HIDUPKATOLIK.COM – Pekan III Adven.Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27
PARA imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi dengan sangat yakin menjalankan wewenang mereka dengan mempertanyakan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Ini disebabkan karena mereka tidak senang dengan Yesus yang membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang di halaman Bait Allah serta karena penyembuhan yang telah lakukan-Nya (Mat. 21:12-14). Namun Yesus dengan tenang menjawab mereka dan mengajukan kembali pertanyaan, “Dari manakah baptisan Yohanes?” Ia tahu bahwa melalui sikap mereka terhadap Yohanes Pembaptis akan menyingkapkan sikap yang sesungguhnya terhadap diri-Nya.
Sikap kejengkelan para pemimpin bangsa Israel ini dapat membawa kita merefleksikan sikap kita terhadap sesama. Bisa jadi kita mengatakan, “kamu anggap siapa dirimu?”, seolah-olah kita mengenal orang yang ada di hadapan kita. Tidak akan menjadi masalah jika orang lain tidak menyentuh pribadi kita, namun sebaliknya jika menyinggung bagian rentan dari kehidupan kita, kemudian timbul serangan atas pribadinya.
Dari pihak Yesus, Ia menyatakan kasih Allah dengan mewartakan firman hidup. Firman itu menyelidiki sampai kedalaman diri kita, sehingga menyadarkan persepsi kita yang keliru. Demikian pula pandangan dari sesama dapat mendorong kita untuk mengadakan pembedaan, yaitu dalam pencarian akan kehendak Allah. Masa Adven ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menghancurkan senjata pertahanan dan serangan terhadap orang-orang yang ditempatkan Tuhan menyertai perjalanan hidup kita. Mari kita mencari kehendak Tuhan dan memercayakan diri pada bimbingan-Nya.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat
