web page hit counter
Minggu, 18 Mei 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pemuda Katolik Siap Songsong Rakernas 2025 dengan Semangat Kasimo

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar seminar nasional mengenang 125 tahun Ignatius Joseph Kasimo, seorang tokoh Katolik yang berkontribusi besar dalam melahirkan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, salah satunya melalui organisasi kaderisasi seperti Pemuda Katolik.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sotis, Jakarta Pusat, Rabu, 16 April 2025 ini diselenggarakan dalam rangka Pra-Rakernas 2025 Pengurus Pusat Pemuda Katolik, dengan tajuk “Warisan Pemikiran I.J. Kasimo: Membangun Indonesia dengan Prinsip dan Keteladanan”.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Gusma mengajak semua kader untuk bersama merefleksikan kontribusi tokoh Katolik seperti I.J. Kasimo dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, juga dalam menginisiasi organisasi kemasyarakatan seperti Pemuda Katolik, yang masih berdiri sampai hari ini.

“Organisasi Pemuda Katolik diinisiasi dan didirikan oleh I.J.Kasimo dan para tokoh Katolik dalam semangat untuk berkontribusi bagi perjuangan bangsa. Banyak tokoh Katolik yang sudah memberi contoh nyata bagaimana kita harus berkontribusi dan memberi dampak kepada masyarakat,” ujar Gusma.

Ia mengatakan, sejak awal I.J. Kasimo mengingatkan kita semua bahwa istilah mayoritas dan minoritas hanyalah angka dan statistik. Namun, semangat kita sebagai kader-kader Katolik harus bisa berkontribusi maksimal dalam pembangunan bangsa.

Baca Juga:  Ia Adalah Kristen Sejati; Pujian Tertinggi bagi Seorang Imam

“Menuju Rakernas Pemuda Katolik yang akan dilaksanakan pada 25-27 April 2025, saya mengajak para kader Pemuda Katolik untuk menyusun program kerja yang mengkolaborasikan program tersebut dengan astacita yang merupakan program kerja Pemerintah saat ini, sehingga berdampak kepada masyarakat dan bangsa,” tegas Gusma.

Prof. Joseph Soedradjad Djiwandono yang hadir dalam seminar nasional ini sebagai special remarks mengisahkan hubungan keluarganya dengan mendiang I.J. Kasimo. Menurutnya, kontribusi I.J. Kasimo dalam mendukung pendidikan dirinya dan keluarganya sangat besar.

“Saya dan keluarga sungguh mengagumi Pak I.J. Kasimo karena semangat dan ajaran yang ia wariskan kepada kita semua, dan saya kira masih sangat berguna untuk kita hidupi sampai hari ini. Saat saya sudah dewasa, saya menghadap beliau dan mengatakan kekaguman saya,” ujar Guru Besar Ekonomi Emeritus, FEB Universitas Indonesia ini.

Ia melanjutkan, I.J. Kasimo selalu percaya kepada kehidupan di mana kita harus bisa menjadi teladan lewat kepemimpinan dan ketegasan; bersama dengan rekan-rekan orang muda bekerja keras untuk membangun masyarakat; dan memberikan dukungan secara moral dan materi.

Baca Juga:  Paus Leo XIV Bukan Dilantik, tapi Diinagurasi; Bagaimana Proses dan Maknanya

“Keteladanan ini yang saya ikuti dari I.J. Kasimo untuk semakin menghayati ‘semboyan 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia’. Kita harus tegas sebagai orang Katolik dalam berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujar Prof. Djiwandono.

Narasumber lain yang juga hadir dalam acara ini adalah Rektor Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Prof. Dr. dr. Yuda Turana; Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon; dan perwakilan Litbang Kompas Y. Mega Hendarto.

Prof. Yuda Turana dalam paparannya mengatakan bahwa kisah tentang humanisme I.J. Kasimo dapat menjadi teladan untuk kita semua hari ini.

“Pemaknaan hidup di mana mau berkorban bagi bangsa dan negara kita menjadi inspirasi yang dapat kita hidupi sampai hari ini. Selama hidupnya, I.J. Kasimo sudah memberikan contoh di mana ia mendedikasikan hidupnya bagi bangsa,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon, I.J. Kasimo bukan hanya sekadar patron, namun seorang yang mempersiapkan kader serta buah karya yang bisa kita nikmati sampai hari ini. Salah satunya adalah media Kompas yang masih ada sampai hari ini.

Baca Juga:  Ketua Lembaga Biblika Indonesia Pastor Albertus Purnomo, OFM: Saling Mengasihi Menuntut Pengorbanan

“Saat I.J. Kasimo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, maka ia bukan lagi milik orang Katolik tapi milik semua bangsa. Semangat hidup dan keteladanannya yang harus kita kenalkan mulai dari institusi pendidikan Katolik sampai ke seluruh Indonesia,” tegas Jansen.

Ia menegaskan, I.J. Kasimo adalah orang yang membawa umat Katolik untuk mengindonesia dan menjadi Indonesia sepenuhnya. Semangat dan kontribusi besar inilah yang harus kita pertahankan, narasikan, dan hidupi sekarang.

Sebelum masuk sesi diskusi Y. Mega Hendarto dari Litbang Kompas mengatakan, dalam dokumentasi Kompas tercatat tulisan dan pemikiran I.J. Kasimo tentang situasi bangsa di awal kemerdekaan, termasuk bagaimana sikapnya dalam menanggapi isu yang berkembang saat itu.

“Dalam tulisannya yang terbit pada 1968, I.J. Kasimo mengingatkan agar umat Katolik tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Dan, ia mengingatkan agar umat Katolik tidak hanya mengekor dengan situasi, tapi harus menentukan sikap,” kata Hendarto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles