Kekuatan Doa Romo Frans Doy Pr

1276
In memoriam, Romo Frans Doy (paling kanan). [dok.ist.]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com “Selain tugas-tugas rutin administrasi dan pelayanan Sakramen-sakramen di Paroki, Romo Frans Doy juga dikenal mengadakan Pelayanan Doa Penyembuhan. “

Pertama kali, saya baru dua minggu bertugas di Paroki Jalan Malang (Gereja St Ignatius Loyola-red.), ada seorang bapak yang mengalami sakit stroke karena tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaannya. Bapak Mujono (Koordinator PDKK St Ignatius dan istrinya) meminta saya datang, membawa komuni serta mendoakan.

Saya sangat prihatin dengan keadaan bapak itu yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai mengenakan pakaian sendiri saja tidak bisa, semua harus dibantu oleh isterinya. Keluarga itu tinggal di daerah elite, Gondangdia. Jarak antara pagar depan dengan pintu rumah sekitar 30 meter. Ketika kami beranjak pulang sambil ngobrol, sang isteri  berkata: “kapan-kapan datang lagi ya, Romo.” Jawab saya: “baik bu.”

Baca juga: https://www.hidupkatolik.com/2018/12/03/29632/telah-berpulang-romo-fransiskus-xaverius-talinau-doy-pr/

Kami tidak tahu bahwa ternyata bapak yang didoakan itu juga berjalan persis dibelakang kami, dan berteriak: “Terima kasih Romo.” Kami yang mendengar kaget semua, karena saya tidak sadar bahwa ternyata doa itu punya kekuatan.

Kedua, beberapa bulan kemudian ada seorang ibu muda dari Karet Pedurenan, ketika itu Lingkungan Bernadette II, yang mengalami pendarahan, beberapa kali masuk ke rumah sakit dalam setahun. Adik ibu ini seorang mudika, meminta kepada saya datang untuk berdoa. Sewaktu saya datang, saya menyuruhnya untuk membaca Kitab Suci. Sesudah memberikan pengajaran dan berdoa, lalu pulang.

Beberapa hari kemudian adiknya datang dan berkata bahwa kakaknya sudah tidak mengalami pendarahan lagi. Ketika itu saya pun masih belum sadar bahwa itu akibat kekuatan doa.

Ketiga, ada seorang ibu di Lingkungan Bernadette II sakit teroid dan kanker rahim, dokter memvonis sudah tidak ada harapan lagi. Kemudian anaknya datang kepada saya dan meminta untuk didoakan, lalu saya berdoa disitu. Beberapa hari kemudian orang yang sakit tadi pergi ke Singapore untuk melakukanpengecekan, dan ternyata sudah tidak ditemukan sel-sel kankernya. Sepulang dari Singapore dia membuat misa syukur, hingga sampai sekarang orang tersebut sehat.

 

Laporan: Fr. Suba Wilhel
Antonius Bilandoro

 

2 COMMENTS

Leave a Reply to Melchior suroso Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here