Warta tentang Indahnya Hidup Rukun

115
Romo Budi menyanyikan lagu Engkaulah Andalanku, ciptaannya sendiri bersama Sr. Elsa, Lisa, Vio, Mery, dan Ika di KompasTV Jawa Tengah. (Dok. Campus Ministry Unika Soegijapranata)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – BERSAMA lima anggota Tim Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang, yakni Sr. Elsa, Lisa, Vio, Mery, dan Ika Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata Romo Aloys Budi Purnomo meluncur dari Unika Soegijapranata menuju Studi KompasTV Jawa Tengah untuk tapping Mimbar Jamahan-Nya, Kamis, 20/7. Sehari sebelumnya, Romo Budi meminta tolong Sr. Elsa untuk mencarikan Tim Campus Ministry yang bisa mengiringi menyanyi untuk acara tersebut. Hasil tapping akan disiarkan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017, pukul 06.00 WIB di KompasTV Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu, Samuel yang menjadi host acara JamahanNya mengajak Romo Budi berbincang-bincang tentang indahnya hidup rukun. Topik itu dipilih, sebab Romo Budi dinilai memiliki pengalaman tak hanya pengetahuan.

Dalam bincang-bincang satu jam plus selingan iklan dan nyanyian, Romo.Budi yang adalah Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAK-KAS) serta Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng ini menyampaikan pengalamannya menjalin hidup rukun dengan sesama umat dan masyarakat lintas agama. “Hidup dalam kerukunan itu indah!” Kata Romo Budi. “Itulah panggilan kita sebagai manusia, apa pun agamanya, sukunya, bahasanya, latar belakang budaya dan kelompoknya.”

Menurutnya, sebagai insan beriman dan manusia beragama serta berbudaya, tak ada alasan untuk tidak mewujudkan kerukunan dengan siapa saja. Lebih lanjut ditegaskan, “Itulah upaya kita mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agamanya!”

Romo Budi bersama Samuel, Host JamahanNya di KompasTV Jawa Tengah. (Dok. Campus Ministry Unika Soegijapranata)

 

Jadilah Pembawa Damai
Romo Budi juga mengajak agar semua orang menjadi pembawa damai dalam kehidupan khususnya saat ini ketika dunia kita diwarnai kebencian, amarah dan dendam. Kita harus membuang semua prasangka buruk pada sesama. “Jangan mudah menyebar fitnah. Tetapi mari saling menjadi berkah!”

Menurutnya, kita bisa menjadi agen pembawa damai melalui strategi seni dan budaya, menjaga keutuhan ciptaan dan membela kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

“Apabila segala sesuatu tergantung dari padamu, hendaklah kamu menjadi pembawa damai dan cinta!” Begitu Romo Budi menjadikan nasihat St. Paulus yang dikutip dalam dalam dokumen Konsili Vatikan II Nostra Aetate artikel lima.

Itulah beberapa gagasan pokok yang disampaikan Romo Budi dalam tapping bertopik Indahnya Hidup Rukun dan Damai yang akan ditayangkan KompasTV Jawa Tengah di segmen JamahanNya Sabtu, 29 Juli 2017, pukul 06.00-07.00 WIB.

(ANS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here