HIDUPKATOLIK.COM – Kongregasi Redemptoris (CSsR) mempunyai devosi yang kuat kepada Bunda Maria Selalu Menolong. Setiap hari Kamis sore dilakukan novena Bunda Maria Selalu Menolong yang dihadiri umat dan para anggota CSsR di Komunitas Wisma Sang Panebus (WSP) Yogyakarta. Kegiatan prosesi, novena, dan perayaan Ekaristi dilakukan belum lama ini (26/6/25) di kompleks Gereja Santo Alfonsus de Liguori dan Komunitas WSP Nandan Yogyakarta.

Kegiatan diawali dengan doa novena dan pembakaran ujud doa di taman doa Bunda Maria Selalu Menolong. Prosesi perarakan ikon Bunda Maria Selalu Menolong dilakukan dari Taman Doa di halaman gereja dibawa memasuki kapel WSP, dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi.
Bunda Maria Selalu Menolong
Dalam ajaran iman Katolik diketahui bahwa Maria adalah Bunda yang selalu menolong dan akan setia mendampingi umat-Nya dari zaman ke zaman. Hal ini ditampakkan dalam ikon Maria menggendong Yesus yang menggambarkan kasih Maria kepada anak-anaknya. Sebagai murid Yesus, kita diharapkan seperti Maria yang mengatakan ‘ya’ dan menolong sesama yang membutuhkan. Hal itu dikatakan Pastor Remy, CSsR dalam pengantar Ekaristi.

Pastor Redemtus R. Jawa, CSsR selaku Rektor di WSP menegaskan terkait perayaan pesta Maria Bunda Selalu Menolong yang dirayakan di seluruh dunia setiap 27 Juni. Tahun ini Komunitas WSP merayakan tersendiri bertepatan dengan pelaksanaan novena dan Ekaristi melepas salah satu formator CSsR yang berpindah tugas. Dikatakannya, “Maria selalu menolong dan aktif bersama kita juga membantu kita. Sebagai ibu yang memberi ketenangan dan perlindungan kepada putranya, Maria aktif mengarahkan kita kepada Yesus, putranya.”

Dalam Injil dikisahkan ketika Yesus menganugerahkan Maria, ibu-Nya sebagai ibu kita yang akan selalu menolong apa pun situasi hidup kita. Kesetiaan Maria tampak saat terus menemani putranya sampai wafat-Nya di kayu salib. Maria mengajak kita menuju kepada Sang Imanuel.
Ikon Maria Bunda Selalu Menolong
Sejak 1866 ikon ini ditetapkan oleh Paus Pius IX sebagai sarana berdoa. Diharapkan makin banyak orang mengenal ikon ini dan bertemu dengan Maria dan putranya. Ikon Maria sudah banyak menolong orang. Pada abad ke-14 ikon itu sempat dicuri dan dibawa kabur dari Pulau Kreta, dibawa ke Italia oleh seorang pedagang. Namun, perahu dihantam badai. Pedagang dan umat berdoa kepada Tuhan di depan ikon karena mereka ingat banyak orang datang mohon pertolongan Tuhan melalui doa di depan ikon itu. Doa mereka didengar sehingga mereka diselamatkan. Pedagang yang mencuri ikon itu akhirnya sakit parah lalu minta orang di sekitarnya untuk mengembalikan ikon ke gereja untuk dihormati. Paus Pius IX memberikan ikon itu kepada CSsR untuk dikenalkan dan dihormati di seluruh dunia.

Perutusan CSsR untuk mengantarkan kasih Allah di berbagai tempat telah membantu banyak orang. Dari sana diketahui ada banyak kisah kebaikan dan pertolongan Allah yang hadir melalui doa di depan ikon itu. Ada banyak kisah dari umat yang menyampaikan bantuan Tuhan melalui novena dan doa ini, misalnya terkait persoalan keuangan, kelaparan, kurang perhatian, kesehatan, dosa kesalahan, keadilan, kemiskinan, dan kehilangan pengharapan. Ada yang selama beberapa bulan kesulitan mendapatkan makanan, tetapi setelah berdoa akhirnya bisa makan dengan layak dan ini membuktikan Tuhan bisa membangun kehidupan yangg lebih baik.

Pastor Remy, CSsR yang akan beralih tugas ke Sumba mengisahkan perjalanannya sebagai misionaris di berbagai daerah Sumba-Kalimantan-Australia-Samoa-Yogyakarta. Dikatakannya, hidup umat Katolik yang begitu aktif bersemangat di tengah umat muslim telah mewarnai hidup masyarakat Indonesia. Semangat umat yang luar biasa membawa sukacita bagi sesamanya. Semua itu merupakan inspirasi dan kekayaan rohani yang perlu disyukuri.
Veronika Naning (Kontributor Yogyakarta)