HIDUPKATOLIK.COM – Paus Leo XIV dan Patriark Ekumenis Bartholomew I bersama para pemimpin gerejawi yang mewakili mayoritas umat Kristen di dunia dalam pertemuan ekumenis untuk memperingati 1.700 tahun Konsili Nicea.
Peringatan 1.700 tahun Konsili Ekumenis pertama berlanjut pada hari Sabtu (29/11/2025) dengan pertemuan ekumenis khusus di Gereja Ortodoks Suryani Mor Ephrem di Istanbul.
Bergabung dengan Paus Leo XIV dan Patriark Ekumenis Bartholomew I adalah perwakilan dari Gereja-Gereja Ortodoks Timur, Gereja-Gereja Ortodoks Oriental, dan persekutuan serta Organisasi Ekumenis Kristen sedunia lainnya, termasuk Komuni Anglikan, Federasi Lutheran Sedunia, Aliansi Baptis Sedunia, Aliansi Evangelis Sedunia, dan Dewan Gereja-Gereja Sedunia.
Pertemuan dimulai dengan nyanyian yang memohon Roh Kudus sementara para pemimpin Gereja dan Komunitas Kristen duduk di meja bundar yang dirancang untuk memfasilitasi diskusi mereka.
Pertemuan berlanjut secara tertutup, dengan intervensi singkat dari masing-masing pemimpin, dilanjutkan dengan ceramah Paus Leo.
Mewartakan Kabar Baik Inkarnasi
Menurut pernyataan dari Kantor Pers Takhta Suci, Paus Leo sekali lagi menekankan pentingnya Konsili Nicea dan perayaan ulang tahun Konsili pada hari Jumat, yang berpusat pada Injil Inkarnasi.
Bapa Suci memohon doa untuk pertemuan-pertemuan dan momen-momen seperti yang baru saja dirayakan, termasuk dengan Gereja-Gereja yang tidak dapat hadir, dan meyakinkan para pemimpin Gereja yang berkumpul akan doanya sendiri untuk intensi tersebut.
Paus Leo kemudian menekankan keutamaan evangelisasi dan pewartaan “kerygma” – pewartaan Kabar Baik – sambil mengingatkan bahwa perpecahan di antara umat Kristiani merupakan hambatan bagi kesaksian yang mereka berikan.
Menatap Yerusalem dan Yubileum Penebusan
Paus mengajak semua orang untuk bersama-sama menapaki jalan spiritual menuju Yubileum Penebusan—peringatan 2.000 tahun Sengsara, Wafat, dan Kebangkitan Yesus—pada tahun 2033, dengan tujuan untuk kembali ke Yerusalem, ke Ruang Atas, tempat Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya pada Perjamuan Terakhir dan kemudian, pada hari Pentakosta, mengutus Roh Kudus atas mereka.
Ini adalah perjalanan yang mengarah pada persatuan penuh, kata Paus, mengingat mottonya sendiri, In Illo uno unum (Dalam Yang Esa, kita adalah satu).
Di akhir acara, Vikaris Patriarkat Gereja Ortodoks Suryani Antiokhia, Metropolitan Filüksinos Yusuf Çetin memimpin rombongan dalam doa Bapa Kami.
Gereja Ortodoks Suryani Mor Ephrem
Sebelum meninggalkan Mor Ephrem, Paus Leo meninggalkan pesan di Buku Kehormatan: “Pada kesempatan bersejarah ini, di mana kita merayakan 1.700 tahun Konsili Ekumenis Nicea, kita berkumpul untuk memperbarui iman kita kepada Yesus Kristus, Allah sejati dan manusia sejati, merayakan iman yang kita anut bersama. Saya mendoakan berkat berlimpah bagi semua yang telah berkumpul di sini dan bagi semua komunitas yang mereka wakili.”
Gereja Ortodoks Suryani Mor Ephrem diresmikan pada tahun 2023 setelah satu dekade pembangunan dan berbagai penundaan akibat pandemi Covid dan gempa bumi.
Gereja ini merupakan gereja baru pertama yang dibangun di Turki sejak berdirinya Republik Turki pada tahun 1924. (Vatican News/fhs)






