Belajar Kehidupan dari Sesama

75
Para siswa dilatih membuat manik-manik rosario dalam live in.
[FX. Triyas Hadi Prihantoro]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Kegiatan live in di desa merupakan program wajib Kelas VII K SMP Pangudi Luhur Domeniko Savio Semarang, Jawa Tengah. Tahun ini, live in diikuti oleh 29 siswa bertempat di Dusun Plengan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa-Kamis, 23-25/4.

Live in menjadi pengalaman baru bagi siswa, pasalnya sehari hari para siswa hidup di kota. Di desa pengunungan Menoreh ini, siswa akan hidup dalam suasana harmonisasi, kekeluarga, kebersamaan, gotong royong dan guyup rukun. “Di sini siswa diajak belajar kehidupan nyata yang sederhana namun sarat dengan nilai kejujuran, gotong royong, tepo selira, dan peduli lingkungan,” ujar Guru SMP Domenoko Savio, Daniel Murdan, saat penyerahan siswa kepada orangtua asuh di Kapel Santa Maria Ratu Rosari.

Live in, dibagi dalam sembilan kelompok. Setiap kelompok dengan jumlah 3-4 siswa tinggal dalam satu keluarga. Selama live in semua siswa wajib mengikuti aktivitas orang tua asuh misalnya bekerja di ladang, mencari kayu, mencari rumput untuk sapi atau kambing, berjualan di pasar dan juga membuat jamu. Malam hari, para siswa mengikuti doa Novena.

Salah satu siswa, Nicolas mengungkapkan, live in sangat berkesan untuknya. Ia dapat belajar tentang pentingnya kebersamaan, hidup sederhana, dan kemandirian. “Sebuah suasana baru yang berkesan, menyenangkan, dan sangat berarti untuk kehidupan,” ujarnya.

FX Triyas Hadi Prihantoro (Yogyakarta)

HIDUP NO.18 2019, 5 Mei 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here