Mencegah yang Terburuk Berkuasa

344
Peserta bersama dengan Pastor Franz Magnis Suseno SJ dan Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Timang sesaat setelah seminar.
[HIDUP/Dionisius Agus Puguh]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Demokrasi di Indonesia masih mempunyai banyak kelemahan. Setiap kali pemilu, kadang tidak untuk memilih yang terbaik, namun setidaknya dengan memilih, akan mencegah yang terburuk berkuasa. Hal ini disampaikan Pastor Franz Magnis Suseno SJ dalam seminar di Aula Sasana Sehati, Paroki Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin, Kalimantan Selatan Selasa, 12/ 2.

Pastor Magnis melanjutkan, faktanya, meski banyakkekurangan, Indonesia dinilai berhasil menjadi negara demokrasi. “Sebagai minoritas, kita tidak hidup dalam ketakutan. Para pemimpin kita telah berhasil membawa kapal yang namanya ‘Indonesia’ ke dalam situasi yang aman.”

Sebagai minoritas bukan berarti tidak dapat berbuat bagi bangsa dan negara. Pastor Magnis berkisah, saat diundang dalam seminar yang digagas saudara-saudari Muslim, ia sering meminjam ungkapan dari Mgr Albertus Soegijapranata SJ. “Kepada mereka saya seringkali meminjam ungkapan ala Mgr Soegijapranata, lalu menyampaikan pesan seperti ini, ‘Jadilah 100% Indonesia, dan 100% Islam.”

Menanggapi pesan-pesan politik dan refleksi kebangsaan Pastor Magnis, Mgr Boddeng Timang mengharapkan agar umat Katolik harus terlibat dalam perpolitikkan. Baginya tindakan golput adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Terjadinya money politics adalah cacat yang mencederai demokrasi kita, yang kemudian menyebabkan terjadinya kasus korupsi dimana-mana.

Seminar Politik malam itu merupakan kerjasama Komisi HAAK Keuskupan Banjarmasin dengan DPD Vox Point Indonesia Kalimantan Selatan. Pembicara lain seminari ini adalah Ketua DPD Vox Point Indonesia Kalimantan Selatan Willy Sebastian.

Dionisius Agus Puguh S. (Banjarmasin)

HIDUP NO.09 2019, 3 Maret 2019

1 COMMENT

  1. Para pendiri bangsa ini sudah paham betul keadaan NKRI saat itu dan kedepannya sampai dengan saat ini sehingga muncullah Lambang Negara kita dengan 5 sila didalamnya dan siapa saja yang berani merubah 5 sila didalamnya berarti itu adalah musuh kita semua apalagi merubah sila pertama, sudah bisa terbayang pulau pulau yang ada dalam lingkup NKRI sudah pada akan seperti Timur Leste oleh karena itu marilah kita sama-sama jaga Panca Sila dan ingat 17 April jangan golput

Leave a Reply to Edywardus Sakka Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here