HIDUPKATOLIK.COM – Kis.2:14, 22-32; Mzm.16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat.28:8-15
PERISTIWA Paskah yaitu kebangkitan Yesus menegaskan bahwa hidup menuju hidup mulia. Lebih konkretnya harus dikatakan bahwa bukan kematian peristiwa terakhir dari hidup orang beriman, tetapi kehidupan mulia dengan kebangkitan. Inilah yang dialami kaum perempuan yang mengunjungi makam Yesus, yang sebelumnya diliputi ketakutan dan kesedihan kemudian dipenuhi dengan rasa sukacita tatkala Yesus yang bangkit menyapa: “Salam bagimu” (Mat. 28:9). Sapaan Yesus ini memberi rasa sukacita. Mereka pun mendekat dan hendak memeluk kaki Yesus.
Lebih lanjut Yesus berkata: “Jangan takut. Pergilah dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku” (Mat. 28:10). Makin lengkap rasa kegembiraan itu ketika mereka ditugasi untuk memberitakan berita kebangkitan kepada para murid. Dipesankan agar bertemu dengan-Nya di Galilea, yaitu kebangkitan dalam hidup keseharian.
Paskah adalah Kebangkitan memberi harapan baru. Umat beriman telah menerima cahaya Paskah seraya membaharui janji Baptis. Itu berarti bahwa setiap orang beriman itu menjadi saksi kebangkitan dalam hidup. Harus dikatakan bahwa orang yang beriman paskah itu harus berani menjadi saksi kebangkitan.
Romo Octavianus Situngkir, OFMCap
Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)