Mukjizat Penyembuhan Gereja Irlandia

503
Suasana altar di Knock Shrine yang menggambarkan penampakan yang terjadi pada 21 Agustus 1879 di gereja ini. Tampak sekelompok peziarah asal Indonesia sedang mengikuti Perayaan Ekaristi.
[HIDUP/Hasiholan Siagian]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Sepanjang sejarah peziarahan di Knock Shrine, banyak peziarah mengklaim penyembuhan atau pertolongan, namun sebagian yang diakui sebagai mukjizat oleh Gereja Irlandia.

Hujan deras menguyur wilayah Mayo, Irlandia Barat pada tanggal 21 Agustus 1879. Saat itu, lima belas saksi resmi melihat penampakan Perawan Maria, St Yosef, St Yohanes Penginjil, para malaikat, dan Yesus Kristus dalam wujud Anak Domba Allah di atap pelana bagian selatan Gereja St Yohanes Penginjil. Selama sekitar dua jam, kerumunan orang berkumpul untuk mengagumi penampakan sambil mendarasakan Salam Maria. Anehnya, meskipun hujan badai, tanah di sekitar atap pelana itu tidak basah.

Penampakan itu terdiri dari adegan Perawan Maria dengan tangan terangkat dalam doa dengan St Yosef berdiri di sebelah kanannya dan St Yohanes Penginjil di sebelah kirinya. St Yohanes tampak sedang berkhotbah sambil membawa buku. Terlihat di sebelah St Yohanes berdiri sebuah mezbah dan di atas mezbah itu tanpak seekor domba dan salib. Para Malaikat tampak memuja sang domba yang diselimuti oleh cahaya surgawi.

Tidak seperti kebanyakan penampakan Maria lainnya, dalam peristiwa ini Perawan Maria diam sepanjang waktu dan tidak menawarkan pesan atau ramalan apa pun. Beberapa orang berteori bahwa Bunda Maria yang diam diakibatkan perubahan budaya yang terjadi di Irlandia pada waktu itu. Perubahan itu ialah dari 15 saksi, yang tertua hanya dapat berbicara dalam bahasa Irlandia dan yang termuda berusia enam tahun hanya diajari bahasa Inggris.

Vatikan lalu menetapkan penampakan di Knock Shrine ini dengan status dapat dipercaya dan memuaskan setelah pemeriksaan dua komisi terpisah pada tahun 1879 dan 1936. Tak lama setelah itu, Knock menjadi destinasi ziarah termasuk oleh Paus Fransiskus saat berkunjung ke Irlandia pada tanggal 26 Agustus tahun ini.

Pengakuan
Gereja Katolik Irlandia mengakui keajaiban yang melekat pada Knock Shrine untuk pertama kalinya di bulan September 2019. Pengakuan itu diberikan kepada kasus penyembuhan seorang perempuan pengidap sklerosis berganda selama tiga puluh tahun. Marion Carroll telah terbaring di atas tempat tidur selama bertahun-tahun hingga ia mendapatkan berkat melalui monstran di Knock Shrine pada tahun 1989. “Saya menyadari bahwa Marion disembuhkan dari penyakitnya yang sudah berlangsung lama ketika sedang berziarah di tempat suci ini,” ujar Uskup Ardagh dan Clonmacnois, Mgr Francis Duffy saat memimpin ziarah keuskupan di mana Marion dan keluarganya berpartisipasi seperti dilansir CNA, 5/9.

Perubahan dramatis yang terjadi pada Marion sekembalinya ke Athlone pada tahun 1989, tanpa diragukan adalah hal yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Di saat yang sama dalam Misa, Uskup Agung Tuam, Mgr Michael Neary ikut mendukung dengan mengatakan, “Hari ini Gereja secara resmi mengakui penyembuhan ini yang tidak memperoleh penjelasan secara medis hanya dalam doa, pujian, dan ucapan syukur kepada Tuhan kita dapat menemukan jawabannya. Dalam situasi ini, Gereja senantiasa berhati-hati. Namun, melihat fakta sepanjang 30 tahun berlalu sejak penyembuhan terjadi di mana selama rentang pemeriksaan Biro Medis bersaksi tidak ada penjelasan medis atas penyembuhan ini.”

Sementara banyak peziarah ke Knock mengklaim penyembuhan atau pertolongan, kasus Marion adalah penyembuhan pertama yang oleh Gereja di Irlandia diakui sebagai mukjizat. Ia disembuhkan pada tahun 1989, ketika Mgr Colm O’Reilly, yang saat itu menjadi Uskup Ardagh dan Clonmacnois, memberkatinya dengan sebuah monstran.

Saat itu dengan tandu, Marion dibawa ke Knock. Penglihatannya juga terganggu dengan gangguan epilepsi menjangkiti tubuh ringkihnya. Setelah Misa, ia dibawa ke pusat peristirahatan dan perawatan, di mana ia meminta agar usungannya dibuka; ketika itu, ia berdiri dan dalam keadaan baik. Sejak kesembuhannya, Marion telah menjadi sukarelawan di Knock, membantu para peziarah.

Felicia Permata Hanggu

HIDUP NO.37 2019, 15 September 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here