Demi Hadiah Natal Warga Binaan, Suster Jualan Susu

653
Suster ADM sedang menjajakan susu cokelat segar usai Misa di Gereja Kotabaru, Yogyakarta.
[HIDUP/H. Bambang S.]
4.5/5 - (4 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Ada banyak cara mengungkapkan cinta dan perhatian kepada orang lain. Para Suster Amal Kasih Darah Mulia (ADM) menjual susu cokelat untuk bisa membeli hadiah Natal bagi warga binaan.

Setiap Minggu pagi atau sore, usai Misa, Suster Fransisca, ADM ditemani seorang biarawati ADM, berjualan susu cokelat di samping pintu masuk Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Yogyakarta. Suster Fransisca menjelaskan, susu cokelat ini merupakan produksi Kongregasi ADM. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak Januari 2019.

Keuntungan penjualan ini selain untuk kebutuhan komunitas sebagian lain diperuntukkan untuk memberikan hadiah Natal atau Paskah untuk para warga binaan di lembaga pemasyarakatan yang ada di Yogyakarta. Hal ini dituturkan Suster Fransisca, saat ditemui di Biara Kongregasi Sustersuster ADM, di Yogyakarta, Minggu, 1/12.

“Kami berdua, setiap Sabtu, bersama Paguyuban Pastoral Nara Pidana Katolik Yogyakarta (PPNKY) mengunjungi binaan kami di Lapas Wirogunan, Lapas Pajangan Bantul, dan Lapas Narkoba Pakem,” ujarnya.

PPNKY ini tak hanya terdiri dari biara ADM saja, tetapi juga dari frater Keluarga Kudus (MSF), frater Oblat Maria Imakulata (OMI), suster Fransiskanes Santo Gregorius Martir (FSGM), dan beberapa komunitas lainnya. Perayaan Natal bersama warga binaan, biasanya dilaksanakan di Lapas Wirogunan. Dalam kesempatan itu, kepada para warga binaan selalu dibagikan hadiah. Masing-masing kongregasi menyediakan tiga buah hadiah untuk binaannya. “Awal-awal, kami minta hadiah dari suster pimpinan. Tahun berikutnya, saya malu minta lagi. Maka, akhirnya kami jualan susu, untungnya nanti untuk beli hadiah Natal dan Paskah,” jelas Suster Fransisca.

Setiap kali jualan, seratus botol kemasan kecil dan botol ukuran besar berisi susu cokelat selalu ludes terjual. Susu cokelat ukuran kecil dijual empat ribu rupiah per botol, sedangkan ukuran besar dijual sepuluh ribu rupiah per botol.

Kongregasi ADM Yogyakarta memang mememiliki peternakan sapi dan memproduksi susu di Desa Candibinangun, Pakem, Sleman. Merek susu cokelat Kongregasi ADM ini dinamai “Asri”. “Di sana ada sembilan sapi perah. Tiap hari memperoduksi tiga puluh dua liter susu segar,” tutur mahasiswi Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma ini.

Kendati sudah terbiasa jualan, tetapi Suster Fransisca pertama kali mengaku kurang nyaman. “Seperti tidak enak dilihat orang. Saya merasakan pergulatan. Tapi, untungnya kepala paroki mengizinkan,” ucapnya.

Suster Fransisca melanjutkan, terkadang tanpa janjian, ada sekelompok mahasiswi USD yang menjualkann susu cokelat produk sama. “Kami bahagia, saling menawarkan. Tidak ada persaingan,” katanya.

Di belakang Gereja Kotabaru ada belasan pedagang musiman. Mereka berjualan hanya saat ada Misa pada Sabtu dan Minggu. Selain jualan minuman, ada juga makanan kecil, termasuk pauk. Mendekati Natal ini, ada juga yang menjual aksesoris Natal.

Suster Fransisca memaknai jualan kecil-kecilan berjejer dengan mereka itu sebagai belajar berinteraksi dengan orang lain. “Dari jualan, kami bisa menyapa ibu-ibu yang jualan di belakang gereja. Kami saling mengenalkan diri, kadang sharing pengalaman. Suasananya cair. Ini merupakan kebahagiaan kami yang tidak terkira,” ujarnya.

H. Bambang S (Yogyakarta)

HIDUP NO.49 2019, 8 Desember 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here