSY,” ujar Mgr Rolly.

Mgr Rolly berharap, cinta kasih ini menjadi sumber pegangan dan mengarahkan para suster dan umat, untuk terus setia pada iman mereka dalam kehidupan masing-masing.“ Allah adalah kasih. Allah telah menyelenggarakan hidup kita. Allah telah menyediakan segala-galanya bagi kita.”

Tuhan telah mengasihi manusia dengan mengutus Putera-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Perutusan Yesus ini menjadi bukti tak terbantahkan akan besarnya cinta Tuhan kepada manusia. Mgr Rolly menjelaskan, cinta ini harus tertanam dalam kehidupan setiap orang beriman. “Inilah kasih setia Allah sejak awal dan sampai selama-lamanya,” jelas Mgr Rolly.

Pada Misa kali ini, Mgr Rolly didampingi Uskup Emeritus Manado Mgr Josef Theodorus Suwatan MSC dan sejumlah imam. Hadir juga Pemimpin Umum Kongregasi Suster-suster DSY Manado Sr Veronica Manaan.

Lexie Kalesaran (Manado)

HIDUP NO.26 2019, 30 Juni 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here