Uskup Australia dan Inggris Ajukan Alternatif untuk Vaksin Covid 19

198
Seorang ilmuwan yang mengerjakan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford (Dok. Vatikan Media)
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM — Harapan agar dunia lekas pulih dari Covid 19 ada di tangan para peneliti yang menemukan vaksin. Sejauh ini Vaksin Covid-19 AstraZeneca (dari Oxford University) teruji klinis pada manusia. Berdasarkan The Lancet journal, hasil awal menunjukkan bahwa vaksin membuat kekebalan yang kuat pada subyeknya.

Melansir Vaticannews, 25/8, vaksin ini menggunakan garis sel (HEK-293) yang dikembangkan pada tahun 1973 dengan menggunakan sel ginjal embrionik yang ditanam dalam kultur jaringan. Diketahui jaringan ini diambil dari janin manusia yang diaborsi secara sukarela. Hal ini menimbulkan polemik karena asal mula historis vaksin terkait dengan bayi yang diaborsi.

Sebagai tanggapan, para uskup di Australia dan Inggris tidak setuju vaksin ini diproduksi melalui sel-sel yang berasal dari aborsi. Salah satunya Uskup Agung Australia Mgr. Anthony Fisher. Ia menulis sebuah opini di The Catholic Weekly senin lalu.

Dalam tulisannya, Mgr. Anthony mendesak pemerintah untuk menyediakan vaksin alternatif yang tidak kontroversial secara etis karena Pemerintah Australia baru-baru ini menyetujui produksi AstraZeneca, jika terbukti berhasil.

Baginya, jika tidak ada alternatif yang tersedia, menurutnya tidak etis menggunakan vaksin AstraZeneca. “Walaupun dengan memakai vaksin tersebut, orang belum tentu melakukan tindakan aborsi, tetapi saya sungguh prihatin,” ungkapnya.

“Jika Pemerintah menyetujui vaksin yang tidak kontroversial secara etis (masalah moral) tidak akan menjadi masalah. Kuncinya adalah mencari solusi untuk melindungi kesehatan fisik komunitas serta menghormati kesehatan moral,” tandas Mgr. Fisher.

Karina Chrisyantia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here