Kakek Tegur Cucu Pulang Malam

269
[comicartfans.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Pengasuh yang baik, saya perempuan berusia 26 tahun, bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan. Karena banyak pekerjaan, saya sering pulang malam. Situasi itu terkadang memicu pertengkaran antara saya dengan kakek saya, yang tak bisa menerima kalau saya sebagai anak perempuan harus pulang malam terus. Bagaimana saya harus menjelaskan kepadanya?

Rianti, Bogor

Rianti yang baik, terimakasih atas pengalaman dan persoalan yang kamu bagikan. Sebelum memberi saran, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan terkait kakekmu, yakni: berapa usia kakek? Apa latarbelakang keluarganya? Apa kegiatannya sehari-hari? Dan, Apa tingkat pendidikan terakhir kakekmu?

Terkait usia, ini bisa menjadi petunjuk bagi saya untuk melihat perbedaan dan kesenjangan zaman kakek dengan masa kamu saat ini. Ada kemungkinan kakekmu masih membandingkan waktu mudanya dulu. Pada masanya dulu, mungkin perempuan tak diperbolehkan bekerja sampai malam. Atau mungkin perempuan pada masa itu hanya mengurus rumah tangga. Sehingga di luar itu, dikatakan sebagai perempuan yang “tidak baik”. Latar belakang keluarga kakek akan semakin memperjelas alasannya melarangmu untuk pulang larut malam.

Berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, ada kemungkinan kakek kurang begitu suka membaca, mendengarkan, atau mengamati perubahan zaman. Seandainya dugaan saya benar, maka akan menjadikan kesulitan tersendiri untuk memberikan pengertian kepada kakekmu untuk bisa menerima bahwa perempuan saat ini berbeda dengan perempuan zaman dulu.

Saat ini, perempuan bekerja sampai larut malam adalah hal yang biasa. Akan tetapi sebaliknya, bila kakek Anda suka membaca, mendengarkan, dan mengikuti berita-berita yang berkembang pada saat ini, dan ini tentunya tidak bisa lepas dari tingkat pendidikan, akan lebih mudah memberikan pengertian.

Umumnya, individu yang berusia di atas 65 tahun, memiliki ciri-ciri antara lain lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain, sulit menyesuaikan diri atas perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar, kaku dalam pendirian, peka dan perasa, serta ada rasa takut atau khawatir bila ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintai.

Nah, bagaimana mengatasi pertengkaran yang kamu alami? Menurut pendapat saya, pada dasarnya kakekmu merasa khawatir bila terjadi sesuatu dengan cucu perempuannya. Beberapa cara yang bisa saya usulkan agar kamu bisa meyakinkan kakek.

Pertama, berilah penjelasan kepada kakek tentang pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di kantor secara jelas dan rinci sehingga membuatmu sering pulang larut malam. Kedua, kamu bisa minta tolong teman sekantor yang telah mengenal kakek untuk menjelaskan kepadanya soal kamu kerap pulang malam. Ketiga, bila memungkinkan, kamu jangan pulang sendirian, tapi bareng teman, dan tentunya hal ini diketahui dan dilihat oleh kakek Anda.

Semoga saran ini bisa membuat batin kakekmu nyaman, tenang, dan aman terhadap kondisi cucunya. Ini tentu membutuhkan proses yang tak sebentar. Karena itu, carilah kesempatan yang bagus untuk berdialog dengan kakek soal problem kalian. Bersikaplah yang sopan dan bertutur kata yang baik agar maksud positif bisa diterima secara baik.

Haryo Goeritno

HIDUP NO.17 2019, 28 April 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here