HIDUPKATOLIK.com – Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk.11:27-28.
PERKATAAN Yesus: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya” tidak menunjukkan sikap ketus Yesus terhadap orang-orang yang kagum terhadap kehadiran-Nya. Sebaliknya, Yesus ingin menunjukkan Sabda Allah sebagai
sumber pegangan hidup bagi manusia. Dalam hal ini, Yesus tidak bersebrangan
dengan figur ibunya, Maria, yang dianggap beruntung karena melahirkan pribadi yang
istimewa seperti diri-Nya. Yesus justru ingin menegaskan bahwa Maria menjadi pribadi yang berbahagia karena dia setia mendengarkan Sabda Allah dan bahkan merahimkan Sabda itu di dalam dirinya.
Tugas para pengikut Yesus tidak saja terkait dengan upaya membuka diri untuk
berubah oleh benih Sabda Allah. Lebih dari itu, para pengikut Yesus perlu menghasilkan
buah kebajikan karena kesatuan dengan Sabda Allah sehingga setiap orang yang
melihat dan mendengarkan Sabda itu benar-benar merasa tersapa oleh kebaikan Allah.
Romo Marianus Oktavianus Wega, Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana Roma