Apakah Hari Minggu Warisan Konstantin

208
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Pastor, apakah benar penetapan Hari Minggu sebagai hari Tuhan ditetapkan oleh Konstantin? (Athanasius Sastro, Jakarta)

PERTANYAAN ini menyentuh beberapa hal: mengenai Konstantin, hubungannya dengan kekristenan dan mengenai hari-hari dalam minggu. Menurut ahli sejarah sistem kalender Roma dengan 7 hari berasal dari Babilonia, yang sendiri berasal dari Sumeria abad 21 SM (Lih. Robert Coolman, 2014). Konon Yahudi mengikuti system dari Babilon pula (500 SM), meskipun mendasarkannya pada siklus penciptaan.

Di situlah ada persamaan waktu antara hari pertama sesudah Sabat dan Hari Matahari (Sunday) Romawi. Di Roma pernah berlaku kalender 8 hari, disesuaikan hari pasar namun kalender 7 hari kemudian dikembalikan lagi tahun 321 oleh Kaisar Konstantin bersamaan dengan penetapan Hari Matahari (Sunday) sebagai hari Tuhan.

Pertanyaannya apakah Tuhan Matahari sama dengan Tuhannya orang Kristen? Banyak yang meragukannya. Orang- orang Roma menamai hari seturut nama bulan, planet dan dewa. Hari Senin dalam bahasa Latin Dies Lunae (Bulan), Selasa Dies Martis (Mars), Rabu Dies Mercurii (Merkurius), Kamis Dies Jovis (Yupiter), Jumat Dies Veneris, Sabtu Dies Saturni (Saturnus), dan hari Minggu Dies Solis (Matahari).

Bila Konstantin menetapkan Dies Solis (Hari Matahari) sebagai Hari Tuhan, itu dimaksudkan tidak hanya untuk orang Kristen, tetapi juga untuk seluruh bangsa, khususnya militer dan pejabat Roma. Jumlah umat Kristen saat itu barulah sekitar 5-10% dari jumlah penduduk (Allice Bennet, 2021).

Mengenai riwayat Konstantin rujukan orang biasanya adalah Vita Constantini karya Uskup Eusebius (Lih. terjemahan dan komentar oleh A. Cameron dan S.G. Hall: The Life of Constantini). Mengingat kedekatannya dengan Kaisar buku itu lebih berisi pujian daripada catatan sejarah obyektif. Dalam Konsili Nicea (325), Uskup pembela Arianisme sendiri termasuk yang dikucilkan. Toh, bukunya tetap dibaca, dan dari situ pembacanya sering menyimpulkan peran Konstantin bagi Kekristenan bahkan secara berlebihan.

Konstantin digambarkan sangat religius. Kemenangannya dalam perang selalu ditafsirkannya sebagai pertolongan ilahi, yang disebutnya Sol Invictus et Salvator (Matahari tak terkalahkan dan penyelamat). Menurut Eusebius Konstantin pernah mendapat visiun sebuah tanda mirip salib, yang menyakinkannya akan kejayaannya, In Hoc Signo vinces (dalam tanda ini engkau akan menang). Meskipun Eusebius menyamakan Sol Invictus dengan Kristus, Konstantin sendiri tidak selalu demikian. Dalam mata uang perunggu (313 – 319) ia memuat gambarnya di satu sisi dan gambar “Matahari Tak Terkalahkan Sang Penyelamat” di sisi sebaliknya. Artinya Konstantin masih percaya akan Dewa Matahari sesuai agama ayahnya. Kalaupun ia menyamakannya dengan Kristus, dia menghayatinya lebih sebagai pemberi kemenangan. Lebih tepatnya imannya bersifat sinkretis.

Konstantin sendiri baru dibaptis menjelang kematiannya tahun 337. Toh keputusan-keputusannya sangat menguntungkan umat Kristen. Dengan Edik Milan (312), ia menghentikan pengejaran Kristen dan memberi kebebasan beragama. Ia membangun banyak gereja bersama ibunya, Helena. Dekrit Dies Solis tahun 321 juga. Hari itu meneguhkan hari dimana orang Kristen beribadat, yaitu hari pertama sesudah Sabat. Pada hari Minggu tidak boleh ada pengadilan. Orang Kristen ke gereja. Orang lain boleh ke luar kota untuk bersyukur. Namun penduduk desa juga bebas bertani, karena sering tidak ada hari lain yang lebih nyaman untuk menabur gandum dan menanam. Intinya kesempatan yang diberikan sebagai hadiah “surgawi” berupa cuaca baik tidak boleh dilewatkan.

Kesimpulannya: benar bahwa Konstantin menetapkan hari Minggu (Sun-day) sebagai hari Tuhan. Kebetulan sekali hari ini bersamaan dengan Hari Tuhan orang Kristen. Tetapi Hari Tuhan orang Kristen sudah dirayakan sejak Paskah pertama, yaitu sejak Hari Kebangkitan Tuhan, jauh sebelum ditetapkan oleh Konstantin.

HIDUP NO.31, 31 Juli 2022

 

Pastor Gregorius Hertanto, MSC
(Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara)

 

Silakan kirim pertanyaan Anda ke: [email protected] atau WhatsApp 0812.9295.5952. Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

1 COMMENT

  1. kalau hari minggu ditetapkan oleh raja konstantinus, kenapa hari minggu yang menjadi hari beribadahnya umat kristen, padahal dalam dokumen codex sinaiticus justru yesus mengajarkan muliakanlah hari sabat atau hari sabtu. Berarti umat nasrani sekrang mengikuti ajaran konstantinus dong

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here