Gunakan Hak Pilih

20
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – TINGGAL menghitung jam saja dari sekarang! Pemilu akan digelar pada esok hari, Rabu, 14 Februari 2024. Ketika tulisan ini diturunkan (versi HIDUP cetak), para calon (presiden/wakil presiden/anggota legislatif) tengah mengenalkan diri dan programnya kepada para calon pemilih di seluruh penjuru tanah air. Umat Katolik sebagai bagian integral dari bangsa dan negara ini diharapkan berpartisipasi untuk menggunakan hak pilihnya. Dalam rangka ini, para uskup di keuskupannya masing-masing mengeluarkan surat gembala menyongsong pemilu ini.

Kelau kita mengamati surat-surat gembala para uskup, tampak jelas, para uskup mengemukakan latar belakang betapa pemilu ini merupakan bagian penting dalam perjalanan bangsa ke depan. Umat juga dibantu dengan memberikan semacam kisi-kisi atau kriteria pemimpin yang layak untuk dipilih sesuai dengan etika atau moral Kristiani. Umumnya nada surat mengedepankan pentingnya para pemilih melihat rekam jejak para calon, apakah menjaga atau berpegang-teguh pada Pancasila, UUD 1945,  NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Carilah pemimpin yang memiliki kemampuan dan integritas untuk  menakhodai bangsa ini menuju kemakmuran, keadilan dan solidaritas sosial bagi seluruh rakyat (Sila Kelima). Prinsip kesejahteraan umum (bonum commune) ini menolak praktik nepostisme, kolusi, korupsi (NKK). Kapabilitas dan integritas moral calon pemimpin tersebut mesti teruji dan terpuji tidak hanya dalam visi-misi mereka ke depan tetapi juga terbukti dalam jejak kinerjanya di masa lampau.” Demikian ditegaskan oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat dalam Surat Gembala Uskup Ruteng Menyongsong Pemilu 14 Februari 2024 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 2024 lalu. Sekali lagi, tekanan senada juga disampaikan oleh para uskup yang lain.

‘Bersyukur’ bahwa pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden ‘hanya’ tiga paslon sehingga relative lebih mudah dikenali. Visi dan misi serta proram mereka juga relatif disorot secara luas dan mendalam oleh media arus utama dan media sosial.

Bagaimana dengan calon-calon anggota legislatif (DPR RI/DPD) di pusat dan DPRD Tingkat provinsi/kebupaten/kota? Jumlahnya cukup banyak. Visi dan misi, serta program kerja mereka juga tak tersampaikan secara baik dan jelas ke tengah masyarakat. Memilih siapa atau partai mana, ini juga menjadi persoalan serius. Lalu, bagaimana umat Katolik harus menentukan pilihannya? Bagaimana dengan calon-calon yang jelas-jelas berasal dari kalangan Katolik sendiri? Apakah harus memilih mereka atau tidak? Mereka tersebar di pelbagai partai, termasuk di partai-partai yang baru berkontestasi pada pemilu kali ini? Harapannya bahwa umat telah memperoleh ‘pendidikan’ atau literasi pemilu yang cukup memadai menjelang hari H sehingga suara umat tidak terbuang percuma.

Majalah ini beharap, umat Katolik yang sudah punya hak pilih menggunakan hak pilihnya dan mengajak umat yang lain yang kurang peduli. Tentu perlu memberikan pandangan yang memadai juga kepada orang-orang seperti itu. Sebagai bagian integral dari bangsa dan negara ini, ini satu kesempatan untuk membuktikan tanggung jawab moral kita dengan menggunakan hak kontitusi kita dengan hati nurani.

Majalah HIDUP, Edisi No.05, Tahun Ke-78, Minggu, 4 Februari 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here