Pacar Ditolak Ibu

138
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Para pengasuh yang terkasih. Nama saya Karel umur 28 tahun. Dua tahun lalu, ibu saya meminta saya untuk menikah. Permintaan tersebut saya abaikan karena belum siap menikah lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap. Menurutnya, alasan tersebut tidak masuk akal. Kemudian ia terus memaksa.

Saya jatuh cinta dengan seorang perempuan dan sepakat menikah. Meski belum lama kenal, saya mengajaknya ke rumah dan memperkenalkan kepada ibu saya. Tetapi ibu saya tidak suka dengannya. Menurut Ibu, wajahnya tidak menarik. Pernikahan kami pun diundur sampai sekarang. Malahan, Ibu meminta saya mencari wanita lain. Padahal, saya sudah mencintainya dan sudah berjanji untuk menikahi. Bagaimana saya menghadapi ibu saya ini? Apakah saya tinggalkan wanita ini, lalu mencari wanita lain sesuai keinginan Ibu?

Karel, Tangerang

Karel yang sedang galau, kami bisa memahami bagaimana perasaan Anda. Demikian pula dengan perasaan orangtua Anda, khususnya Ibu. Namun sebelumnya, terkait kasus Anda, ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya ingin kami gali lebih lanjut: apakah Anda anak tunggal atau anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga? Berapa usia ibu Anda? Hal ini tentu ada kaitannya dengan mengapa Ibu meminta Anda segera menikah.

Seandainya Anda anak tunggal atau anak laki-laki satu-satunya, harapan itu tentu wajar karena ia was-was bila putranya dengan usia lebih 25 tahun belum memiliki teman perempuan yang dekat atau pacar. Hati seorang ibu pasti merasa cemas: “Apakah ada kelainan pada anak laki-lakiku?” Demikian pula, bila usia Ibu sudah menginjak sepuh (usia lanjut), tentunya ia ingin melihat anak-anaknya menikah dan menimang cucu sebelum ia dipanggil Tuhan. Ia tentu juga akan merasa bahagia apabila “tugas” sebagai orangtua sudah selesai dan ‘sempurna’ dengan pernikahan Anda.

Kami bisa mehamami keputusan Anda yang belum siap untuk menikah karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Itu sangat rasional. Bagaimanapun, sebagai kepala keluarga, Anda harus sudah memiliki pekerjaan tetap agar tidak selamanya minta “dukungan” orangtua. Dengan kata lain, Anda mandiri – dapat berdiri sendiri secara ekonomi.

Menurut pengamatan kami, sepertinya Anda merupakan anak yang patuh dan tidak ingin menyakiti hati orangtua. Itu tampak dari langkah Anda yang segera mencari “jodoh” tanpa berlama-lama, dan kemudian memperkenalkannya kepada Ibu. Tapi sayang, malah muncul permasalahan baru. Ibu menolak perempuan tersebut karena melihat wajahnya yang kurang menarik. Tak disangka pula, dalam perjalanan waktu, Anda mulai mencintainya dan berjanji untuk menikahi. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana mencari solusi agar hubungan Anda dengan Ibu maupun pacar Anda tetap baik dan bisa saling memahami.

Untuk mengatasinya, Anda harus melakukan komunikasi dengan Ibu dan pacar yang Anda cintai tersebut. Ada dua langkah yang bisa dilakukan. Pertama, Anda terlebih dulu berbicara terus terang dengan pacar Anda berkaitan dengan permasalahan yang sedang Anda hadapi. Ajaklah untuk berdiskusi tentang apa yang harus dilakukan agar Ibu bisa menerima. Dengan diskusi ini pula, Anda juga bisa melihat apakah pacar Anda sungguh mencintai Anda. Selama ini, Ibu hanya melihat dari segi fisik tetapi belum memahami perilaku atau kebaikan hati dari perempuan yang Anda cintai tersebut. Anda bisa menyarankan agar ia sering membantu Ibu sewaktu berada di rumah, dan sebagainya.

Kedua, ajaklah Ibu berdiskusi berkaitan dengan rencana-rencana yang sudah Anda rancang dengan perempuan pujaan Anda. Tekankan dalam diskusi tersebut bahwa Anda sudah saling mencintai, punya pandangan yang sama tentang nilai-nilai hidup berkeluarga. Dan tentu saja, Anda harus menceritakan perilaku dan kebaikan hati perempuan yang Anda cintai tersebut.

Dengan dua langkah itu, bila dilaksanakan dengan baik, kami yakin permasalahan yang Anda hadapi bisa terlesaikan. Tuhan memberkati.

Haryo Goeritno

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here