Mengawali Peringatan 100 Tahun Berkarya di Indonesia, Kongregasi SCJ Tegaskan Komitmen

230
2. Superior Provinsial SCJ Indonesia, Romo Andreas Suparman, SCJ memberikan potongan tumpeng kepada Pater Andreas Lukasik SCJ, seorang misionaris dari Polandia.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “ALLAH menggambarkan dirinya sebagai Gembala yang baik. Allah menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa. Ia ingin menjadi Gembala yang baik kepada kita. Inilah yang menjadi alasan bagi kita semua untuk mensyukuri seluruh pengalaman hidup kita. Luar biasa memang sikap hati Tuhan Allah kita. Itulah yang kita gambarkan dengan kata-kata dalam tema hati yang terbuka. Allah memiliki hati yang terbuka. Melalui perjalanan sejarah kongregasi dan juga sejarah hidup kita semuanya, kita diajak untuk mensyukuri sikap hati Tuhan Allah itu,” ungkap Superior Provinsial SCJ Indonesia, Romo Andreas Suparman, SCJ dalam homilinya pada Perayaan Ekaristi pembukaan rangkaian Tahun Syukur 100 tahun kehadiran Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) di Indonesia di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Palembang, pada, Selasa, 14/3/2023.

Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono hadir memimpin Perayaan Ekaristi didampingi Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ (Uskup Emeritus), Mgr. Vincentius Setiawan Triatmojo (Uskup Terpilih Tanjungkarang), Romo Andreas Suparman, SCJ, Romo Andreas Maria Siswinarko SCJ (Ketua Panitia Perayaan Tahun Syukur) dan puluhan imam konselebran lainnya. Perayaan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Pater Leo Johanes Dehon, pendiri SCJ ke-180 ini mengusung tema, Dengan Hati yang Terbuka ‘Berjalan Bersama’ Gereja Lokal.

Romo Suparman SCJ juga menegaskan tiga tujuan perayaan 100 tahun kehadiran SCJ di Indonesia. “Pertama, kita hendak memandang masa lalu dengan rasa syukur karena karya Allah yang luar biasa dengan mengutus dan menghadirkan para konfrater pendahulu kita di Bumi Pertiwi. Kedua, kita terus berharap dan berjuang agar bisa menghayati dan mengisi masa sekarang dengan semangat Pater Pendiri yang diwariskan oleh para pendahulu kepada kita dan kepada Gereja Lokal. Ketiga, kita sungguh-sungguh berharap bahwa dengan perayaan 100 tahun SCJ, kita makin bisa mewujudkan visi dan misi Pater Pendiri Kongregasi: Adveniat Regnum Tuum; dan visi Provinsi SCJ Indonesia: Digerakkan oleh Hati Yesus yang terbuka, komunitas persaudaraan religius Dehonian Indonesia mewujudkan cinta kasih, rekonsiliasi, kordialitas, solidaritas, dan keadilan demi hadirnya Kerajaan Hati Kudus Yesus di dalam Gereja dan di tengah masyarakat yang plural,” terang Romo Suparman.

Pengalungan selendang songket Palembang oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan Pemberkatan Salib 100 tahun SCJ oleh Romo Andreas Suparman, SCJ.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Perayaan yang dibuka pada Masa Prapaskah ini memuat pesan khusus, bahwa syukur atas karya Allah yang luar biasa ini harus ditopang dengan semangat pertobatan yang seutuhnya bersama seluruh Gereja”.

Hal senada diungkapkan Romo Siswinarko SCJ dalam sambutannya. “Seperti padi tumbuh tak terdengar, demikianlah perjalanan 100 tahun SCJ di Indonesia. Misi Gereja adalah membawa keselamatan umat Allah, maka sudah seharusnya menjadi kesadaran bagi kami, Dehonian dan kita semua umat Allah untuk menjaga amanat ini sampai akhir jaman. Kita tidak boleh mewariskan perpecahan seperti yang dulu sempat terjadi di kota Korintus. Sehingga Paulus menegur dengan keras dan mengingatkan bahwa Gereja itu satu, Tubuh mistik Kristusm,” ungkapnya.

Lebih lanjut pembimbing Skolastikat SCJ Yogyakarta ini menegaskan, “Kepada siapa karya itu pada awal dipercayakan atau kepada siapa tongkat estafet telah diberikan, kesadaran awal hingga akhir bahwa pelayanan adalah bagi kemuliaan Allah, bukan yang lain.”

“Dehonian Indonesia merasakan syukur yang amat dalam atas penyertaan Tuhan yang memanggil dan mengutus di Bumi Nusantara ini. Syukur karena seabad lamanya di tengah aneka tantangan dan kesulitan jaman, para misionaris dehonian Indonesia tetap melihat tugas berat itu sebagai peluang dan kesempatan menghadirkan Kerajaan Hati Kudus Yesus dan meluaskannya,” ungkapnya.

Penegasan Komitmen

Acara launching ini ditandai dengan pemberkatan Salib dengan corpus yang didesain khusus sebagai penanda perayaan ini dan pemotongan tumpeng.

Perayaan Tahun Syukur ini akan berlangsung hingga puncaknya pada 25 September 2024 mendatang. Ada banyak kegiatan yang akan dilaksanakan. Di antaranya, napak tilas dan kirab Salib 100 tahun SCJ ke berbagai tempat yang menjadi tonggak sejarah kehadiran SCJ, salah satunya adalah Tanjung Sakti, mengembangkan gerakan cinta devosi Hati Kudus Yesus, pelayanan sosial karitatif, sarasehan dan seminar, aneka perlombaan dan gathering.

Berawal dari pelayanan bagi kawanan kecil di Tanjung Sakti, kini SCJ telah hadir melayani di delapan keuskupan di Indonesia, yaitu Palembang, Tanjungkarang, Medan, Padang, Jakarta, Semarang, Samarinda dan Timika.

Desain logo perayaan 100 tahun juga menggambarkan semangat bahwa melalui kehadirannya di Indonesia, dilandasi oleh semangat juang yang berasal dari Kristus dan dijiwai spiritualitas Hati yang Terbuka, SCJ telah dan ingin terus melayani Gereja Indonesia dalam kerja sama dan berjalan bersama untuk mengembangkan Gereja Lokal.

Komitmen untuk berjalan bersama dengan Gereja Lokal merupakan penegasan SCJ melalui kehadiran para Dehonian untuk sepenuh hati bersama para imam, biarawan-biarawati dan seluruh umat terlibat merawat dan menumbuhkembangkan iman Gereja Lokal yang telah dirintis oleh para pendahulu. Upaya itu mengingatkan pada ungkapan khas Bruder Odulphus van Gisbergen SCJ kepada para seminaris di Seminari Menengah St. Paulus Palembang saat bermain bola kaki, ojo dhewe-dhewe (jangan sendiri-sendiri). Ungkapan ini kembali dikenang oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam sambutannya seraya mengenang pengalaman perjumpaan dan pelayanan para imam londo, misionaris SCJ yang luar biasa tekun dan setia.

Pernyataan itu bukanlah ungkapan kosong atau ungkapan ringan spontan tanpa arti. Ungkapan ini justru lebih berbunyi keras sebagai suatu refleksi bersama tentang komitmen sepenuh hati untuk berjalan bersama dalam mengembangkan panggilan imam diosesan dan umat keuskupan setempat di mana para dehonian hadir dan berkarya.

Selamat memulai rangkaian Tahun Syukur, menyongsong 100 tahun SCJ berkarya di Indonesia. Selamat melayani sepenuh hati dengan hati terbuka bersama dan untuk Gereja Lokal dalam semangat ecce venio (lihatlah, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu) dan ecce ancilla (Aku ini hamba Tuhan).

Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)

HIDUP, Edisi No. 13 Tahun ke-77, Minggu, 26 Maret 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here