SMKK Kusuma Atambua ‘Demo’ Masakan Lokal

157
Para siswi SMKK Kusuma sedang praktik mengolah masakan lokal.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Dalam kunjungan selama tiga hari di Paroki Lurasik, Keuskupan Atambua, Nusa Tenggara Timur, para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Katolik Kusuma (SMKK Kusuma), Atambua memamerkan hasil kreasi masakan lokal di Pondok Sawah Paroki, Sabtu, 11/2/2023.

Kegiatan ini sekaligus sebagai salah satu bentuk promosi lembaga pendidik SMKK Kusuma bagi umat. Ada berbagai jenis kue yang diolah dari masakan lokal juga jamu yang dihasilkan oleh para siswa dari bahan lokal.

Sarana promosi hasil karya para siswa-i SMKK Kusuma.

Salah satu pendamping kegiatan ini, Suster Arnolda, SSpS mengatakan bahwa kehadiran para siswa ini untuk belajar memperdalam ilmu pengetahuan dengan praktek di lapangan, juga ingin mempromosi hasil karya mereka.

“Ini sebagai salah satu kegiatan untuk mempromosi hasil karya anak-anak juga lembaga kami. Semua makanan lokal jika diolah secara baik tentu akan menghasilkan sesuatu yang beda. Biaya murah tapi kualitasnya sangat terjamin,” katanya.

Ia mengatakan lagi bahwa praktik yang dilakukan ini sangat penting karena membantu anak-anak untuk semakin memahami bidang yang digeluti di bangku pendidikan secara baik.

“Tentu kegiatan ini sangat penting agar anak-anak semakin profesional dalam bidangnya juga belajar di tengah umat bagaimana kelak kehadirannya bisa berguna bagi banyak orang,” lanjutnya lagi.

Pastor Paroki Lurasik, Romo Urbanus Hala mengakui jika kegiatan ini sangat penting dan berdaya guna. Apalagi dengan bahan lokal dan bisa mengahasilkan olahan yang luar biasa.

“Masakan kue dari bahan lokal dan jamu dari olahan jahe yang dihasilkan sangat enak dan berkhasiat. Saya sudah merasakan hasilnya dan luar biasa. Ini satu kebanggaan bahwa anak didik sudah bisa berkreasi dan menghasilkan nilai pasar yang tentu tidak akan mengecewakan. Anda hebat,” kata Romo Ur sambil memuji.

Dalam kunjungan dan live in di tengah umat ini, ada beberapa program yang dilaksanakan yakni kunjungan ke sekolah-sekolah, ada promosi tata rias wajah dari bahan-bahan lokal, penataan lokasi pondok sawah Paroki juga pembersihan ilalang di sawah.

Ada sukacita bagi anak-anak karena kegiatan ini berberi kesan positif. Bisa tinggal di keluarga-keluarga sekaligus merasakan langsung kehidupan nyata seperti apa kehidupan ekonomi umat.

Romo Ino Nahak Berek (Kontributor, Atambua – NTT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here