HIDUPKATOLIK.COM – “Imam mengambil bagian dalam panggilan penggembalaan Yesus Kristus. Di mana dalam panggilan, kita dingatkan akan peran imam seperti Yesus, yaitu mempersatukan domba-domba.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC pada Misa merayakan 25 tahun tahbisan Imam Pastor Aldrin Amstrong Rey, MSC pada hari Selasa, 20/5/2025 di Manado, Sulawesi Utara.
Uskup didampingi oleh 24 imam lainnya, di antaranya Pastor Julius Sodah, MSC (Superior Skolastikat MSC), Pastor Cor Kulikeban, MSC (Superior Daerah Sulawesi Kalimantan Timur & Kalimantan Utara), Pastor Amri Wuritimur (Rektor Seminari Pineleng), para pembina Skolastikat MSC, para pastor MSC lainnya dan sejumlah imam diosesan Manado.

Pastor Aldrin dalam khotbahnya sore itu merenungkan kembali moto tahbisannya, “Bukan kamu yang memiliki Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yoh. 15:16).
Ia mengatakan, bahwa ia bukan siapa-siapa, tetapi Tuhanlah yang memilihnya sejak dari dalam keluarga.
Permenungan ini datang dari pengalaman pribadinya, di mana saat masuk seminari SMA St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen, ia bersama teman angkatannya berjumlah kurang lebih 120-an orang, tetapi yang menjadi imam hanya dua orang.
Ia mengatakan, “Saya bisa merayakan pesta ini karena cinta dan kesetiaan Tuhan lewat banyak orang. 25 tahun bukan milik saya, tetapi milik Tuhan. Saya hanya hamba yang mencoba untuk setia. Saya tidak tahu sampai kapan perjalanan panggilan dan hidup saya, tetapi yang pasti ialah tujuan hidup saya, yaitu menjadi milik Tuhan seutuhnya. Tuhan terima kasih karena Engkau memilihku dan aku tetap memilih-Mu untuk tetap berjalan bersama-Mu.”
Ia juga berterima kasih kepada siapa saja yang telah membantunya di dalam perjalanan panggilan, khususnya para teman angkatan. Baginya mereka itu nyata tanpa kata, karena membantu dengan penuh ketulusan.
Pastor Julius Sodah, MSC berefleksi tentang imam sebagai kurban yang telah dihidupi oleh Pastor Aldrin. Ia mengatakan, “Imam adalah kurban – imam bukan untuk dirinya sendiri. Imam bukan pamer kuasa tetapi melayani. Pastor Aldrin sendiri telah memberi diri dan berkurban bagi umatnya. Ia telah menghidupi spiritualitas imamat sebagai kurban di dalam setiap pelayanannya. Imam bukan miliknya sendiri, tetapi miliki Kristus dan Gereja.”
Laporan Pastor Empi Batbual, MSC






