AYD, Bukan Sekadar Perayaan

157
Peserta dan volunteer AYD 2017 dari KAJ.
[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - Asian Youth Day menjadi kesempatan berbagi kekayaan iman dalam Asia yang multikultur.

PARA peserta dan volunteer Asian Youth Day (AYD) 2017 dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengikuti Misa perutusan di Katedral St Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta, Minggu, 9/7. Mereka akan mejadi wakil KAJ dalam ajang AYD ketujuh pada 31 Juli-6 Agustus di Keuskupan Agung Semarang.

AYD akan dibagi dalam dua kegiatan, pertama adalah days in the diocese (DID). Pada kegiatan ini, peserta akan live in di sebelas Keuskupan. Selain di KAJ, peserta akan mengikuti DID di Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Agung Makassar, Keuskupan Malang, Keuskupan Denpasar, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Bogor, Keuskupan Bandung, dan Keuskupan Surabaya.

Romo Albertus Yogo Prasetianto mengungkapkan, KAJ akan menjadi tuan rumah DID bagi peserta dari Filipina dan Taiwan. Selain itu ada juga peserta dari Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Timikia, dan Keuskupan Jayapura. Ketua Komisi Kepemudaan KAJ ini melanjutkan, total ada sekitar 300 orang muda yang akan berdinamika di delapan Paroki di delapan Dekanat di KAJ. Setelah DID, seluruh peserta akan berkumpul di Yogyakarta untuk mengikuti puncak AYD 2017. “Mari kita doakan agar semuanya lancar dan sungguh-sungguh berbuat, bukan hanya perayaan dan kegembiraan, tetapi ketika kembali ke paroki, juga ke keuskupan, mereka akan menjadi orang muda yang berani plus,” kata Romo Yogo.

Misa Perutusan AYD 2017 di Katedral Jakarta.
[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]
Romo Samuel Pangestu memimpin Misa perutusan ini. Vikaris Jenderal KAJ ini mengungkapkan,“Orang muda bangkitlah dan bergeraklah menjadi pewarta kabar sukacita Injil dengan memiliki hati yang penuh syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang menjadi juru selamat kita semua.”

Romo Samuel mengungkapkan, kadang manusia beragama atau beriman berdasarkan apa yang diinginkan. Ia melihat Allah sebatas gambaran yang dikehendaki. “Jangan-jangan kita pun demikian, menjadikan Tuhan sebagai mesin ATM, kalau kita butuh sesuatu kita datang kepada Yesus, kita berdoa dengan tujuan agar keinginan tercapai.”

Romo Samuel mengingatkan, sebagai anak-anak Allah, setiap orang beriman seharusnya selalu mengarahkan diri untuk semakin mengenal Allah seperti yang sudah diajarkan Yesus. Gereja, lanjut Romo Samuel, mengajak semua umat untuk semakin dekat dan semakin mengenal Yesus.

Ajang AYD ini tak bisa dilepaskan dari prakarsa St Yohanes Paulus II. Pada 1984, Bapa Suci asal Polandia itu
menginisiasi perayaan orang muda sedunia (World Youth Day) di Vatikan. Pada saat itu juga peserta dari Asia mulai berpikir untuk mengadakan pertemuan serupa di lingkup regional. Akhirnya AYD pertama dihelat pada 1999 di Thailand.

Antonius E. Sugiyanto

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here