web page hit counter
Sabtu, 2 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Paradigma Baru Museum

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Museum kini telah berubah fungsi. Dulu, saat berkunjung ke museum, orang hanya melihat atau menikmati obyek atau benda-benda yang berasal dari masa lampau tanpa ada interaksi sama sekali. Kini, kebanyakan museum telah memiliki pemandu khusus yang memberi penjelasan mengenai koleksi museum. Ini disampaikan konsultan dan ahli museum internasional, Max Meijer, dalam Temu Museum, Galeri, dan Monumen (Mugalemon) di Sekolah Santa Maria, Jakarta Pusat, Sabtu, 18/5.

Dengan menjadikan museum sebagai lembaga yang lebih dinamis dapat menyajikan lebih banyak konteks dan informasi untuk pengalaman mengunjungi museum. Max mengatakan, meski museum adalah sumber pengetahuan dan informasi yang resmi, namun museum juga dapat mengambil manfaat dari pengetahuan serta pengalaman dari para pengunjung. “Ini tentunya akan semakin menambah keterlibatan dan rasa saling memiliki.”

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Mugalemon itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional setiap 18 Mei. Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 50 perwakilan museum-museum di Jakarta yang tergabung dalam Asosiasi Museum Indonesia. Acara ini juga untuk memperingati satu windu Museum Santa Maria. Museum yang berada dalam kompleks sekolah milik Kongregasi Susteran Ursulin ini, menyimpan koleksi benda-benda yang menjadi penunjang karya para suster pada masanya.

Penanggung jawab museum, Sr. Lucia Anggrahini, mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan memperingati sewindu museum ini sejak Februari lalu. Salah satunya adalah mengadakan beberapa focus group discussion bersama arsitek, sejarawan, dan mereka yang paham tentang museum, antara lain Pastor Adolf Heuken, SJ dan Yori Antar. Sr. Lucia juga mengatakan dalam waktu dekat Museum Santa Maria akan didaftarkan menjadi cagar budaya dan mendapatkan nomor museum resmi.

Baca Juga:  “Melody in Harmony”: Asah Bakat Seni, Tingkatkan Kolaborasi, Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia pada Gen Z

Hermina Wulohering

HIDUP NO.24 2019, 16 Juni 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles