Menyanyi Agar Berani Bermimpi

272
Anggota Vox Angelorum Choir saat di Roma, Italia.
[Dok.VAC]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Berangkat dari mimpi dan komitmen, paduan suara yang tumbuh dan berkembang tingkat paroki berkembang hingga menembus tingkat international.

Bersamaan dengan pesta Kemerdekaan Indonesia ke-72, Vox Angelorum Choir mengisinya dengan asa syukur. Paduan suara yang tumbuh di Paroki Maria Bunda Karmel Tomang, Keuskupan Agung Jakarta ini menggelar konser tepat pada peringatan Kemerdekaan Indonesia, Kamis, 17/8. Konser ini untuk menandai usia ke-20 kebersamaan mereka dalam pelayanan melalui paduan suara.

Mereka juga merayakan dalam Misa yang dibalut dengan nuansa inkulturasi. Lagu-lagu yang mereka bawakan mewakili kemajemukan bangsa Indonesia. Mereka menyanyikan lagu-lagu dari Aceh hingga Papua. Sekitar 300 orang datang untuk meramaikan konser syukur ini.

Ketua Vox Angelorum Choir, Sien Agung Permadhi mengatakan, perayaan syukur ini menjadi bentuk apresiasi Vox Angelorum Choir bagi semua pihak yang selama ini telah mendukung paduan suara ini. Selama dua dekade, banyak tangan yang mendukung perkembangan Vox Angelorum Choir. “Kami menyebut mereka yang datang dalam perayaan syukur dua dekade ini sebagai keluarga besar Vox Angelorum Choir.”

Berani Bermimpi
Vox Angelorum Choir bermula dari beberapa orang muda Katolik Paroki Tomang yang memiliki komitmen serta mimpi untuk terus berkembang, terutama melayani melalui paduan suara. Berbagai perlombaan dari tingkat Paroki, Dekanat, Keuskupan, nasional, bahkan international pernah mereka jajal. Keterlibatan ini untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam mewujudkan mimpi.

Pada 2006, Vox Angelorum Choir menjajal kemampuan di ajang 4th World Choir Games di Xiamen, Tiongkok. Beberapa kompetisi juga mereka coba jajaki. Juara bukanlah tujuan mereka. Keterlibatan mereka dalam ajang kompetisi untuk mengasah kemampuan dan kekompakan memadukan suara.

Dalam ajang The 6th Musica Sacra a Roma di Italia pada 2015, Vox Angelorum Choir berhasil menggaet dua medali emas. Selain itu, mereka berhasil menapak lebih jauh dan mengukuhkan diri ke tahap Grand Prix. Pada tataran ini, juara dari masing-masing kategori di pertemukan kembali. Namun sayang, Vox Angelorum Choir tidak keluar sebagai juara. Agung menyadari, pencapaian ini sudah cukup menjadi alasan untuk bersyukur. Masih banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan Vox Angelorum Choir agar terus berkembang. “Masuk dalam kategori lima besar dari ajang ini sudah merupakan sebuah kebanggaan bagi kami,” ujar Agung.

Mengikuti ajang kompetisi, baik di dalam maupun luar negeri, juga menjadi ajang bagi Vox Angelorum Choir untuk memupuk kebersamaan antaranggota. “Kesempatan ini kami manfaatkan juga untuk mempererat hubungan kekeluargaan antaranggota,” tandas Agung. Ajang kompetisi lain yang pernah dilibati Vox Angelorum Choir diantaranya The 1st Asian Choir Games yang berlangsung di Jakarta (2007), The 4th Grand Prix Pattaya di Thailand (2011), The 3rd Magnificat Choir Competition di Jakarta (2013), dan Mal Ciputra’s Christmas Choir Festival di Jakarta (2015).

Aneka penghargaan dan pujian diterima Vox Angelorum Choir selama ini. Saat berlaga di Thailand, mereka berhasil mencuri dua medali emas. Salah satu medali itu berasal dari kategori perfect point.

Menjadi Keluarga
Saat ini, Vox Angelorum Choir memiliki anggota aktif sebanyak 72 orang. Demi menjaga kualitas suara serta kekompakan dalam bernyanyi, Vox Angelorum Choir memiliki jadwal latihan rutin setiap Kamis malam dan Minggu siang. Pada sesi latihan, umumnya berlangsung selama dua jam. Latihan pada hari Minggu, mereka berpindah- pindah di rumah-rumah anggota. Sedangkan latihan hari Kamis, mereka berlatih di Kapel St Theresia Lisieux, Gereja Maria Bunda Karmel Tomang.

Ada satu kebiasaan yang dibangun Vox Angelorum Choir sebelum memulai latihan, yakni berdoa bersama. Pada setiap kesempatan, seperti sesaat sebelum bertugas menyanyi di gereja dan mengikuti berbagai perlombaan, mereka juga menyatukan hati dalam keheningan doa.

Anggota Vox Angelorum Choir bukan hanya berasal dari Paroki Tomang. Ada juga anggota yang berasal dari Paroki St Yakobus Kelapa Gading, Paroki St Thomas Rasul Bojong Indah, Paroki St Matias Cinere, Paroki St Thomas Rasul Depok, dan yang lain.

Dalam perjalanan selama 20 tahun, tidak sedikit tantangan yang mereka hadapi, mulai dari mencari tempat berlatih sampai kendala pendanaan. Namun seiring waktu, persoalan pendanaan mulai bisa diatasi. Mereka membentuk tim kecil untuk menggalang dana, misal dengan mengiringi Misa di beberapa Paroki, atau menjadi paduan suara pengiring penerimaan Sakramen Perkawinan.

Salah satu anggota Vox Angelorum Choir, Vina Krisanti bercerita, Vox Angelorum Choir adalah keluarga kedua bagi dia. “Kalau tidak ada latihan, saya bingung mau ngapain,” ujar mantan Ketua Vox Angelorum Choir ini.

Hal senada diungkapkan Henry Sutjipto. Pelatih Vox Angelorum Choir ini sudah terlibat sejak awal. Ia mencoba membangun semangat serta menjaga mimpi anggota paduan suara ini. Henry berharap, Vox Angelorum Choir menjadi inspirasi bagi orang muda Katolik untuk berkarya bagi Gereja, negara, dan sesama. “Banyak anggota Vox Angelorum Choir yang pindah keluar kota, lalu membentuk paduan suara juga. Di tempat yang baru, mereka melakukan pelayanan yang sama,” ujar Henry.

Christophorus Marimin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here