Helena Tawa: Mutiara Kasih Carolus, Rumah Ternyaman Mencari Arah Hidup

509
Pelatihan untuk perawatan bayi di Mutiara Kasih. (Foto: Dok MKC)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM –Mutira Kasih Carolus (MKC) adalah sebuah lembaga yang memberikan pelatihan dan keterampilan untuk orang muda yang mau menjadi baby sitter atau caregiver. Awal September 2021 lalu, MKC merayakan hari jadinya yang ke-15. Helena Tawa adalah salah satu dari alumna MKC  angkatan ke-44 yang kini telah merasakan manfaat besar pelatihan yang ia peroleh di MKC. Saat ini ia berkerja di Tzu Chi Hospital, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Berikut ini petikan kesaksiannya:

“MIMPIKU begitu besar. Namun sayang, keadaan ekonomi keluarga sangat minim hingga mimpi itu harus dikubur dalam-dalam. Aku pun hanya bisa menghabiskan waktu di rumah tanpa berbuat apa-apa. Akan tetapi, mimpi itu terus memanggilku untuk diwujudkan. Tekad ingin mengubah nasib hidup menjadi lebih baik itu pun menggema kian kuat dalam benakku. Aku pun memutuskan untuk mencari pekerjaan dengan ijazah pendidikan akhirku, yakni SMA.

Lalu dorongan tekad ini mempertemukanku dengan seorang biarawati di RS Karitas Weetebula, Sumba. Ia bercerita mengenai salah satu yayasan di Jakarta yang menerima anak-anak untuk belajar dan bekerja. Nama yayasan itu adalah Yayasan Mutiara Kasih. Mendengar kisah itu, hatiku langsung terpincut untuk ikut bergabung. Tanpa berlama-lama kuputuskan untuk ke Jakarta dengan seluruh biaya perjalanan sampai ke Jakarta ditanggung oleh Yayasan Mutiara Kasih. Sesampainya di sana, kedatanganku dan teman-teman disambut begitu hangat oleh ibu asrama dan para guru di Mutiara Kasih. Kehangatan inilah yang begitu membekas dalam hati. Betapa tidak, aku yang seorang asing dirangkul menjadi satu keluarga. Inilah yang membuatku hingga sekarang menjadikan Mutiara Kasih sebagai rumah ternyaman untuk mencari arah hidup yang tepat dan benar.

Di tanggal 3 September 2013 itulah hari aku bergabung. Aku menjadi bagian angkatan ke-44. Selama dua bulan aku ditempa dengan belajar dan mengikuti ujian. Banyak ilmu dan hal baru yang kupelajari mulai dai belajar menjadi pribadi yang disiplin dalam menggunakan waktu, jujur, pantang menyerah, mandiri, hingga bertanggung jawab. Nilai-nilai kehidupan inilah yang kupegang teguh sampai hari ini. Di sana aku juga diajarkan teori dasar keperawatan dan terjun langsung ke lapangan untuk praktik seperti di panti jompo, tempat penitipan anak, serta ruang bersalin untuk belajar memandikan bayi yang baru lahir. Dengan ini, aku semakin mantap dan siap untuk melayani sebagai care giver maupun baby sitter.

Puji Tuhan usai menuntut ilmu selama dua bulan, aku dinyatakan lulus dan layak kerja dalam ujian kelulusan. Untuk pertama kalinya juga, aku ditempatkan bekerja sebagai baby sitter pada salah satu keluarga. Dalam proses ini aku giat bekerja dan menabung sebab aku sadar memiliki banyak uang belum tentu menjadi orang sukses. Untuk itu, kuputuskan untuk kuliah agar cita-cita terwujud. Pada tahun 2016 aku pun memutuskan untuk kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus. Saat ini juga aku bekerja di rumah sakit di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, yakni di Tzu Chi Hospital.

Aku begitu bangga menjadi anak asuh dari Mutiara Kasih karena dalam asuhan dan didikan merekalah aku dapat berubah menjadi Helen yang saat ini. Selain pendidikan formal, soft skillku juga diasah dengan sangat baik seperti cara bersikap dan berperilaku, berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain serta berelasi dengan orang lain baik yang baru dikenal maupun yang sudah lama. Sampai saat ini pun, ilmu dari Mutiara Kasih masih kugunakan dalam tugas pelayanan sebagai seorang bidan. Di akhir kisah ini, aku mau mengajak generasi muda yang saat ini hanya berdiam diri namun memiliki mimpi besar, ayo bangkit, tidak ada kata terlambat jika kamu ingin mencapai mimpi besar.

Sekaligus pada kesempatan kali ini pula, aku mau mengucapkan selamat ulang tahun kepada Mutiara Kasihku yang ke-15. Semoga engkau terus berkarya untuk menciptakan generasi yang berbudi pekerti, mandiri, dan sukses. Semoga para guru diberikan kesehatan dan kebahagiaan dalam mendidik generasi selanjutnya. Semoga pandemi cepat berlalu dan kita bisa bertemu kembali dalam reuni tahunan. Dirgahayu Mutiara Kasih ku, jaya selalu!.”

Felicia Permata Hanggu

HIDUP, Edisi No.35, Tahun ke-75, Minggu, 29 Agustus 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here