Merawat Rumah Bersama: KMK UI

223
SBKMK UI 2019, Romo Ign Swasono, SJ (tengah) (Foto: KMK UI)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – “CHA, kamu kenapa ?” tanya ketua dan wakil ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Pertanyaan sederhana itu ternyata begitu terpatri di relung Koordinator Presidium KMK UI 2021, Rosalita Emanuella Clarisa. Saat itu, sebagai mahasiswa baru (Maba), Ocha, begitu ia akrab disapa, sedang mengikuti program “Weekend” KMK Fakultasnya. Di tengah suasana yang penuh canda tawa, ia harus menelan pil pahit. Ibunya yang sedang bertugas di Palu, Sulawesi Tengah, sedang bergulat dengan peristiwa alam, gempa bumi. Di tengah kesesakan karena tidak tahu nasib ibunya, Ocha merasa begitu diterima oleh keluarga barunya, KMK UI.

Rosalita Emanuella
Anastasia Wahyu Untari
Jan Christian

Saat itu,  KMK memanjatkan doa terus menerus untuk keselamatan ibunya. “Aku sungguh tersentuh di mana aku orang asing yang baru bergabung tetapi disambut dengan begitu hangat. Mereka turut merasakan duka yang kurasakan,” ujarnya lirih. Syukur kepada Tuhan pada hari ketiga acara tersebut, ia mendapat kabar gembira bahwa sang ibu selamat. Lewat peristiwa itu, Ocha semakin yakin bahwa keluarga barunya ini akan menjadi oase di pusaran hidupnya yang sedang meniti pendidikan tinggi. Tidak hanya Ocha, para mahasiswa Katolik UI yang lain pun turut merasakan hangatnya keluarga itu.

Menjaga Api Keluarga

Guna menjaga hangatnya kekeluargaan KMK UI, para pengurus bersama anggota turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan. Ocha menuturkan, KMK yang bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian ini di bawah Direktur Kemahasiswaan ini sangat aktif berkumpul sebelum pandemi. Setiap bulan diadakan Misa secara bergiliran di tiap fakultas. Selain itu, setiap Minggu ada acara “Jumatan” dari KMK Fakultas untuk bertemu dan berdoa.

Wakil 1 Koordinator Presidium KMK UI 2021, Anastasia Wahyu Untari menambahkan, ada dua program besar yang dimiliki KKMK, yakni “Sehari Bersama Keluarga Mahasiswa Katolik” (SBKMK) dan Natal. Program SBKMK ini bertujuan menyambut Maba agar mereka memiliki teman bahkan keluarga di tempat barunya. Di masa pandemi ini pula, SBKMK tetap berjalan. “Tahun 2020, KMK UI tetap mengadakan acara ini walaupun secara daring agar Maba bisa survive dan memiliki banyak teman. Puji Tuhan, hasilnya banyak angkatan 2020 jadi tahu KMK dan ikut kepengurusan juga,” cetus mahasiswa Teknik Lingkungan yang akrab disapa Anas ini.

Ocha dan Anas kembali menjabarkan, selain dua program besar tadi ada juga program kecil lainnya. Tujuannya tidak lain agar anggota dan pengurus memiliki pengembangan diri yang semakin luas. Tak jarang, pelatihan juga sering diadakan terutama kepada pengurus agar

bisa melayani dengan lebih baik lagi. Pengaderan kepengurusan ini biasanya dilaksanakan oleh pengurus di tahun sebelumnya, namun karena kendala dan pandemi,  pengkaderan pun dilaksanakan langsung oleh Paguyuban Dosen Katolik UI selama tiga hari.  Kemudian mengikuti tren kekinian diadakan juga Podcast membahas topik tertentu. Tak lupa dari Bidang Keilmuan dan Liturgi turut mengadakan Kajian tentang Kekatolikan. “Diberi nama kajian karena sebagai mahasiswa kita harus kritis dan mengusung kevalidan data. Itulah mengapa namanya kajian,” jelas Ocha. Hal menarik lainnya, setiap minggu juga diadakan renungan dan membahas soal para kudus dalam program “Weekly Saints” di website KMK UI. Banyak feedback menarik dari program ini karena mahasiswa semakin tahu orang kudus pelindungnya.

Agar kian solid didukung dengan program yang mampu menggandeng semua anggota, pengurus pun diberi “Rapot” di mana masing-masing pengurus saling menilai satu sama lain setiap enam bulan sekali yang diurus oleh Bidang Litbang. Hal lainnya juga, setiap anggota diberi keleluasaan untuk menyampaikan aspirasinya kepada pengurus dalam setiap program acara yang dibuat. Saran dan kritik itu yang turut membangun KMK.

Safari Fakultas

Dari kaca mata Wakadiv Humas dan Multimedia KMK UI, Jan Christian mengungkapkan keunikan KMK UI. Disadari karena ruang lingkup UI begitu besar dan luas, maka untuk menjangkau seluruh mahasiswa Katolik di UI diadakanlah sebuah program dengan nama “Safari Fakultas”. “KMK UI akan dipecah lagi menurut KMK per fakultas agar bisa menyapa semua,” ungkapnya. Mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2019 ini melanjutkan, “Nantinya KMK UI akan mengunjungi per fakultas. Tujuannya agar KMK UI dan KMK Fakultas bisa semakin terjalin erat.” Anas pun sepakat dengan Jan, “Safari Fakultas ini sekaligus menjadi contoh upaya KMK agar semakin inklusif  serta merangkul semua.” Apalagi tambah Anas, “Pada acara besar panitia diambil dari berbagai fakultas sehingga program yang dilaksanakan adalah hasil dari berbagai fakultas. Jadi cita rasa kebersamaan itu muncul.”

Demi menjaga hubungan kiat erat, selain Safari Fakultas ini, KMK UI juga aktif mengadakan rapat koordinasi tiap bulan dengan Dewan Koordinator Fakultas yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua Fakultas. “Jadi tiap bulan bukan hanya hal formal saja yang disampaikan tetapi juga kita saling berbagi kabar serta dukungan. Sehingga tidak ada yang namanya ekslusif atau KMK Fakultas tertentu merasa paling wah. Semuanya adalah keluarga dan tidak ada gap di antara kami karena demikian dekatnya kami,” tutur Ocha yang mengambil jurusan Sastra Belanda ini. Memungkasi, Anas berkisah bahwa melayani di KMK UI selain banyak mengasah soft skill mahasiswa juga baginya pribadi, memampukannya terus mengandalkan Tuhan. “Saya tersadar, Tuhan bukan milih orang yang layak tapi Tuhan tuh melayakkan orang yang dipilih. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan.”

*** 

Kristina Hersandi
Anggota KMK UI, Jurusan Biologi-2018
Kekeluargaannya Top

Every single moment with KMK itu adalah pengalaman iman. Di sini ada nilai yang melatih diriku berkembang lebih jauh dengan mengenal karakter orang banyak. Aku mendapat latihan kepemimpinan, kesabaran, dan soft skill yang terlatih. Uniknya waktu Maba, aku malah tidak pengen ikut kegiatan KMK tapi akhirnya nyemplung juga sampai sekarang. Di KMK itu kekeluargaannya No Bullshit alias enggak bohong. Semua orang tulus untuk berteman. Keren banget! Mungkin klo aku tidak join KMK, tidak bakal sebanyak ini aku menemukan teman karena pribadiku juga turut menjadi lebih baik dan percaya diri. Senang banget juga kehidupan spiritual dan akademisku bisa seimbang.”***

Fransiska Fiona Antolis
Anggota KMK UI, Jurusan Ilmu Hukum-2018
Wadah yang Baik

“KMK sangat membantuku, anak rantau, dalam beradaptasi. Awalnya memang ragu karena masih malu tetapi setelah memberanikan diri dan ikut seru banget dan tidak nyesel. Di sini jadi lebih tahu teman seangkatan, bisa sering cerita dan sharing juga dengan kakak tingkat sehingga lebih tahu banyak apa yang harus dilakukan ke depannya selama masa perkuliahan. Kami yang aktif di KMK ini saling terbuka satu sama lain bahkan di luar perkumpulan kita masih sering tegur sapa, nongkrong bareng di kantin, biasanya juga ada belajar bareng sebelum UAS. Apalagi prinsipku “Meskipun aku jauh dari orangtua tapi aku tidak boleh jauh dari Tuhan.” sehingga KMK menjadi wadah yang baik untukku berkembang. Dengan adanya KMK yang bisa ikut doa bareng, refleksi bareng bisa bantu aku menyeimbangkan kehidupan spiritual dan akademisku. Ada waktu untuk studi, ada waktu untuk Tuhan.”

Felicia Permata Hanggu/Karina Chrisyantia

HIDUP, Edisi No.31, Tahun ke-75, Minggu, 1 Agustus 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here