web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Stasiun Metro Baru di Teheran Diberi Nama “Santa Maria” untuk Menghormati Perawan Maria

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Stasiun metro yang disebut “Maryam-e Moghaddas” atau “Santa Maria” ini dibuka pada 18 Oktober dan terletak di dekat Katedral Armenia di kota tersebut.

Sebuah stasiun metro yang baru dibuka di Teheran, Iran, seperti dilansir aleteia.org, dinamai sesuai nama Perawan Maria, yang disebut oleh satu-satunya kardinal Katolik di Iran sebagai kesempatan untuk merenungkan teladan Maria dan pesan Yesus tentang perdamaian dan pengertian.

Stasiun Maryam-e Moghaddas berisi beberapa karya seni yang menghormati Yesus, Maria, dan Roh Kudus. Karya-karya tersebut dipajang untuk menyampaikan rasa hormat terhadap “agama lain, khususnya Kristen,” kata seniman Tina Tarigh Mehr kepada AFP menjelang pembukaan stasiun.

“Burung ini (merpati putih) adalah simbol Roh Kudus. Pohon zaitun adalah simbol perdamaian dan persahabatan,” ujarnya.

Di stasiun, Yesus dan Maria digambarkan dengan mata tertutup atau tanpa pupil, tulis Kardinal Dominique Joseph Mathieu OFM, Konv., Uskup Agung Teheran-Isfahan, dalam sebuah opini untuk Fides. Fides adalah publikasi Serikat Misi Kepausan.

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

“Tidak ada pertukaran pandangan, kecuali ‘mata merpati’,” kata Mathieu.

Seorang pria membersihkan patung relief Yesus Kristus di Stasiun Metro Maryam-e Moghaddas, Teheran, Iran.

Ia berharap agar “cahaya Ilahi merpati muncul dari kedalaman dan menerangi hati para penumpang yang berkehendak baik.” Dengan pencerahan ini, katanya, para penumpang akan memiliki kesadaran untuk “berjalan dengan kelembutan, kerendahan hati, dan kerinduan akan kedamaian, di jalan perjalanan dan perjumpaan yang diatur Sang Pencipta bagi anak-anak-Nya.”

“Roh Kudus akan turun ke dalam hati seperti seekor merpati, untuk mendorong kita meneladani kerendahan hati Maria dan mengikuti Yesus di jalan damai-Nya,” ujarnya. “Kedamaian sejati bersumber dari Tritunggal Mahakudus: Bapa yang bersabda, Putra yang menerima, dan Roh Kudus yang mencurahkan diri-Nya atas kita.”

Bentuk Toleransi Beragama

“Stasiun kereta bawah tanah Saint Mary, yang diukir di bawah tanah dengan cahaya, lengkungan, dan keheningan, memadukan keanggunan arsitektur gereja dengan geometri desain Iran yang menenangkan,” tulis Wali Kota Teheran, Alireza Zakani, dalam sebuah unggahan di X pada 15 Oktober 2025.

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

“Stasiun kereta bawah tanah Saint Mary, yang diukir di bawah tanah dengan cahaya, lengkungan, dan keheningan, memadukan keanggunan arsitektur gereja dengan geometri desain Iran yang menenangkan. Stasiun ini mengenang wanita suci yang membangkitkan dunia melalui kemurniannya dan dengan memelihara.”

Zakani melanjutkan, “Stasiun ini mengenang wanita suci yang membangkitkan dunia melalui kesuciannya dan dengan mendidik seorang nabi besar. Tujuan penamaan stasiun ini adalah untuk menghormati Santa Maria dan untuk menunjukkan koeksistensi agama-agama suci di Teheran.”

Kebebasan Beragama di Iran

Nama lengkap Iran adalah Republik Islam Iran, dan Syiah Dua Belas Ja’afari adalah agama resmi negara. Penganut Zoroaster, Yahudi, dan Kristen tercantum dalam konstitusi Iran sebagai “minoritas agama yang diakui” dan diizinkan untuk beribadah “dalam batas-batas hukum.”

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

Orang yang lahir sebagai Muslim di Iran tidak diizinkan secara hukum untuk pindah agama ke Kristen. Upaya untuk mengajak umat Muslim pindah agama ke Kristen dapat dihukum mati berdasarkan konstitusi Iran.

Kurang dari satu persen penduduk Iran mengidentifikasi diri sebagai selain Muslim.

Sebuah laporan terbaru dari Aid to the Church in Need mengidentifikasi Iran sebagai negara dengan pelanggaran kebebasan beragama yang serius.

Maria dalam Islam

Maria disebutkan sekitar 70 kali dalam Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Ia adalah satu-satunya perempuan yang disebutkan namanya dalam kitab tersebut, dan satu-satunya perempuan yang memiliki satu bab, atau surah, yang dinamai menurut namanya.

Umat Muslim percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi, bukan Putra Tuhan. (fhs)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles