web page hit counter
Kamis, 10 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Cerdas dan Memiliki Semangat Bela Rasa

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – KERIUHAN anak-anak sungguh mendominasi suasana auditorium Manggala Wana Bakti, Jakarta pada Sabtu (26/2025). Pada hari menjelang siang itu, ratusan anak-anak SD kelas IV – VI, duduk di lantai berkarpet merah. Mereka bersorak dan berteriak memberi semangat kepada teman-teman mereka yang tampil di panggung. Saat itu tampil anak-anak SD Tarakanita 1 Barito dengan pakaian adat dan menari modern dance dengan sangat baik.

Setelah itu tampil  anak-anak berprestasi dari SD Tarakanita 2 Pulo Raya yang memperagakan gerakan Perisai Diri, suatu ketrampilan bela diri. Beberapa dari mereka mengalungi medali emas hasil bertarung di berbagai kejuaraan.  Sedangkan beberapa anak dari SD Tarakanita 3 Patal naik panggung berbekal “ember” plastik putih (dikatagori sebagai barang bekas) dan dua stik kayu, mereka memukul-mukul dasar ember tersebut, menimbulkan bunyi-bunyi ritmis penuh semangat.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba terdengar anak-anak berseru: saur…, saur. Berulang-ulang, membuat tersenyum siapa saja yang mendengar. Di akhir sesi untuk anak-anak kelas IV-VI di panggung tampil 16 remaja putri dari SMP Tarakanita 5 Barito sebagai kelompok choir dan menyanyikan beberapa lagu daerah. Tidak sekadar bernyanyi, mereka juga bergerak menari.

Beladiri Perisai diri dari SD Tarakanita Kelas II Pulo Raya

Acara yang berlangsung sejak pagi hari, tepatnya pukul 07.30 WIB ini bertajuk “Tarakanita Meraih Bintang”. Suatu kegiatan gelar budaya dan value proposition dari sekolah-sekolah Tarakanita gabungan wilayah Jakarta dan Tangerang.

Baca Juga:  PIR dan OMK, Gen Z yang Tak Gengsi Wujudkan Apa yang Mereka Maui

Menurut Yosef Todarung, yang akrab dipanggil Eto, selaku ketua panitia, acara ini telah dipersiapkan sejak tujuh bulan lalu, tepatnya mulai Agustus 2024. Penggagas acara ini adalah Sr. Brigita, CB – ketua Yayasan Tarakanita, yang waktu itu menjabat sebagai kepala kantor Tarakanita Wilayah Jakarta (kini dijabat oleh Sr. Yudith M. Maryani, CB).

Ada 100 orang dari berbagai unit sekolah Tarakanita yang tergabung sebagai panitia. Masih menurut Eto, ada 18 sekolah dari wilayah Jakarta dan empat sekolah dari Wilayah Tangerang yang berpartisipasi dalam acara ini. Semua jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK hadir, kecuali Tarakanita Gading Serpong dan Tarakanita Citra Raya tidak menyertakan TK dan SD. Namun karena keterbatasan tempat, maka anak-anak ini diatur kedatangan dan penampilannya dalam beberapa sesi.

Sr. Yudith M. Mariani CB dan Yosef Todarung

Sesi pagi adalah untuk anak TK yang didampingi orang tua mulai pukul 07.30-09.30 WIB. Lanjut anak-anak SD kelas I-III mulai pukul 08.30-11.30 WIB. Demikian seterusnya hingga anak-anak SMA dan acara ditutup dengan doa pada pukul 20:15 WIB. Suatu acara maraton yang luar biasa panjang dan pastinya melelahkan untuk panitia. Pada awal kedatangan, siswa diajak keliling melihat pameran value proposition masing-masing sekolah, sebelum mereka dibawa masuk ruang auditorium.

Menurut Eto, ini adalah pertama kalinya bagi Tarakanita menggelar acara gabungan antar unit sekolah dalam wilayah Jakarta dan Tangerang. Acara dengan tujuan memberi apresiasi bagi peserta didik biasanya diselenggarakan di unit masing-masing. Namun tahun ini, diadakan secara gabungan, harapannya dapat memberi dampak atau gaung yang lebih besar kepada masyarakat. Eto mengakui penyelenggaraan tahun ini merupakan proses belajar, sehingga diharapkan pada acara berikutnya, mungkin dua atau tiga tahun mendatang dapat diselenggarakan di tempat yang lebih besar, sehingga tidak perlu dibagi dalam beberapa sesi.

Baca Juga:  Penjara, Ruang Misi yang Subur

Selain gelar budaya yang berlangsung  di dalam auditorium, di area lorong sekeliling auditorium ada bazar serta pameran value proposition  dari masing-masing unit sekolah. Eto menjelaskan bahwa sudah sejak dua tahun lalu, Tarakanita memberi atau menawarkan lebih kepada para peserta didik. Setiap unit sekolah memilik value proposition yang unik. Eto memberi contoh Tarakanita Pluit memberikan Entrepreneurship through Projects. Sejak TK hingga SMA, siswa  dibekali kompetensi entrepreneurship tapi tidak melulu hanya belajar dan ulangan, anak-anak diajak berlatih menerapkan kompetensi ini melalui proyek-proyek dalam kelompok.

Saat keliling arena pameran, nampak stand berbagai sekolah. Dalam setiap stand ada beberapa guru dan siswa yang menjaga dan menjelaskan. Selain Tarakanita Pluit dengan Entreprenuership through Projects, ada sekolah Tarakanita Tendean tampil dengan Entreprenuership is my way. Ada yang menampilkan SMART – Scientific and Multitalented in Artprenuership. Sedangkan Tarakanita Citra Raya – Tangerang dengan bangga menampilkan beberapa karya siswa sebagai Community of Research. Atau Tarakanita Rawamangun dengan Global Science.

Rupanya dalam mewujudkan value ini, Tarakanita Rawamangun ada melakukan kerjasama internasional dengan sister school dari Jepang, Meiji International School. Bahkan setiap tahun ada pertukaran pelajar. Beberapa siswa Tarakanita akan belajar di Jepang selama paling tidak satu tahun. Sebaliknya ada beberapa siswa  Jepang yang datang ke Rawamangun untuk sekolah di sini.

Baca Juga:  Bersyukur Bukan Sekadar Kata

Sr. Yudith, CB menjelaskan bahwa selain memberi apresiasi kepada para siswa, acara ini juga merupakan ungkapan terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak kepada Sekolah Tarakanita. Ia berharap kelak pada para alumni akhirnya tertanam nilai-nilai dasar yang baik. Sesuai tag line Tarakanita: Cerdas, Berintegritas, dan Belarasa, ia berharap mereka tidak hanya cerdas tapi juga berintegritas serta memiliki jiwa bela rasa.

Walau acara ini sungguh tidak mudah, namun nampak para panitia yang rata-rata adalah guru tetap gembira. Mereka memang sibuk mengatur anak-anak. Sebagian mendampingi  anak-anak yang sudah ada di dalam auditorium. Guru-guru lain mengarahkan dan mengatur anak-anak yang sudah datang untuk sesi berikutnya. Ada pula yang mengatur barisan siswa yang akan pulang naik bus dalam cuaca hujan. Nampak sekali kepedulian mereka terhadap para anak didik.

Fidensius Gunawan (Kontributor)

Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No.18, Tahun Ke-79, Minggu, 4 Mei 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles