Musik Harmoni Persaudaraan

213
Mgr Yohanes Harun Yuwono (keempat dari kiri) bersama para tokoh agama saat Konser Musik Tanah Airku Indonesia.
[HIDUP/Sr M. Fransiska FSGM]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Musik memiliki genre, karakter, nada, kata, dan notasi yang berbeda. Namun, saat dimainkan sesuai fungsi dan hakekatnya, akan mampu menghasilkan suara yang harmoni dan penuh estetika. Hal ini diungkapkan Damrah Khair dalam konser musik Tanah Airku Indonesia, di Taman Budaya Lampung, Sabtu, 9/3.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ini melanjutkan, lewat konser ini masyarakat diharapkan semakin sadar akan keberagaman yang ada di nusantara. Dengan itu dapat semakin menciptakan kerukunan antar etnis dan umat beragama dalam mewujudkan Indonesia yang damai. “Musik adalah bahasa universal yang dapat mempersatukan setiap orang,” ujarnya.

Uskup Tanjungkarang Mgr Yohanes Harun Yuwono yang hadir dalam konser ini mengungkapkan, musik memiliki berbagai jenis. Itu mencirikan kita bangsa Indonesia yang berbeda agama, suku, bahasa dan ras. Keragaman itu dilebur menjadi satu lewat musik. “Ketika orang mendengarkan musik, tidak pernah bertanya agamamu apa,” jelas Mgr Harun.

Konser antara lain menampilkan Ansambel Musik Fermata, Ad Gloriam Dei Children Choir, serta tari dan musik tradisional dari FKUB, Sanggar Kertibuana, dan pemain biola Norman Jefferson Nainggolan. Sejumlah imam, tokoh agama, dan pemuka masyarakat Lampung juga terlihat menyaksikan konser untuk memperingati Hari Musik Nasional ini.

Sr M. Fransiska FSGM (Lampung)

HIDUP NO.12 2019, 24 Maret 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here