HIDUPKATOLIK.COM – DUNIA tercengang. Kardinal Robert Francis Prevost, oleh karya Roh Kudus melalui 133 Kardinal, dipilih menjadi penerus Takhta Santo Petrus Ke-267 dengan nama Leo XIV. Puluhan tahun berkarya di Peru, Amerika Selatan, nama kardinal kelahiran Chicago, Amerika Serikat itu, tak muncul dalam list unggulan berpeluang menjadi Paus (papabilis) yang beredar menurut perkiraan manusia. Kehendak manusia memang berbeda dengan kehendak Kristus. Bila melihat rekam jejak Paus yang akan diinagurasi pada hari Minggu, 18 Mei 2025 ini, Kristus telah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Dia Fransiskus kedua, kesaksian abangnya dari Amerika Serikat.
Di Peru, misionaris dari Ordo Agustinian (OSA) ini mendedikasihan karyanya di kalangan masyarakt miskin, lemah dan terpinggirkan. “Pastor Robert ini misionaris deso di kampung kecil di Peru. Makan makanan nasi dan tortilla orang-orang Indian Peru. Selama 40 tahun tinggal di Peru,” bunyi WhatsApp yang diterima awak media ini setelah mendengar nama Kardinal Prevost terpilih menjadi Paus baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada hari Senin, 21/4/2025 dan dimakamkan pada hari Sabtu, 26/4/2025.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, dalam khotbanya pada Misa penutupan Munas LP3KN di Jakarta, hari Senin, 12/5/2025, mengatakan, Paus Fransiskus telah melirik Kardinal Prevost dan kemudian menariknya ke Vatikan sebagai Ketua Dikasteri Para Uskup dan mengangkatnya menjadi Kardinal tahun 2023. Roh Kudus berkarya melalu Paus Fransiskus. Keterpilihan Paus Leo Ke-14 telah lama dipersiapkan oleh Kristus sendiri.
Selama 12 tahun masa pontifikal Paus Fransiskus memang telah meninggalkan jejak-jejak yang membawa angin perubahan di dalam Gereja. Ensiklik-ensiklik yang diterbitkannya menunjukkan arah penziarahan dan keberpihakan Gereja. Pilihan nama kepausannya, Fransiskus dari Assisi sudah menunjukkan arah itu sejak namanya muncul sebagai penerus Paus Benediktus XVI pada Konklaf tahun 2013. Selain angin perubahan di internal Gereja, Paus Fransiskus juga membawa suara yang berbeda (kenabian) di tengah percaturan global. Isu-isu terkini juga masuk dalam radar pengamatan Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina ini. Bahkan ia diminta berbicara tentang Artificial Intelligence di hadapan para pemimpin dunia.
Paus Leo XIV hadir memancarkan harapan yang telah dipancarkan Paus Fransiskus. Tengoklah cincin, salib, dan sepatu hitam yang dikenakannya. Tak jauh berbeda dengan Fransiskus. Tidak memakai sepatu merah. Terakhir dikenakan Paus Benediktus XVI. Dalam beberapa hari setelah kemunculan perdananya di balkon Basilika Santo Petrus, umat Katolik sedunia seakan melihat sosok Paus Fransiskus di dalam diri Paus Leo XIV. Pemilihan nama Leo tentu saja menggambarkan visi besar yang akan mewarnai kepemimpinan penggembalaanya ke depan. Spirit Ensiklik Rerum Novarum yang diterbikan Leo XIII kini menguat kembali.
Roh Kudus berkarya di luar karya dan kemampuan manusia. Paus Leo XIV telah hadir dan akan menuntun sekian miliar umatnya ke padang yang hijau di tengah tantangan dan perubahan dunia sekarang dan ke depan.
Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 20 Tahun Ke-79, Minggu, 18 Mei 2025