web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Muliawan Margadana Terima Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice dari Paus Leo XIV

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Jakarta, 11 November 2025 — Suasana penuh haru dan sukacita menyelimuti Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Dalam sebuah upacara khidmat di Apostolic Nunciature, Paus Leo XIV melalui Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, menganugerahkan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontifice kepada Muliawan Margadana atas dedikasinya yang luar biasa bagi Gereja Indonesia.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Mgr. Pioppo, disaksikan oleh Menteri Agama RI Prof. KH. Nasaruddin Umar, Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, para Uskup dari seluruh Indonesia, serta para imam, religius, dan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Mgr. Piero Pioppo menyampaikan apresiasi mendalam atas pelayanan kaum klerus dan awam yang dengan semangat kasih dan profesionalitas mengabdikan diri untuk Gereja Indonesia.

“Penghargaan ini bukan hanya tanda kehormatan pribadi, tetapi juga pengakuan atas semangat umat Katolik Indonesia yang bekerja dalam kesatuan dan cinta terhadap Gereja serta Bapa Suci,” ujar Mgr. Pioppo.

Baca Juga:  Kongregasi FCh Rayakan 34 Tahun Kemandirian dan Hidup Membiara di Palembang

Medali Pro Ecclesia et Pontifice, yang berarti “Untuk Gereja dan Paus”, adalah salah satu penghargaan tertinggi dari Takhta Suci yang diberikan kepada kaum awam maupun klerus atas jasa luar biasa bagi Gereja. Penghargaan ini pertama kali ditetapkan oleh Paus Leo XIII pada 17 Juli 1888 untuk memperingati Yubileum Emas Imamatnya, dan sejak tahun 1898 menjadi penghargaan kepausan permanen.

Bagi Muliawan, penghargaan ini merupakan bentuk panggilan untuk semakin melayani. “Saya menerima penghargaan ini dengan penuh syukur. Bagi saya, semua yang kami lakukan adalah ungkapan kasih kepada Gereja dan bangsa,” ujar Muliawan dengan wajah berseri-seri. “Ini bukan hasil kerja saya sendiri, tetapi kerja bersama banyak orang khususnya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Paus Fransiskus yang kehadirannya menghadirkan sukacita Injil di Indonesia.”

Baca Juga:  Hari Studi Struktural 2025: Penguatan Supervisi Formal dan Informal untuk Meningkatkan Pelayanan Pendidikan

“Saya sangat berkesan karena penghargaan ini diberikan oleh Paus Leo XIV,” tambah Muliawan seusai menerima penghargaan tersebut. Medali yang diterimanya berbentuk salib berlapis emas dan di sisi depan terpahat figur Santo Petrus dan Santo Paulus. Sementara bagian lengan kiri salib bertuliskan Pro Ecclesia (untuk Gereja) dan lengan kanan bertuliskan Et Pontifice (dan Paus). Medali emas itu dipasangkan pada pita berwarna kuning-putih khas Vatikan. (Medali itu diberikan) kepada Muliawan sebagai Ketua Panitia kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun lalu.

Sementara itu, Menteri Agama, Nasaruddin Umar menambahkan dirinya berterima kasih atas dukungan Gereja Katolik terlebih pribadi Mgr. Piero Pioppo yang telah melayani Gereja Indonesia. Sinergitas Gereja Katolik dan pemerintah membantu menguatkan semangat moderasi beragama di Indonesia. Dirinya mendoakan Mgr. Pioppo dalam tugas penggembalaan di tempat lain.

Baca Juga:  Maria Bunda Penasihat Baik Resmi Jadi Pelindung

“Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas dukungan Gereja Indonesia terlebih Wakil Takhta Suci Vatikan di Indonesia, Mgr. Pioppo. Sinergitas ini telah melahirkan semangat moderasi beragama yang kuat dibangun di Indonesia,” ujarnya.

Selain Muliawan, penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice juga diterima oleh sejumlah tokoh awam lainnya, antara lain Irjen Pol (Purn) Widyo Sunaryo, Lilik Oetama, Irjen Pol (Purn) Heribertus Dahana, Brigjen TNI (Purn) Gunung Sarasmoro, Bambang Thjahyono, Aristotle, serta beberapa imam dan suster yang terlibat dalam penyelenggaraan kunjungan bersejarah Paus Fransiskus.

Momen ini menjadi pengingat bahwa kerja sama antara awam, imam, dan religius dapat melahirkan buah-buah berkat yang nyata bagi Gereja dan bangsa. “Semoga semangat pelayanan ini terus hidup di hati kita semua,” tutup Mgr. Pioppo.

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles