Caritas Indonesia (KARINA): Lembaga Resmi Gereja Katolik untuk Penyaluran Bantuan bagi Korban Bencana NTT

6128
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM -SEJAK 3 April 2021, cuaca ekstrem terjadi di hampir seantero wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Cuaca ekstrem ini dipicu adanya bibit Siklon 99S yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di NTT.

Hujan intensif sedang hingga curah hujan tinggi disertai angin kencang terus terjadi di beberapa wilayah. BMKG melaporkan pada Minggu Paskah, 4 April 2021, terjadi bencana hidrometerologi yang diikuti dengan banjir bandang dan tanah longsor.

Populasi dan Daerah Terdampak

Dari data yang dikeluarkan CARITAS Indonesia (KARINA) (http://karina.or.id), wilayah yang terdampak adalah Kabupaten Flores Timur (Keuskupan Larantuka) seperti Adonara yang mencakup Kecamatan Ile Boleng, Adonara Timur, Wotan ulumado. Di Adonara sendiri, data sementara 41 orang meninggal dunia, 9 orang luka-luka, 27 orang dinyatakan hilang. Sedikitnya, 49 kepala keluarga (KK) terdampak dengan titik pengungsian di Balai Desa Nelelamadike.

Di wilayah Kabupaten Malaka di Pulau Timur (Keuskupan Atambua) wilayah terdampak mencakup Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, Weliman, Wewiku, dan Kobalima. Di kabupaten ini juga ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air 1,5 meter. Jembatan penghubung dengan ibu kota Kabupaten Malaka terputus.

Dari Kota Kupang, wilayah terdampak adalah Kecamatan Oebodo, Maulafa, Alak, Kota Raja, Kelapa Lima, dan Kota Lama. Dari Kota Kupang dilaporkan bahwa warga terdampak berjumlah kurang lebih 743 KK atau 2.190 jiwa. Selain itu ada kurang lebih 743 unit rumah terdampak, 10 unit rumah Sakit, 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.

Menurut Direktur Eksekutif CARITAS Indonesia, Pastor Fredy Rante Taruk, CARITAS Indonesia sudah berkomunikasi dengan Direktur CARITAS-Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) lima Keuskupan (Kupang, Atambua, Larantuka, Ende, Weetebula) di Regio Nusa Tenggara. Dalam rapat koordinasi itu, CARITAS Indonesia meminta kepada CARITAS Keuskupan agar semua bantuan itu harus dikoordinasikan.

Direktur Eksekutif Caritas Inconesia, Pastor Fredy Rante Taruk/Dok. pribadi

“Dikoordinasikan dalam pengertian, setiap keuskupan harus memiliki skala prioritas. CARITAS Indonesia tidak membantu secara bebas. Prioritas yang dibuat adalah membantu yang paling membutuhkan dari yang membutuhkan di NTT,” ujar Pastor Fredy.

Skala prioritas ini penting supaya semua orang yang paling membutuhkan bisa tersapa lewat jaringan CARITAS seperti kebutuhan balita, anak-anak, ibu hamil, lansia, dan populasi terdampak lainnya.

Pastor Fredy melanjutkan, Gereja lewat CARITAS tidak bisa membantu sampai tuntas persoalan bencana tanah longsor dan banjir di NTT. Butuh kerja sama dengan semua pihak termasuk pemerintah.

Agar para korban bisa tersapa secara merata, setiap keuskupan harus memiliki data jelas. Data-data ini sangat dibutuhkan supaya CARITAS bisa menyalurkan bantuan secara tepat dan terarah. “Data-data itu akan disampaikan pada pertemuan berikut agar masyarakat bisa terlayani,” ujarnya.

Penyaluran Bantuan Secara Tepat

Sementara itu, beberapa pastor di Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Larantuka, dan Keuskupan Atambua kepada HIDUP meminta agar umat beriman dalam menyalurkan bantuan harus secara tepat dan bisa memberi dampak; membantu masyarakat yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan khususnya untuk lembaga-lembaga di luar pengawasan Gereja Katolik atau perorangan atau lembaga lainnya silakan saja tetapi harus sampai ke tangan para korban dan lembaga itu benar-benar meyakinkan.

Mengingat beberapa waktu terakhir sejak bencana NTT, banyak orang mengatasnamakan Gereja Indonesia, Paroki tertentu, atau tarekat meminta bantuan tetapi penyalurannya tidak tepat sasaran. Banyak umat Katolik dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya, dan Semarang sudah memberikan bantuan lewat rekening pribadi bukan rekening yayasan atau rekening lembaga tertentu.

Jika andai ingin membantu para korban bencana di NTT, bisa langsung kepada CARITAS Indonesia. Donasi melalui Rekening Mandiri – 103-000-7798-917. Atas Nama Yayasan KARINA. Atau Rekening BCA – 2883-080-599. Atas Nama Yayasan KARINA 

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:

  • Leonardus Depa Dey (ER-DRR Coordinator), Email: [email protected], Phone: +62 813-8344-8757
  • Aryo Saptoaji (ER-DRR Communication), Email: [email protected], Phone: +62 822-1467-3822
  • Fredy Rante Taruk, Pr (Executve Director), Email: [email protected], Phone: +62-811-805167

    Alamat:

    Jl. Matraman No. 31
    Kelurahan Kebon Manggis
    Kecamatan Matraman
    Jakarta Timur, 13150
    Telp : (+62-21) 8590 6534, 8590 6540
    Fax : (+62-21) 8590 6763
    Email : [email protected]
    Facebook : Caritas Indonesia-KARINA
    Twitter : @Caritas_ID

KARINA INDONESIA

CARITAS indonesia (Yayasan KARINA) berdiri pada 17 Mei 2006 dan merupakan lembaga kemanusiaan resmi milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dengan mandat sebagai pusat koordinasi, fasilitasi, dan animasi Gereja Katolik di Indonesia dalam menjalankan misi kemanusiaan, terlebih untuk membantu para korban bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh tindakan manusia.

Selain itu, bekerjasama dengan KWI, CARITAS Indonesia juga menjalankan misi kemanusiaan dalam isu-isu pelanggaran hak asasi manusia, konflik dan kekerasan sosial, dialog antar-agama dalam aksi kemanusiaan, ketidakadilan gender dan berbagai tindak ketidakadilan sosial.

Caritas Indonesia (Yayasan KARINA) banyak terlibat dalam pelayanan di bidang kemanusiaan, seperti aksi tanggap darurat, kegiatan pengurangan risiko bencana, pembangunan ketangguhan masyarakat, dan peningkatan kapasitas untuk lembaga-lembaga sosial Keuskupan (http://karina.or.id)

Yusti H. Wuarmanuk

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here