KAM Youth Day V, OMK Paroki Tomok Tampilkan Pupuk Organik Berbahan Dasar Eceng Gondok

213
OMK Paroki Tomok mempresentasikan hasil ekonomi kreatif pupuk berbahan dasar eceng gondok/Andreas Anggit W
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Raut wajah gembira tak luntur dari para OMK peserta KAM Youth Day V yang sudah memasuki hari yang ketiga. Pertemuan yang digelar di Kabanjahe ini berlangsung selama 4 hari, Kamis-Minggu, (20-23/4/2023), dihadiri oleh 2600 OMK se Keuskupan Agung Medan. OMK dari 68 paroki berkumpul dan berdinamika bersama di lereng Gunung Sinabung.

KAM Youth Day hari ketiga diisi dengan perlombaan Ekonomi Kreatif (Ekraf). Lomba Ekraf ini merupakan lanjutan dari perlombaan yang telah dilangsungkan dalam Pra-KAM Youth Day di setiap vikariat di Keuskupan Agung Medan. Juara pertama dari setiap vikariat mewakili vikariatnya untuk maju dalam perlombaan puncak ini.

Penampilan dari OMK Paroki Tomok/ Andreas Anggit W

“Salah satu kegiatan yang memeriahkan KAM Youth Day ini adalah perlombaan Ekraf. Perlombaan Ekonomi Kreatif ini memang menjadi kekhasan KAM Youth Day kali ini. Dengan adanya Ekraf ini orang muda diajak untuk lebih kreatif untuk berinovasi,” terang Pastor Ronal Sitanggang, Ketua Pengarah KAM Youth Day V.

Salah satu perwakilan yang berlomba dalam perlombaan Ekraf ini adalah Vikariat Samosir, yang diwakili oleh Paroki St. Antonio Maria Claret, Tomok. Seluruh juri dan juga semua OMK terkesima dengan inovasi yang dibuat oleh OMK Paroki Tomok. Mereka membuat sebuah pupuk organik berbahan dasar eceng gondok.

“Pupuk ini terbuat dari eceng gondok yang diambil dari Danau Toba. Eceng gondok ini digiling dan dicampur dengan kotoran hewan kemudian difermentasi selama sebulan,” ucap Roduita Cresentia Purba, OMK Paroki Tomok.

Pupuk organik berbahan dasar eceng gondok ini mereka beri nama Asam Humat Hacisu. Hacisu merupakan akronim dari tema Pra-KAM Youth Day yakni, “OMK Penuh Harapan, Penuh Cinta, dan Penuh Sukacita.” Dengan penuh semangat, mereka memproduksi Asam Humat Hacisu ini. Mereka memproduksi pupuk ini dengan dua tipe kemasan, kemasan 4 kg dan 50 kg.

“Sampai saat ini, kami sudah menjual pupuk Asam Humat Hacisu ini sebanyak 30 ton. Kami mengirim ke Silalahi sebanyak 20 ton dan di wilayah Samosir 10 ton. Pemasaran produk ini melalui CU. Kasih Tomok dan juga akun Instagram OMK Tomok,” papar Roduita.

OMK Penghasil Konten Positif
Selain perlombaan Ekonomi Kreatif, hari ketiga KAM Youth Day V ini juga menghadirkan tiga tokoh yang mampu memberi inspirasi bagi OMK KAM. Ketiga tokoh tersebut ialah Maria Calista, penyanyi jebolan Mamamia 2, Hendrik Sitompul, anggota Komisi VII DPR-RI, dan Antonia Dwi Woro, seorang mentor bisnis. Mereka membagikan kisah dan juga motivasi bagi kaum muda dalam sharing yang diberi judul, “Sahabat Sepeziarahan.”
“Saya nggak mau anak-anak muda zaman ini hanya menjadi konsumen media sosial yang negatif. Kalau demikian, anak muda bisa menjadi teroris bagi dirinya sendiri. Orang muda harus menjadi penghasil konten-konten positif dan membangun agar bisa dinikmati banyak orang,” ujar Antonia Dwi Woro dalam sharing-nya.

OMK Paroki Tomok mempresentasikan hasil ekonomi kreatif pupuk berbahan dasar eceng gondok/Andreas Anggit W

Seluruh rangkaian acara hari ketiga ditutup dengan penampilan pentas seni dan budaya. Masing-masing vikariat diwakili satu kontingen paroki dalam pentas seni dan budaya ini. Setiap vikariat membawakan pertunjukan-pertunjukan yang luar biasa dan memukau. Dua penampilan yang membuat para peserta bersorak gembira penuh kekeguman adalah penampilan dari Vikariat Samosir yang diwakili oleh Paroki St. Antonio Maria Claret, Tomok dan Vikariat Medan Hayam Wuruk yang diwakili oleh Paroki Hati Maha Kudus Yesus, Banda Aceh.

OMK Paroki Tomok membawakan sebuah tarian khas dari Pulau Samosir, yaitu tarian Sigale-gale. Seperangkat alat musik Gondang mengiringi para OMK yang membawakan sendratari Sigale-gale ini dengan pakaian adat khas Batak Toba. Tak kalah menarik, OMK Paroki Banda Aceh menampilkan tarian khas dari Serambi Mekkah, Daerah Istimewa Aceh, yaitu tari Saman. Dengan pakaian khas Aceh, mereka membawakan tarian ini dengan penuh semangat.

Para narasumber tampil di panggung KAM Youth Day/Andreas Anggit W

Acara penampilan pentas seni dan budaya diakhiri dengan menari bersama seluruh peserta KAM Youth Day V. Mereka menari Landek, tarian khas Karo, diiringi musik khas Karo yang membuat siapa pun ingin menari. Seluruh peserta bergembira ria bersama di malam terakhir KAM Youth Day V ini.

Andreas Anggit W.
Kabanjahe, Medan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here