Ekaristi, Obat Keegoisan

448
Paus Fransiskus merayakan Ekaristi pada hari Minggu Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Gereja Santa Maria Sang Penghibur, Roma, Italia.
[Dok. Media Vatikan]
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Pada perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Paus Fransiskus mengatakan, dalam budaya yang terobsesi dengan keuntungan pribadi maupun kelompok, Ekaristi adalah obat bagi keegoisan. Ekaristi mengundang semua orang untuk meniru Kristus agar berani membagikan diri untuk orang lain.

Berbicara kepada umat Paroki Santa Maria Sang Penghibur, Roma, Italia, Paus mengatakan, Tuhan tidak melakukan mukjizat yang spektakuler, melainkan terdiri dari cinta kasih saja. Ia menunjuk pada mukjizat penggandaan roti dan ikan dari pembacaan Injil Lukas. “Cinta dapat mencapai hal-hal besar dengan sarana yang sedikit,” ungkap Paus seperti dilansir cruxnow.com, 23/6.

Ekaristi adalah contoh nyata bagaimana melakukan hal besar dengan sarana yang sedikit. Di sana setiap orang dapat menemukan Tuhan sendiri terkandung dalam sepotong roti, menjadi sederhana dan penting, roti dipecah-pecah dan dibagikan. Ekaristi yang diterima memungkinkan setiap orang yang menyambutnya untuk melihat seperti halnya yang Allah lihat. “Ekaristi mengilhami kita untuk memberikan diri kepada orang lain dan sebagai penangkal pola pikir yang kerap mengatakan: ‘maaf ini bukan urusan saya’ atau ‘saya tidak punya waktu’, dan ‘saya tidak dapat membantumu,” ungkap Paus.

Paus juga menyebut Ekaristi sebagai sekolah berkat, sebab saat menghadiri Misa, umat Katolik diberkati untuk pergi keluar, menjadi saluran kebaikan di seluruh dunia. Ia juga mendorong para imam agar terus memberkati umatnya. “Sungguh menyedihkan memikirkan, betapa mudahnya orang dewasa mengatakan bukan berkat tetapi penghinaan. Ekaristi mengajak kita mengucapkan berkat bukan kutuk,” tandasnya.

Felicia Permata Hanggu

HIDUP NO.26 2019, 30 Junji 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here