CINTA, NILAI YANG MEMPERSATUKAN

108
Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Rabu (14/2/2024) merupakan hari yang sangat istimewa bagi warga Gereja Katolik di Indonesia. Betapa tidak, di hari libur nasional tersebut, ada tiga momen yang bersamaan waktunya.

Pertama, pembukaan Masa Prapaskah yang diawali Perayaan Penerimaan Abu, tanda pertobatan. Kedua, pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/kota) dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; Ketiga, Hari Cinta Kasih atau Hari Kasih Sayang.

Tiga momen tersebut, menurut Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC mempunyai nilai dan pesan penting untuk hidup pribadi, hidup berkeluarga, hidup menggereja dan hidup bernegara.

“Nilai yang memersatukan sebagai keluarga, warga gereja, dan warga adalah Cinta. Dengan Cinta kita membangun hidup bersama lewat rupa-rupa perjumpaan. Itulah Cinta kepada sesama manusia yang semartabat,” sebut Uskup Manado dalam Surat Puasa Tahun 2024.

Dikemukakan, dengan kita menuju tempat pemungutan suara untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi sambil memilih Presiden/Wakil Presiden, dan Wakil-wakil Rakyat di semua ťngkatan, itulah cinta úntuk masa depan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cintai ini, itulah Cinta seorang patriot proklamasi (lagu Garuda Pancasila).

Dengan Cinta, kita memasuki masa Prapaskah sambil mengupayakan pertobatan dan pembaruan hidup, sambil menguasahakan kesejahteraan ekonomi dan kelestarian alam, itulah cinta terhadap kehidupan dan alam sudah diciptakan Allah.

Dalam konteks Masa Prapaskah, sebut Surat Puasa bertemakan Sejahtera Ekonomiku, Lestari Alamku yang dikeluarkan 9 Februari 2024, Komisi PSE KWI dan Keuskupan Manado, rnengambil tema untuk Aksi Puasa Pembangunan 2024 ini yakni Ekonomi Berkeadilan Ekologis.

Muncul pertanyaan, mengapa Gereja mengangkat tema ini ? Mengapa kita harus peduli dengan ekonomi ekologis ? Gembala umat yang tersebar di tiga provinsi yakni Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Utara ini lantas memberikan uraiannya.

Jawaban utama untuk pertanyaan tersebut adalah kesadaran bersama bahwa manusia sejahtera tak terpisahkan dari fakta bumi yang subur. Manusia mengupayakam kesejahteraan hidup ekonominya sambil mengupayakan juga kesuburan alam yang menjadi tempat dan hidupnya.

Kesatuan atau ketakterpisahkannya manusia dari alam menegaskan tanggung jawab besar manusia. Manusia punya tanggung jawab untuk masa depan manusia dan juga masa depan alam. Itulah yang biasa dimengerti kalau kita berbicara tentang ekonomi dan ekologi berkelanjutan.

“Orientasi permenungan dan aksi nyata dari tema ini adalah Sejahtera Ekonomiku, Lestari Alamku,” sebut mantan Provinsial MSC Indonesia ini.

Ditambahkan, manusia dipersilakan mengambil manfaat dari alam demi kesejahteraan ekonominya, tetapi secara bertanggungjawab, yakni terhadap alam dan kekayaannya sehingga generasi-generasi selanjutnya masih dapat menikmať manfaat-manfaat dari alam itu.

Ditegaskan, alam dan kekayaannya dimaksudkan oleh Pencipta untuk memberi manfaat kepada segenap generasi manusia, dan bukan hanya kepada generasi tertentu, atau generasi kita sekarang ini.

Menurut Uskup, firman Tuhan yakni penuhilah bumi dan taklukkan itu, berkuasalah ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang di bumi’ (Kej. 1:28) harus ditafsirkan dengan benar.

Perlu ditegaskan terkait teks ini adalah penafsiran benar tentang ‘menaklukkan bumľ. Untuk menaklukkan bumi, manusia sudah diperlengkapi dengan akal budi, suara hati dan organ fisik, khususnya tangan.

Manusia diberi akal budi supaya berpikir dengan benar dan menghasilkan pengetahuan yang benar. Manusia diberi suara hati supaya merangkai kehendak yang baik. Manusia diberi organ fisik, khususnya tangan, supaya dapat bekerja dengan rajin.

Semua perlengkapan yang sudah dlberikan Allah ini dimaksudkan supaya manusia menaklukkan buml secara benar dan baik, menjaga dan melestarlkannya, dan bukan merusak dan menghancurkannya. Manusia diberi kewenangan untuk menaklukkan buml sambil mengedepankan Cinta, yaltu Cinta ekonomis dan cinta ekologis.

“Memang pada hidup sudah ditunjukkan lewat upaya-upaya serius untuk mewujudkan hidup sejahtera. Sudah banyak tips yang dibagikan dan dipelajari seperti kerja keras, hidup hemat, budayakan menabung, demi terwujudnya hidup makmur dan sejahtera,” tegas Mgr. Rolly.

Keberpihakan pada alam juga, sambungnya, sudah ditunjukkan lewat upaya-upaya serius untuk melestarikan alam. Alam adalah bagian penting dari hidup manusia. Kesejahteraan ekonomi manusia adalah bagian dari kelestarian alam. Alam adalah tempat di mana manusia berpijak.

Sejahtera ekonomlku, lestari alamku dapat menjadi pada waktu semua pihak yang berkepentingan mengelola ekonominya sambil menunjukkan cintanya juga pada alam.

“Selamat memasuki Masa Parapaskah dengan Cinta ! Selamat merayakan Pesta Demokrasi, dan Selamat Datang di Tempat Pemungutan Suara dengan Cinta ! Selamat merayakan Hari Kasih Sayang dengan semangat Puasa dan Pantang !” sebut Uskup di akhir surat puasanya.

Lexie Kalesaran (Manado)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here