Peran Alumni, Bukan Nostalgia

111
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – SEBUAH perhelatan akbar bertaraf internasional digelar oleh asosiasi alumni kolese-kolese/universitas Jesuit sedunia di Barcelona, Spanyol, Juli lalu. Mereka mengadakan “X World Union of Jesuit Alumni”. Event ini dihadiri oleh asosiasi sekolah Jesuit, termasuk dari Indonesia, dalam hal ini, Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI). Turut dalam rombongan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, alumni Kolese Loyola Semarang, mantan Menteri Pertahan dan ESDM. Tak tanggung-tanggung, Pater Jenderal Serikat Jesus, P. Arturo Sosa turut hadir dan memberikan masukan kepada seluruh peserta. Di akhir Kongres, AAJI terpilih menjadi tuan rumah Kongres ke-11 tahun 2025 di Yogyakarta.  Kongres di Spanyol ini tentu memiliki makna yang dalam. Bertepatan pula dengan berakhirnya perayaan 500 tahun pertobatan St. Ignatius. Di Indonesia gema dari tahun refleksi ini diwarnai dengan pelbagai macam kegiatan yang melibatkan orang-orang muda/awam, para Ignatian, yang mendalami dan mencoba menghidupi spiritualitas Santo Ignatius.

Kongres di Barcelona menyiratkan betapa peran para alumni, dalam hal ini, alumni sekolah-sekolah/perguruan tinggi yang dikelola para Jesuit memegang peranan penting dalam percaturan global, regional, dan nasional pada negara masing-masing. Isu-isu yang dibicarakan dalam Kongres adalah isu-isu kekinian yang merupakan problematika atau keprihatinan bersama. Para pembicara yang dihadirkan pun adalah para pakar di bidangnya. Selain mendengar pelbagai masukan, momen ini juga menjadi kesempatan membangun jejaring bagi organisasi alumni maupun masing-masing pribadi.

Semangat yang diusung adalah semangat Ignatius di tengah perkembangan dan perubahan dunia. Bagaimana para alumni mengambil peran di tengah aneka keprihatinan dan persoalan krusial, baik di tingkat nasional maupun internasional? Untuk konteks Indonesia, aksi konkrit para alumni dari sekolah-sekolah Jesuit sangat dirasakan, bukan hanya untuk kepedulian (bela rasa) pada Gereja Katolik, tapi juga untuk bangsa dan negara. Begitu juga, AAJI sendiri telah menjalin kerja sama atau berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal.

Keterpilihan AAJI menjadi tuan rumah Kongres ke-11 WUJA tahun 2025 yang direncanakan akan diselenggarakan di Yogyakarta merupakan kesempatan dan tantangan tersendiri. Menyempatkan diri untuk hadir di WUJA di Barcelona, Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Nadjib kepada delegasi Indonesia menitip pesar agar nilai-nilai yang hidup di tengah bangsa yang pluralis ini dapat diangkat nanti. Bahwa kerukunan antarumat beragama bukan isapan jempol. Para peserta dari penjuru dunia yang ikut dalam WUJA nanti akan dapat menyaksikan kekayaan kemajemukan, hidup berdampingan dalam balutan Bhinneka Tunggal Ika. Selain konsolidasi internal, ini adalah momentum bagi AAJI untuk menyajikan sesuatu yang berbeda dan bermakna bagi eksistensi kehadirannya di tengah bangsa dan negara ini ke depan.

HIDUP, Edisi No. 36, Minggu, 4 September 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here