Yakobus Photography Club : Pemburu Momen di Rumah Tuhan

358
Komunitas Yakobus Photography Club di Kota Tua, Jakarta.
[NN/Dok.Pribadi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – “Yakobus Photography Club selalu menyadari setiap orang bisa saja menjadi fotografer. Akan tetapi menjadi fotografer yang mengedepankan pelayanan butuh komitmen.”

Langit Jakarta masih sore. Begitu banyak warga berduyun-duyun menikmati pemandangan di Monumen Nasional (Monas). Tempat bersejarah ini memang tidak pernah sepi pengunjung. Di antara banyak pengunjung, ada sekelompok orang berkumpul di salah satu sudut taman. Mereka tampak terorganisir dan masing-masing memegang kamera. Di tempat itu, mereka mengabdikan apa saja di monumen dengan puncak terbuat dari emas itu.

Bagi Yakobus Photography Club, Monas bukanlah satu-satunya tempat mereka memotret. Mereka sering pergi bersama untuk memburu momen di tempat-tempat lain di Jakarta. Kota Tua, Ancol, Katedral, Istiqlal sering mereka datangi untuk mengasah kemampuan mereka dalam fotografi.

Ketua Yakobus Photography Club, Indra Markin mengungkapkan, kegiatan utama kelompok ini adalah mendokumentasikan kegiatan di Paroki St Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lewat kelompok ini, setiap orang belajar fotografi sekaligus menjadi pelayan untuk mengabadikan momen-momen penting umat.

Saling Melengkapi
Setiap paroki memiliki seksi Komunikasi Sosial (Komsos). Komisi ini bertujuan untuk mengomunikasikan karya-karya paroki kepada umat dan masyarakat. Di Gereja Santo Yakobus Kelapa Gading, Komsos aktif merekam setiap jejak kegiatan paroki. Di dalam seksi ini terdapat tiga sub seksi, yaitu Subseksi Dokumentasi, Subseksi Website dan Sosmed, serta Sub seksi Videografi

Anggota Komsos yang bertanggungjawab dalam Subseksi Dokumentasi, bertugas mulai dari mengambil gambar, membuat tulisan, hingga mempublikasikan setiap kegiatan paroki. Untuk tugas ini, ungkap Indra, mereka sering berkumpul bersama. Karena itu, maka timbul niat untuk membentuk sebuah kelompok yang fokus pada fotografi.

Tepat tahun 2012 silam, Yakobus Photography Club resmi dibentuk. Dalam perjalanannya, komunitas ini dan Komsos Paroki Kelapa Gading layaknya dua sisi mata uang. Keduanya saling melengkapi. Indra mengungkapkan, berdirinya kelompok ini membantu anggota untuk semakin memperdalam pengetahuan dalam bidang fotografi. Anggota komunitas ini semuanya adalah bagian dari sub-seksi Dokumentasi Komsos Paroki Kelapa Gading. “Niat ini muncul karena keinginan untuk lebih dalam mempelajari fotografi terutama bagi yang sangat mencintai fotografi ini,” terang Indra.

Indra mengungkapkan kegiatan-kegiatan di Komsos terbatas hanya seputar kegiatan paroki. Sedangkan Yakobus Photography Club berkembang menjadi wadah untuk lebih profesional dalam fotografi. Dalam komunitas ini, anggota mendapatkan teori-teori dan pelatihan untuk mendalami teknik fotografi. Saat mereka bertugas di Komsos menjadi sebuah penerapan semua yang sudah dikembangkan dan dipelajari.

“Yakobus Photography Club hadir bukan untuk menggantikan peran Komsos. Yakobus Photography Club membantu dalam pelayanan di Paroki Kelapa Gading. Apabila anggota Yakobus Photography Club mendalami fotografi dengan tekun maka tentu saja akan sangat membantu meningkatkan kualitas dalam mengambil gambar dalam setiap kegiatan paroki,” kata Indra.

Hingga saat ini anggota Yakobus Photography Club sudah mencapai 40-an dari usia SMA hingga lansia. Siapa saja boleh menjadi anggota, yang penting memiliki komitmen dan kemauan untuk aktif belajar fotografi.

Terus Melayani
Sebagai pencinta fotografi, anggota Yakobus Photography Club sangat aktif di paroki dan juga sering mengadakan hunting foto bersama untuk mengasah kemampuan mereka. Prioritas utama dari kelompok ini adalah pelayanan di gereja. Indra mengungkapkan, ini sudah menjadi komitmen dari setiap anggota. Di tengah kesibukannya sehari-hari, anggota Yakobus Photography Club tetap meluangkan waktu untuk melakukan pelayanan di gereja.

Indra menambahkan, kegiatan Yakobus Photography Club pada dasarnya terdiri dari karya pelayanan di gereja. Semua anggota Yakobus Photography Club sejauh ini aktif sebagai anggota Komsos. Kegiatan mereka yang lain adalah hunting foto bersama di luar lingkungan gereja.

Di lingkup kegiatan gereja, beberapa kegiatan rutin yang bekerjasama dengan Komsos di antaranya baptis bayi, baptis dewasa, Komuni Pertama, Sakramen Penguatan, perayaan ulang tahun paroki, perayaan Paskah dan Natal. Yakobus Photography Club juga selalu bertugas dalam perayaan besar paroki lainnya. Selain itu, Yakobus Photography Club juga mengambil momen saat acara-acara yang diadakan oleh seksi dan kategorial paroki.

Sedangkan untuk melatih kemampuan fotografi, Yakobus Photography Club sesekali mengadakan acara bersama di tempat terbuka. Dalam setiap sesi kegiatan di luar, setiap foto yang dihasilkan akan dipresentasikan untuk dievaluasi.

Immanuel Karta Soleh menjelaskan, untuk mengasah kemampuan anggotanya, Yakobus Photography Club juga memiliki program pelatihan fotografi, seminar fotografi hingga kompetisi fotografi. Sejauh ini, berbagai seminar dan workshop fotografi telah dilakukan di Paroki Kelapa Gading. Dalam kesempatan itu, Yakobus Photography Club akan mengundang profesional dan praktisi fotografi.

Karta menerangkan, Yakobus Photography Club beberapa kali mengadakan kompetisi fotografi. Misalnya saja, Lomba Foto Arsitektur Gereja Yakobus, Lomba Foto Arsitektur/ Landscape dan Human Interest, serta Lomba Foto di Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua. Tahun 2017, Yakobus Photography Club mengadakan juga lomba fotografi dalam rangka ulang tahun Paroki Kelapa Gading. Dalam lomba ini, mereka melibatkan peserta dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta. “Para peserta di luar dugaan mencapai 200 peserta. Peseta yang terlibat juga bukan hanya yang beragama Katolik saja tapi juga dari agama lain,” jelas Karta.

Tahun ini Yakobus Photography Club fokus dengan “Tahun Berhikmat”. Karta mengungkapkan, banyak momen berhasil didokumentasikan terkait tema ini. “Beberapa di antaranya seperti saat Idul Fitiri, Buka Puasa Bersama, kunjungan ke pesantren, Kunjungan beberapa tokoh lintas Agama, memotret beberapa rumah ibadat hingga berbagai kegiatan budaya yang menunjukkan kekayaan Nusantara,” ujar anggota Yakobus Photography Club ini.

Bimbingan Rohani
Setiap Minggu Yakobus Pothography Club selalu berkumpul bersama di paroki. Selain menjalankan tugas pelayanan mereka mengisi pertemuan ini untuk membahas materi fotografi. Indra mengungkapkan, ini juga merupakan kesempatan untuk saling mendorong dan berbagi. Masing-masing anggota tentu saja memiliki kesibukan. Dengan terus berkumpul maka akan membantu dalam pelayanan dan karya.

Menurut Indra, Yakobus Photography Club berbeda dengan kelompok fotografi yang lain. Kelompok ini merupakan tempat belajar untuk meningkatkan keahlian dan juga sebagai tempat pelayanan. “Saya selalu berharap bahwa setiap anggota menyadari untuk terus membangun komitmen dalam menjalankan tugas pelayanan di paroki,” jelas Indra.

Setiap anggota juga dikuatkan dengan mengisi kehidupan rohaninya. Setahun sekali Yakobus Photography Club bersama Komsos mengadakan rekoleksi bersama untuk mendapatkan bimbingan rohani. Selain menjadi kesempatan untuk berdoa bersama, saat it juga diisi dengan hunting beberapa objek di sekitar tempat rekoleksi. “Dalam kesempatan itu setiap anggota disadarkan bahwa setiap orang bisa saja menjadi fotografer,” ucap Indra.

Willy Matrona

HIDUP NO.11 2019, 17 Maret 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here