Kursus Animasi Misioner

279
Romo Markus Nur Widi memberikan materi untuk peserta Kursus Animasi Misioner.
HIDUP/Yanuari Marwanto
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – SAKRAMEN Baptis dapat diibaratkan sebagai pintu gerbang Gereja Katolik. Orang yang menerima Sakramen Baptis, diantar masuk menjadi anggota Gereja Katolik, pengikut Kristus, sekaligus dianugerahi suatu mandat misioner. Namun sayangnya, seringkali terjadi, seseorang yang telah dibaptis abai terhadap perutusan yang dia terima. Orang hanya merasa cukup sebagai Katolik dengan rajin ke gereja, membaca Kitab Suci, dan taat pada aturan agama.

Orang lupa bahwa Sakramen Baptis membawa serta amanat misioner untuk mewartakan Injil. Ada banyak bentuk karya pewartaan Injil, misal kursus pendalaman iman Katolik, kursus atau sekolah evangelisasi, dan pendalaman iman Katolik serta Kitab Suci. Demi memupuk kesadaran dan tanggung jawab misioner untuk umat, Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia (KKM-KWI) bekerjasama dengan Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) Pokja Misi, mengadakan Kursus Animasi Misioner.

Kursus yang diikuti lebih dari 60 umat, yang terdiri dari aktivis gereja dan sosial, serta alumni Kursus Evangelisasi Pribadi dan Sekolah Kursus Evangelisasi ini berlangsung pada Sabtu, 17/9 dan 24/9. Dalam dua kali pembinaan, para peserta mendalami topik tentang Spiritual Misioner, Biblical Mandate, Magisterium Mandate, Eucharistic Mandate, dan Community Mandate. Dalam kesempatan itu hadir sebagai pengajar, Sekretaris Eksekutif KKM-KWI, Romo Markus Nur Widi, Anggota Ahli KKM-KWI Regio Jawa, Joppy J. Taroreh, dan salah satu pendiri KBKK, Irene Setiadi.

[nextpage title=”Kursus Animasi Misioner”]

Para peserta Kursus Animasi Misioner berbagi pengalaman. HIDUP/Yanuari Marwanto
Para peserta Kursus Animasi Misioner berbagi pengalaman.
HIDUP/Yanuari Marwanto

Pada sela kursus, Romo Widi mengatakan, ada beberapa tujuan dari kegiatan itu, antara lain: membangkitkan kesadaran misioner, menggerakkan umat untuk berani bermisi dan mewartakan Injil dalam bentuk-bentuk konkret, baik di dalam keluarga maupun di tengah masyarakat. “Tak hanya memberikan asupan tentang iman dan misi, tetapi juga mendorong umat ‘keluar’,” katanya, di Gedung KWI, Cut Meutia, Jakarta Pusat.

Imam Keuskupan Agung Semarang ini menambahkan, pada akhir Oktober nanti ada Perayaan Puncak Bulan Misi di Keuskupan Weetebula. Akan ada sejumlah kegiatan, katanya, untuk umat. Ia berharap, para peserta Kursus Animasi Misioner perdana itu bisa ambil bagian dalam beragam kegiatan memperingati Bulan Misi di “Negeri Sandlewood”.

Yanuari Marwanto
Editor: A. Nendro Saputro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here