Kriteria Pertobatan Otentik

112
Para peserta rekoleksi yang diadakan oleh Seksi Kesehatan Paroki Blok B, Kebayoran, Jakarta Selatan, sedang mengikuti dinamika kelompok.
[HIDUP/Yola Salvia]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Dalam pertobatan ada usaha untuk memperbaiki diri. Proses pembenahan diri terjadi karena pengalaman kasih Allah.

Seksi Kesehatan Paroki St Yohanes Penginjil, Blok B, Kebayoran, mengadakan rekoleksi bertajuk “Kasih dan Pertobatan”, di aula gereja, Jakarta Selatan, Sabtu, 9/11. Rekoleksi ini dibawakan oleh Pastor Johanes Haryatmoko SJ. Peserta rekoleksi ini adalah para dokter, bidan, perawat, apoteker, pekerja medis, serta relawan yang terdiri dari ketua lingkungan, tenaga admin, seksi-seksi paroki, serta tenaga pijat refleksi paroki.

Pastor Moko, sapaannya, mengatakan, dalam kehidupan, manusia harus memiliki kasih, sebab kasih membawa sebuah pertobatan. Seseorang dapat merasakah dicintai oleh Tuhan melalui peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Menyadari hal itu, manusia akan merasa bahwa dirinya tidak pantas di hadapan Tuhan, dan melakukan pertobatan untuk memperbaiki pribadinya. ”Pertobatan terjadi karena manusia disentuh oleh Tuhan. Pertobatan ini terjadi karena sebuah pengalaman cinta,” lontar Pastor Moko.

Pertobatan, lanjutnya, merupakan sebuah peralihan dari gelap menjadi terang. Pengalaman “kegelapan” hidup seperti luka batin, dendam, iri, serta frustasi. Sementara terang Tuhan berupa kegembiraan, gairah, harapan, dan perhatian kepada sesama. “Pengalaman yang gelap itu harus dibuka dihadapan Tuhan, agar dapat disembuhkan oleh-Nya” ujar Pastor Moko.

Pertobatan otentik memiliki beberapa kriteria, yakni realitas (menyadari kekuatan dan kelemahan kita), unsur kerelaan (memberi diri), semakin terbuka dan tidak merendahkan orang lain, serta membangun persaudaraan.

Menurut, salah seorang peserta, Ambar, kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang diadakan oleh seksi kesehatan. Ia mengharapkan dari rekoleksi ini, para dokter, tenaga medis, dan relawan mendapatkan sebuah wawasan dan pengetahuan yang baru, terlebih dalam kehidupan rohani.

Tak berhenti di rekoleksi ini, selanjutnya seksi kesehatan paroki akan rutin mengadakan pertemuan untuk para tenaga medis, serta pengabdian kepada masyarakat, antara lain sunat massal gratis untuk anak-anak yang berada di sekitar gereja.

Yola Salvia

HIDUP NO.46 2019, 17 November 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here